[BHP4] The devil

51.2K 3.5K 58
                                    

Dalam ikatan tali yang mengikatnya, Eleazer hanya bisa mengikuti langkah kaki Henry yang menyeretnya ke lantai dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam ikatan tali yang mengikatnya, Eleazer hanya bisa mengikuti langkah kaki Henry yang menyeretnya ke lantai dua. Eugene sudah tidak ada di sana. Tangannya gemetar dan ia siap menangis, namun ia berusaha untuk tetap kuat dan tidak ingin terlihat lemah di tempat ini. Jika ia terlihat lemah sedikit saja, mungkin nasibnya akan berubah semakin menderita dan tak bisa memaki pria bernama Eugene dengan luapan emosinya.

Di depannya ada sebuah pintu berwarna hitam pekat yang terlihat sangat mengerikan. Suara putaran kunci terdengar hingga ke telinganya, Henry membukanya dan melangkah masuk lebih dahulu sebelum mengizinkan Eleazer. Setelah beberapa menit di dalam, Henry kembali keluar dan menarik Eleazer dengan kasar.

"Ini kamarmu," ujar Henry mendorong Eleazer untuk masuk. "Jangan pernah mencoba untuk kabur dari sini."

Eleazer menatap kamar yang begitu gelap dan dingin itu dengan tatapan ngeri, tembok kamar itu dominan hitam dengan dihiasi beberapa lukisan klasik  untuk memberi warna di kegelapan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eleazer menatap kamar yang begitu gelap dan dingin itu dengan tatapan ngeri, tembok kamar itu dominan hitam dengan dihiasi beberapa lukisan klasik untuk memberi warna di kegelapan tersebut. Henry kembali menarik tangannya, tali ikatan sedang dilepas oleh Henry tanpa mengeluarkan suara.

"Aku tidak mau di sini! Keluarkan aku," ujar Eleazer dengan sedikit berontak pada Henry.

Henry menatap Eleazer begitu tajam. "Sayangnya kau tidak bisa pergi dari sini." Sebuah seringai terukir di wajah Henry.

"Tolonglah!" mohon Eleazer. "Aku bukan pelacur."

Alis Henry terangkat dan menatap Eleazer tidak percaya. "Kalau bukan, Tuan pasti punya alasan membawamu ke sini." Henry berdiri dan menatap Eleazer, tangan kakunya berada di sisi tubuh tegapnya dan menunduk hormat sedikit pada Eleazer. "Pelayan akan membawakan kau baju dan setelah itu kau makan malam bersama Tuan di bawah."

Eleazer mengejar Henry, namun pintu kamar tertutup dan dikunci dari luar sehingga ia tidak dapat membuka pintu sekeras apapun usahanya. Tubuh Eleazer bersandar di pintu dengan berulang kali mengetuk pintu berharap ada seseorang yang membukakannya. Sampai ia jatuh terduduk dan lelah menguras tenaganya, Eleazer menarik kakinya dan memeluk dengan kepala bersembunyi diantara kedua kakinya. Air matanya keluar tanpa dapat ia tahan, tangannya bergetar dan tubuhnya terasa ingin meledak.

3. Be His Prisoner [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang