Aldeza sedang meminum es tehnya di kantin sambil melamun. Kali ini ia lebih banyak memikirkan tentang Angel.
"HOI!"
"Anjing" reflek Aldeza. "Ngagetin anjir No"
"Ye abis lo ngelamun mangap mangap gitu sampe tu iler mau jatoh" jelas Deno.
"Serius anjir" Aldeza meraba disekitar mulutnya.
"Kaga bercanda gue mah" Deno terbahak melihat reaksi Aldeza.
"Taik" Aldeza mendengus.
"Kenapa lo Za ga kayak biasanya ada masalah ya lo?" Tanya Deno sambil menatap wajah Aldeza bingung.
"Biasa aja taik ngeliatinnya kayak maho lo" Aldeza menonyor kepala Deno.
"Gue seriusan dah bener ada masalah?"
"Kalo gue mutusin Angel gimana No?"
"Gila aja lu bahlul!"
"Gue serius"
"Iye iye kenapa lo mutusin Angel? Dia baik kalo ga lo pacarin aja gue kali yang pacarin"
"Buat kebaikan dia mungkin.." kata Aldeza ambigu
"Maksudnya apa bangke gue nggak ngerti dah"
"Ya gue mutusin Angel demi kebaikan dia ko lo jadi manusia bego banget si No kesel gue" kesal Aldeza.
"Gue mah pinter cuma gue tolol tololin aja" pamer Deno dengan bangganya
"Ga peduli gue"
"Lo mutusin Angel demi kebaikannya gimana si? Kebaikan apa?"
"Lo ga liat apa dia sering di bully sedangkan gue cuma diem nggak bisa apa apa kan gue berasa tolol banget"
"Gue sih terserah sama keputusan lo aja Za asal lo jangan nyesel sama pilihan lo nanti tapi gue ngerti ko itu salah satu cara lo buat ngelindungin Angel gue salut bro. Gue cabut dulu ya gue ada ulangan biologi untuk kali ini nggak bolos gue" Deno menepuk bahu Al
Deza dan berjalan
meninggalkan kantin."Maafin aku Ngel" batin Aldeza. Ia bangkit dari kursi kantin dan menuju rooftop gedung belakang. Disana tempat ia menenangkan fikiran suasana tenang dan jauh dari keributan. pertama kali mengetahui tempat ini saat dia dan kakeknya pertama kali mengunjungi sekolah ini. Ia habiskan waktunya di sana sampai bel pulangan.
🔜
"Eh lo liat Deza nggak?" tanya gadis itu kepada orang yang baru keluar dari kelas orang yang dia cari.
"Gue nggak ada liat Deza dia bolos dari istirahat ke dua" jawab anak yang di tanyanya.
"Lo serius? Yaudah makasih ya" ucap Angel kepada orang itu.
"Kamu kemana Za?" tanya Angel dalam hati. Akhirnya Angel memutuskan untuk pulang memakai Angkutan umum dan menuju rumahnya.
Sampai dirumah Angel pun melakukan rutinitasnya seperti biasa sampai langit sudah gelap dan menunjukan pukul sembilan malam. Angel mengecek hp nya. Tidak seperti biasanya begini tidak ada notif apapun dari Aldeza bahkan untuk sekedar menanyakan dirinya sudah makan atau belum. Angel pun memilih untuk menghubungi Aldeza duluan melalui telfon. Sampai nada dering terakhir pun Aldeza tidak mengangkat telfon dari Angel.
"Kamu kemana sih Za?"
🔜
Aldeza hanya menatap kosong hp nya yang tengah berdering menampilkan nama Angel tanpa minat menjawabnya.
Pikirannya tengah kalut dengan tekanan dari semua orang terutama Sheril yang selalu mengusik kehidupan wanitanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIES
Teen FictionAldeza Revano lelaki famous, ganteng, kapten futsal, anggota osis, kaya, pintar, dan disukai banyak gadis. Berpacaran dengan Angel Denastha cewe biasa yang tidak famous dan kepintaran dirata-rata. Karena bertolak belakang banyak yang tidak menyukai...