Five

37 3 2
                                    

"Parah ini mah asli bohay" seru Reza sambil memukul meja.

"Parah coy gede anjir" seru Nando.

"Ngaceng ni gue ga lama"

"Lo pada nonton apaan dah?" Tanya Cessie sambil mengintip yang di tonton oleh Reza dan Nando.

"ANJIR ITU VIDEO APAAN LO NONTON GITUAN LIAT LIAT TEMPAT DONG!" Teriak Cassie.

"Anjir Cas selo napa pengang telinga gue anjir" Reza mengusap-ngusap telinganya sambil meringis.

"BODO AMAT GUE LAPORIN LO KE BU YULI" Teriak Cassie keukuh.

"Iyaiya Cas ampun jangan dong ih sumpah ga gitu lagi" Nando memohon.

"Ehh apaan sih lo pada udah udah" Angel merelai Mereka bertiga.

"Dia tu,Ngel nonton ga liat liat tempat"

"Udah lah biarin aja cas"

"Awas lo!" Cassie memelototi Reza dan Nando.

Reza dan Nando hanya nyengir dan mengangkat jari Telunjuk dan tengahnya.

"Eh Cas gue ke toilet dulu ya lo mau ikut ga?" Tawar Angel.

"Ga deh gue dikelas aja sorry ya Ngel" tolak Cassie.

Angel mengangguk dan mulai berjalan keluar kelas untuk menuju toilet terdekat di ujung koridor.

Angel membasuh mukanya dengan Air wastafel dan melihat pantulan wajahnya dikaca wastafel tanpa Angel sadari ada dua cewe masuk ke toilet.

"Wah wah wah kebetulan banget ada princessnya Aldeza" gadis itu tertawa meledek.

"Kakak mau apa lagi sih?" Angel mulai jengah dengan perbuatan Sheril.

"Mau gue? Mau gue tu ya lo putus sama Deza karna Deza itu cuma milik gue! Lo tu nggak pantes sama dia!" Bentak Sheril sambil menjambak rambut Angel.

"Aduh kak sak..it" Angel berusaha menahan tangan Sheril yang menjambaknya sambil meringis ke sakitan

"Makanya putus!" Sheril melepas Jambakannya dengan kasar lalu pergi bersama temannya.

Angel memegang bekas jambakan Sheril yang membuatnya pusing. Angel mengeluarkan ponselnya dan mulai menelfon seseorang.

"Cass gue izin deh ya gue di uks kepala gue agak pusing"

"..."

"Iya mungkin istirahat pertama gue baru balik ke kelas"

"..."

"Iya Cas thanks ya"

Angel mulai berjalan menuju uks dan membaringkan tubuhnya di ranjang kosong sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

🔜

Aldeza berlari sekuat tenaga dan mengepal kuat tangannya sampai terlihat memutih. Aldeza menuju kelas seseorang yang sangat di bencinya.

"Eh Deza tumben kamu ngapain disini? Nyari aku ya?" Dengan percaya diri Sheril merangkul tangan Deza dengan manja Dengan cepat di tepis oleh Aldeza.

LIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang