Disclaimer: Naruto dan seluruh castnya milik Masashi Kishimoto. Tulisan ini dibuat hanya untuk menghibur dan merupakan ungkapan seorang fans saja. Kesamaan apapun yang ada dalam cerita ini hanya kebetulan semata.
"Ibu!" Sasuke berteriak pada ibunya saat melihat seorang anak berusia sekitar sepuluh atau sebelas atau duabelas atau tiga belas tahun.... Entahlah, Sasuke tidak tau!
"Pokoknya Naruto akan stay disini sampai aku kembali. Aku harus pergi ke Seoul. Dan Aku tidak mungkin meninggalkan si manis ini dengan ayahmu yang muka tembok itu, kan?" Ujar Mikoto—ibu dari Sasuke—pada anaknya yang sudah gondok setengah mati.
"Kenapa tidak mungkin? Jangan bilang kalau dia adalah anak dari selingkuhan ibu!"
Saat Sasuke mengatakan itu, bukan hanya Mikoto yang tercengang tapi juga si bocah itu. Dia sama sekali tidak mengerti pada apa yang awalnya dikatakan oleh Sasuke. Tapi selingkuhan? Bocah itu paham, seperti yang ada di sinetron itu kan? Jahat! Bocah itu marah pada Sasuke.
"Jaga ucapanmu Sasuke! Naru-chan masih kecil, telinganya tidak boleh tercemar dengan ucapan jahatmu" Teriak Mikoto pada Sasuke sambil menutup telinga bocah berambut kuning yang menjadi biang masalah.
Anak itu mengerjapkan matanya sambil menatap sayu Sasuke dan membuat Sasuke hampir tak tega. Hanya... Hampir! Tapi belum!
"Pokoknya Sasuke tidak boleh menyakiti Naruto. Naruto adalah anak ibu! Kalau kamu jahat pada Naru-chan, ibu akan terus menghantuimu seumur hidup! Remember!"
Sasuke melongo tak percaya. Ucapan ibunya benar-benar menyeramkan. Iya kan?
Setelah itu, Mikoto meletakkan koper milik bocah kuning manis itu di kamar kosong apartemen Sasuke. Sasuke hanya bisa bernapas pasrah melihat itu sambil bersumpah akan membuat anak itu tidak betah. Pokoknya Sasuke benci masalah ini!
"Baiklah, aku pergi!" Teriak Mikoto pada Sasuke dan bocah Naruto. "Oh ya, kalian sepertinya akan susah menghubungiku karena aku tidak membawa handphone"
"Apa-apaan ibu tidak membawa handphone? Bagaimana jika aku ingin menelepon? Ibu pikir ini jaman batu?"
"Cerewet. Baru kali ini aku mendengarmu banyak bicara. Tapi diamlah , jadilah seperti Sasuke yang pelit kata, jaga Naru-chan dengan baik. Paham?"
"Hn"
Sasuke dengan pasrah melepas kepergian ibunya.
"Hati-hati ibu" Ujar Naruto pada Mikoto sebelum wanita itu pergi meninggalkan apartemen Sasuke.
Setelah Mikoto pergi, Sasuke menatap Naruto dengan wajah kesal. Sasuke tak habis pikir, kenapa dia harus menampung anak hasil selingkuhan ibunya? Apa dunia akan kiamat?
"Nii-chan, apa aku boleh minta makanan. Aku sangat lapar. Tadi aku dan ibu hanya makan satu onigiri" Tanya Naruto sambil memegangi perutnya yang kosong.
Sasuke hanya berlalu meninggalkan Naruto dan lalu kembali membawa sebungkus keripik kentang tanpa bumbu.
"Hanya ini makanan yang ada disini"
Naruto menatap tak percaya.
Dia benar-benar lapar, tapi hanya ada keripik. Mana kenyang?
"Tapi aku lapar Nii-chan"
Sasuke mengendikan bahu tak peduli.
"Aku hanya punya ini, mau atau tidak?"
"Tapi aku lapar Nii-chan"
Sasuke berlalu tanpa mempedulikan Naruto yang memasang mata kucing kelaparan. Sasuke enggan terjebak dengan kepanasan anak bernama Naruto itu. Anak itu sangat manis, Sasuke takut jika ia akan terjebak pada mata cantiknya, lalu akhirnya luluh pada anak selingkuhan ibunya. Sasuke bersumpah akan mencari tau siapa sebenarnya Naruto ini dan kenapa anak ini memanggil ibunya dengan sebutan 'ibu'.

KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Boy (Complete)
FanfictionSasuke hanya ingin hidup tenang tanpa gangguan dari siapapun.... Tapi semua itu berubah semenjak ibunya membawa seorang anak yang harus ia jaga. Apa itu adiknya? Oh Ayolah, sepanjang hidup ia tidak pernah tau jika keluarganya punya keturunan dengan...