Paper 4

26.1K 2.2K 409
                                        

Disclaimer: Naruto dan seluruh castnya milik Masashi Kishimoto. Tulisan ini dibuat hanya untuk menghibur dan merupakan ungkapan seorang fans saja. Kesamaan apapun dalam cerita ini hanya kebetulan semata.

"Niichan....." Naruto bersuara lirih dalam gendongan Sasuke. Naruto sangat takut pada apa yang akan terjadi selanjutnya, termasuk tentang kenapa Sasuke membawanya masuk kedalam kamar.

Sasuke tak menjawab pertanyaan Naruto, ia hanya berjalan terus kedalam kamar dan menutup pintu kamar dengan kakinya.

Sasuke merebahkan tubuh Naruto diatas ranjang miliknya. Tanpa aba-aba apapun, Sasuke menciumi bibir Naruto dan melumatnya dengan ganas. Ini adalah hal pertama yang dialami oleh Naruto hingga membuat si pirang ketakutan.

Tautan bibir yang begitu erat seperti tak ada hari esok untuk Sasuke mencumbu Naruto.

"Hhh... Sasuke-nii... Lepas" Naruto berusaha untuk berbicara di sela ciuman panas dari Sasuke.

"Lep—ashhhh Niichan"

Naruto merasa sesak napas.

Sasuke kemudian berdiri. Melepas tautan bibir keduanya. Ia tidak berniat melakukan hal lebih pada Naruto, ia hanya ingin mencumbu si pirang dan memberi tanda kepemilikannya agar tidak ada satupun yang berani mengambil Naruto.

Naruto memandang Sasuke dengan ketakutan, ia memeluk tubuhnya sendiri dan menangis dengan keras.

Lelehan liur mengalir dan membasahi bibir Naruto, membuatnya semakin terlihat seksi. Naruto mengelap kasar bibirnya sebagai wujud putus asa dan ketakutan.

"Kenapa Niichan? Kenapa?" Lirih Naruto lagi sambil menghapus airmatanya.

Sasuke mendekat pada Naruto dan memeluknya..... Sungguh Naruto tidak pernah menyangka.

"Jangan berani melakukan hal ini dengan orang lain! Kau adalah milikku. Kau terima atau tidak, kau adalah milikku"

Naruto tersentak. Ia tak tau harus berbuat apa. Seketika dunianya seakan berhenti berputar, ia pikir Sasuke sangat membencinya, tapi kenapa Sasuke mengklaim dirinya?

"Kau milikku! Kau dengar itu?" Tanya Sasuke memastikan.

"Tapi Niichan—"

"Kau milikku, paham?"

"Bagaimana dengan ibu, Nii-chan adalah kakak—"

Sasuke menggeleng cepat, memberi tanda agar Naruto diam.

"Kau adalah milikku, cukup ingat itu selalu!!"

Naruto kembali terisak. Ia takut dan bingung. Ia masih terlalu polos untuk mengerti bahwa Sasuke menginginkan dia—untuk menjadi istri—selamanya.

Bagi Naruto, Sasuke adalah sosok kakak. Maka saat Sasuke melakukan hal seperti ini, tidak ada yang bisa Naruto lakukan kecuali diam.

"Apa aku membuatmu takut?" Tanya Sasuke sambil mengusap rambut Naruto yang kini ada dipangkuannya.

Naruto menggeleng. Namun tatapan matanya masih kosong.

"Apa aku terlihat seperti penjahat?" Tanya Sasuke lagi.

Naruto kembali menggeleng.

"Apa aku terlalu kasar?" Tanya Sasuke kesekian kali. "Maafkan aku"

Naruto menatap Sasuke dalam. Naruto pikir ia tidak akan pernah mendengar kata 'Maaf'  dari Sasuke yang setulus ini. Sasuke terlihat menyesal.

Mata Sasuke sendiri tak bisa lepas dari bibir pria kecil yang kini sedang ia pangku. Bibir Pink itu terlihat lebih mencolok dan bengkak. Hal ini membuat Sasuke sadar bahwa ia telah sangat keterlaluan.

That's My Boy (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang