Awal Perjodohan

2.5K 71 0
                                    

Allahuakbar Allahuakbar...
Pagi itu aku terbangun ketika adzan shubuh berkumandang. Rasanya badan ini masih lelah, serasa baru sekejap terlelap. Tapi aku harus segera bergegas karena aku sudah kerja lagi, rutinitas baru setelah sebulan aku berhenti kerja.

"alhamdulillahil ladzi ahyana ba'da ma amatana wailaihin nusyur", ucapku dan kemudian aku beranjak untuk ke kamar mandi. Dan segera untuk bersiap-siap.
"Cepet neng nanti kesiangan, sarapan dulu", terdengar suara Ibu.
"Iya bu", jawabku.
Akupun segera bersiap kemudian sarapan.
Setelah selesai akupun berangkat.

Hari ini aku sibuk sekali, begitupun dengan yang lainnya.
Sehingga tak terasa bel istirahat pun berbunyi...
Teeeettttt.....
Kami pun bergegas untuk makan siang.
Setelah selesai, aku duduk kembali dimeja kerjaku sambil bersantai menghabiskan waktu istirahat. Yang lain belum kembali ke ruangan.
Baru aku dan Pak Yadi.

"Nesh rumah kamu kan lumayan jauh, kalau pulang malem emang ga takut? ", tanya Pak Yadi membuka obrolan.
"Ya takut sih pak, tapi mau gimana lagi. Bismillah aja", jawabku singkat.
"Punya kakak? Kenapa gak minta diantar jemput sama kakaknya saja atau sama pacarnya gitu", jawab Pak Yadi sambil tersenyum.
"Punya Pak, tapi kakak saya juga sama kerja jadi gak bisa buat antar jemput. Terus saya lagi sendiri", jawabku.
"Nah, pas dong Anwar juga sama dia jomblo, Bapak jodohin sama dia yah, mau kan? ", Pak Yadi semakin jail.
"Hehee.. Gak usah pak", jawabku.
Hatiku merasakan hal yang aneh mendengar Pak Yadi berbicara seperti itu, antara senang atau gak tahu apalah itu.

Teman-teman yang lain pun masuk ruangan setelah mendengar bel masuk berbunyi.
"Anwar sini", panggil Pak Yadi.
"Iya Pak ada apa? ", jawab Anwar sambil menghampiri Pak Yadi.
Lilly, Sari, Sabrina dan Pak Maulana (Staff purchasing juga, dia yang paling dewasa alias paling tua tapi tetep kece diruangan ini hehee) pun seketika melihat ke arah Pak Yadi dan Anwar karena melihat tingkah Pak Yadi yang terlihat jail.
"Gini kan tadi istirahat Bapak ngobrol sama Inesh, kenapa gak minta diantar jemput sama kakak atau pacarnya aja kalau pulang malem biar gak takut dijalannya, terus kata Inesh kakak nya gak bisa karena kerja, Inesh juga belum punya pacar, Bapak bilang Anwar juga belum punya pacar, Bapak jodohin sama Anwar mau yah, Inesh bilang iya mau, iya kan Inesh? ", ucap Pak Yadi sambil tersenyum-senyum.
"Apa ih Bapak, engga engga Pak Yadi bohong", Ucapku yang tak bisa menahan senyum.
Sabrina, "Cieee Anwar gak jomblo lagi dong".
Sari, "Akhirnya Anwar setelah sekian lama menanti dapat pacar juga".
Lilly, "Ayoo Anwar semangat semangat ".
"Gimana Anwar mau kan?, timpal Pak Yadi.
"Apaan sih kalian ini, udah ah", jawab Anwar terlihat salah tingkah.
"Nanti pulangnya kamu anterin Inesh pulang ya Anwar, kasian pulang sendiri mana jauh sendirian lagi", Celetuk Pak Yadi.
Anwar hanya tersenyum, ia terlihat sangat gugup.
Mereka emang pada jahil, apalagi kepada Anwar yang paling muda diruangan ini.
Setelah bercandaan mereka pun kembali bekerja.
Hari itu mereka pulang cukup malam, pukul 20.00 dan ternyata Inesh pulang sendiri mengendarai motor matic kesayangannya.
Anwar tak mengantarnya pulang.

Apakah Anwar dan Inesh akan Baper karena candaan teman-temannya? Atau sebaliknya?  Cobaa tebak...

#Finish deh Part ini, terlalu banyak cerita ya dibanding percakapannya 😂
Minta Vote dan Sarannya ya guys 😁

an.an

Jodoh Dunia AkhiratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang