Part 1: "Apa yang harus aku lakukan?"

11.6K 124 3
                                    

"Apa itu cinta? yang aku tahu semua ini hanya melibatkan banyak perasaan."

--------

Ah.. Hai! Hari ini sayangnya dimulai dengan hujan deras, aku memandang jauh di setiap rintikannya, entah mengapa melihatnya dapat membuatku seakan akan menikmati sendunya. Jalanan pagi inipun tak terlalu macet seperti biasanya mungkin karena banyak motor yang lebih memilih berteduh dulu daripada dihantam derasnya hujan yang tak ber-peri-kemanusiaan ini. semoga ibu peri tidak marah karena dibawa-bawa akibat hujan. pfft.

Aku turun dari mobil, hujannya sudah mulai sedikit mereda. Masih belum banyak orang, mungkin hari ini aku termasuk orang yang datang kepagian. Aku menelusuri lorong, menghitung langkah kaki, kali aja dapet hadiah piring ganteng pas ada orang manggil terus nanya berapa jarak antara lorong utama ke kelas. Ternyata sudah ada Inna duduk cantik di bangkunya, Rayhan, Eza, Bimo yang sedang mengobrol, dan Clara sahabat ter-mau-maunya sahabatan sama manusia sepertiku.

"Clara!!!!" pekikku, membuat Inna yang mungkin sedang mencoktek tugas melihat tajam kearahku, bagaikan dendam yang membatu.

"Lo harus tau ini, lo harus tau ra" Seraya duduk manis di sebelahnya, menatap penuh harap mata Clara agar mendengarkan ceritaku, meskipun aku tahu: Mau tidak mau dia pasti akan mendengarkan ceritaku. Hahahaha.

"Apa lagi sih z?" Ia menatapku teduh.

Ohya, aku lupa sedikit perkenalkan diriku. Perkenalkan namaku Kenzi biasa Z (zi) aku lebih senang namaku hanya di singkat Z saja, lebih lucu, kayak orangnya. Dan jangan tertipu dengan namaku yang sedikit ke cowok-cowokan, aku adalah cewek yang sangat menggemaskan! Ingat itu...

"Lo tau kan kakak kelas kita yang namanya Gerald? yang gantengnya Naudzubillah bikin pengen nerkam? Rawrrr" kataku sembari mempraktekan bagaimana singa menerkam bengan tangannya.

"Hahahahahaha iya iya tau, kenapa emang?"

"Nyokap gue kemarin bilang, dia itu dulu se-TK ama gue."

"Ya teruuus?"

"Ya gue seneng lah!"

"Bentar, sekelas? ko sekarang engga? Wah... TK lo gak naik kelas ya Z? malu malin gue lo ah" Hardik Clara.

"Kampret! gue kepinteran, masuk TK-nya kecepetan." Sanggahku.

"hahahaha, jadi gimana? Lo suka ya sama dia?" godanya.

"Tauah, gue bete sama lo. Lo, gue end." pungkasku.

-----

Setelah bel berbunyi, dan berhasil mengumpulkan tugas setelah mengerjakan tugas hasil dari contekan. (Astagfirullah, tingkatkan!) akhirnya waktunya istirahat tiba. Gue males pergi ke kantin hari itu, Clara ikut anak-anak lain. Kebetulah hari itu ada pameran buku di sekolah, jadi daripada diem dikelas akhirnya liat-liat buku deh. Pas balik ke kelas, kebetulan kelasnya Gerald itu sebelahan kan, eh... taunya dia lagi duduk di samping kelas sambil nyanyi-nyanyi yang lagunya begini...

Aku yang kebetulan lewat, pura-pura ga peduli, padahal mata terus aja merhatiin sampe pintu kelas kelewat. Akibat kemaluan (tolong jangan ambigu) itu, akhirnya puter balik terus masuk kelas dan.. nabrak tong sampah yang dibawa Inna.

"Duh.. Inna, ngapain sih bawa-bawa tong sampah" Gertakku sebal.

"Mau ditaro lah, masa mau dibawa balik. Lagian liatin apaan sih?" Tanyanya.

"engga.." kataku sambil memperhatikan lagi Gerald di pintu kelas. 

"Yaampun.. ngapain lo merhatiin cowok gue?" Inna memergokiku yang sedang memperhatikan Gerald.

"Dih.. dia punya gue kali."

"Ngaku-ngaku lo ya..."

"Lo juga sama aja." Akupun tertawa meledek.

Ah.. rasanya khayalanku tentang Gerald memang terlalu tinggi. Namun anehnya setelah kejadian itu, aku semakin penasaran dan mulai mencari-cari semua tentang dia sampai akhirnya aku juga tahu, ternyata Gerald suka sama salah satu cewek di kelasnya, yaitu ka Amara.

Awalnya kali aku tidak pernah menyebut semua ini cinta, aku bahkan tidak mengenal apa itu cinta. Seakan-akan melibatkan banyak perasaan dan sekarang aku merasa kecewa setelah aku tahu bahwa aku memang seharusnya tak berharap...

"Apa yang harus aku lakukan?"

First love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang