6

120K 10.2K 413
                                    

Kejadian yang baru saja terjadi kemarin masih membekas dengan jelas di kepala Urisha. Bagaimana bisa dia merawat anak Arella sementara anaknya ada di Arella sendiri? Apa jadinya anaknya sekarang setelah dirawat Arella 18 tahun ini?

Dia pun menggebrak meja makan, sebuah kebiasaan yang sangat kentara untuk seorang Urisha saat marah. Lebih buruknya, dia selalu marah untuk hal-hal kecil. Bahkan kalau ada tikus yang lewat tanpa memberi hormat padanya mungkin akan dia berikan hukuman mati di depan banyak orang. Ralat, iblis.

Dan saat itulah rakyatnya akan mempertanyakan kewarasannyaㅡdan juga kepintarannya.

"Penjaga! Cari Aletta dan bawa dia ke sini!" Perintahnya. Sepasukan jin langsung menjalankan perintah Urisha, menangkap Aletta yang mungkin tidak akan semudah mengunyah nasi.

Jin-jin penjaga dengan sigap mengambil senjata mereka dan mencari Aletta. Oh, ya ampun, apa mereka tidak ingat Aletta mengalahkan 10 jin penjaga terkuat di istana hanya dengan sebuah sendok kayu dan di umur yang baru saja memasuki 5 tahun? Semoga jin-jin suruhan Urisha mendapat pencerahan secepatnya.

Urisha mencengkram sendok emas di tangannya erat dan bergumam, "Lihat saja kau Aletta, aku akan menangkap dan membunuhmu."

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Woah! Dhemiel, coba lihat itu!" Pekikkan Aletta mewarnai perjalanan mereka. Aletta sering bersikap seperti anak kecil saat menemukan danau atau sungai indah. Kali ini, Aletta menemukan danau berbentuk hati dan itu membuatnya tak bisa diam.

Kabar buruknya bagi Dhemiel adalah suara Aletta sangat melengking saat dia senang dan terdengar seperti kucing betina sedang les bernyanyi bersama burung elang sambil berusaha mengeluarkan sebuah telur dari mulutnya.

Kabar baiknya Aletta tidak sampai lupa mengepakkan sayap dan kembali jatuh seperti tadi.

"Uhm, itu indah tapi aneh. Seakan ada yang sengaja membuat danau itu," jawab Dhemiel akhirnya dan dibalas dengan sebuah gerutuan tak jelas Aletta.

"Ngomong-ngomong, ke mana kita akan pergi?" Tanya Aletta. Dhemiel menggidikkan bahunya. "Aku tidak tahu, tetapi kita akan sampai ke Hutan Aberdeen sebentar lagi."

"Bukannya di sana banyak monster dan makhluk-makhluk aneh?"

"Bukannya kau pintar bela diri? Kau berhasil mengunciku dengan sempurna kemarin dan aku yakin kau bisa menyerang monster yang ada dengan mudah. Dan kita sebenarnya juga termasuk makhluk aneh. Mana ada malaikat bersayap iblis dan iblis bersayap malaikat."

Aletta terdiam dan mengumpat dalam diam. Ingin sekali dia menuliskan surat wasiat berisi, "Tolong sumbangkan seluruh organku ke orang yang membutuhkan dan berikan jari tengahku ke Dhemiel. Jangan lupa beritahu dia untuk menyimpannya sebagai kenangan dariku". Lalu Aletta akan memberikan surat itu ke Hermes untuk dikirim ke Urisha. Itu pun kalau Hermes benar-benar ada.

Tiba-tiba Dhemiel terlihat seakan menabrak sesuatu dan dia menukik tajam menuju bumi, terjatuh. Aletta bersumpah tidak ada apa-apa di depan Dhemiel yang sekarang terjun bebas bagai tisu yang tak sengaja dijatuhkan dari ketinggian 1000m oleh penerjun payung dengan flu berat.

Aletta yang masih belum tahu apa yang terjadi pada Dhemiel langsung buru-buru menangkapnya. Yah, meski dia agak keberatan saat mengangkat Dhemiel untuk diturunkan secara perlahan dan lebih berperikemanusiaan. Tidak apa, dia sudah mencoba sebisanya meski berakhir dengan dirinya kembali menimpa Dhemiel. Ooh, Dhemiel tak akan suka kalau tahu Aletta berada di atasnya walaupun niat gadis itu baik.

Aletta pun bangkit dan membawaㅡmenyeretㅡkaki Dhemiel ke dekat pohon beringin, tempat favorit Aletta untuk bermain bersama Cerberus peliharaannya. Sebuah ide seakan melintasi kepala Aletta seperti mobil pemadam kebakaran yang melaju cepat dengan bagian belakangnya terbakar. Dia menjentikan jarinya dan sebuah gempa berkekuatan sedang terjadi diiringi dengan datangnya seekor Cerberus raksasa, Cerrus.

SWITCHEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang