Chapter 3

52 10 4
                                    

Roo memakai gaun bewarna kuning seperti Cinderella, sangat menawan. Menuruni tangga satu persatu dengan anggun sambil mencincing roknya yang panjang. Di bawah tangga sudah ada pengawal Roo yang akan membuntutinya di belakang. Dia kenal laki-laki itu, dia pernah melihatnya. Roo menatap wajah laki-laki itu, dia ingat sekarang siapa dia. Laki-laki itulah yang membawa Roo ke Palsmarquarzad.

Roo sudah sampai bawah, laki-laki itu sekarang mengulurkan tangan untuk membantu Roo turun. Roo dengan ayunan yang lembut menggapai tangan laki-laki itu. Dia kemudian berjalan menuju meja makan. Disana sudah penuh dengan orang-orang serta makanan mewah.

Roo duduk di kursi yang kosong. Di ujung meja tengah. Duduk dengan anggun diam takbicara dan bernapas takteratur karena gugup dan malu dengan sikapnya kemarin.

"Kau baik-baik saja, ille?" Tanya seseorang yang dulu membuat Roo marah. "Maafkan dan lupakan kejadian kemarin, tak kusangka hal itu membuat anda terpukul." Orang-orang sekitar menatap marah kepada bapa tua itu. "Maaf, maksudku aku tak seharusnya berkata seperti kemarin. Baiklah kita mulai perkenalan, karena dulu belum sempat berkenalan seluruhnya. Baiklah mula-mula perkenalkan saya Jan Borke, Ketua Pimpinan Zuarzar. Di meja pertama ada Tn. Bardisgh Vecapeller yang dulu sudah kuperkenalkan dan kuingatkan lagi, dia sebagai Ketua Keamanan Zuarzar."

"Shomshartio ille Roo." (Hallo ille Roo) Berdiri dan menundukkan kepala kepada Roo dan membalas tundukan Tn. Vecapeller.

"Berikutnya Ny. Bardisgh Vecapeller istri dari Tn. Vecapeller. Dia menjabat sebagai sekretaris Zuarzar." Ny. Vecapeller juga menundukan kepala.

"Bendahara kita Ny. Vecapelo Guzarat, dia merupakan kerabat anda karena keturunan Guzarat. Kurasa anda tak tahu Guzarat."

"Saya tahu Guzarat. Dia adalah kakek buyut buyut buyutnya saya." Tegas Roo sangat antusias,membuat mereka yang ada di meja makan kaget.

"Ouw.. Anda tahu. Itu adalah hal baik, anda harus selalu tahu tentang sejarah kami."

"Maaf Tn. Borke aku menyela, kurasa bukan sejarah kami tapi sejarah kita, kami hanya mencakup kalian tapi kita juga mencakup diriku. Trima kasih." Roo sekarang membuat lainnya kaget dan bangga pada Roo, dengan sikapnya yang sok pintar membuat Roo makin percaya diri.

"YA,tentu saja. Sejarah kita. Saya sangat menghormati anda sepenuhnya, ille. Anda adalah mutiara dan harapan bagi kami. Menjalankan bangsa ini dengan damai setelah kepergian Lord Jamrat."

"Kupikir kita tidak sedang membahas dukacita Tn. Borke, kurasa kita sedang membahas perkenalan. Duka cita tidak sekarang harus diceritakan. Jadi kumohon perkenalkan mereka semua Tn. Borke." Pinta Roo serasa dunia ini Roo lah yang mengatur.

"Permintaan anda adalah perintah bagi saya, ille. Jadi berikutnya adalah Pangeran Boursh, dia adalah pemimpin sementara bangsa Palsmarquarzad.

"Shomshartio ille Roo." Sapa Pangeran Boursh dengan suaranya yang berani. Dia gagah, tinggi, dan tampan. Roo membalas dengan anggukan yang tak kalah menawan.

"Dan paling pojok disana, mereka adalah ketua seksi-seksi segala bidang di Zuarzar. Tn. Jourtal, Tn. Xeratorutal, Tn. Cuox Baghdish, Ny. Serumpatama, Ny. Belle Sovia, Ny. Jourtal istri Tn. Jourtal, dan disana istri saya Ny. Jan Borke."

"Shomshartio ille Roo." Sapa mereka bersamaan. Roo ragu-ragu mengucapkan shomshartio, jadi dia hanya menganggukan kepala dengan anggun.

"Dan di samping anda, dia adalah pengawal anda sejak sekarang, namanya Robbit Yen. Dia akan menjaga ille kemanapun anda pergi."

Pengawalnya itu langsung membungkuk setelah itu hormat kepada Roo, "Shomshartio ille Roo, troh itharo evakatrah." "Ah ya.. maksudnya 'halo ille Roo, saya akan menjaga anda'." Terang Tn. Borke. "Oh. Ya terimakasih." Roo menjawab dengan anggukan.

"Kau tau, ille? Itulah bahasa kami sehari-hari."

"Benarkah, itu adalah hal yang paling paling sangat menakjubkan. Apakah kita sudah bisa makan, aku sangat sangat lapar."

"Permintaanmu adalah perintah bagi saya. Pelayan! Sajikan!."

Seketika itu juga segerombolan pelayan berdiri di masing masing kursi dan melayani setiap orang yang ada di sana. Sungguh menakjubkan bagi Roo yang tak pernah dijamu seperti ini. Roo juga meminta banyak makanan dari pelayan, perutnya benar-benar lapar. Roo makan dengan sangat lahap.

Makan malam sudah selesai dia kembali ke tempat tidurnya diatas dengan dikawali oleh Robbit Yen dan pengawal lainnya serta Levi ada di sebelah Roo

"Levi kau tau, kurasa aku mulai suka dengan dunia ini." Roo membuka pintu dan menutupnya dengan senyuman indah kepada Levi. Sekarang hati Roo sudah lebih baik. Dia berbaring di tempat tidur senyam-senyum sendiri. Puas dengan apa yang tadi dia lakukan. Mungkin akan menjadi hari baik bagi Roo.

Queen of ROOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang