Part 2: "Kemana Gerald?"

5.1K 46 1
                                    

"Melihatnya seperti ada kesejukan yang menghampiri, kehilangannya adalah salah satu yang tidak aku mengerti."

--------

"Aku harus bagaimana?" Aku menghempaskan tubuhku ke tempat ternyaman di dunia, kasur. Sampai akhirnya aku tertidur pulas, rasannya aku ingin bermimpi saja, lalu kembali bangun dengan aku yang tidak mengenal Gerald.

Pagi ini, tidak hujan, tidak juga mendung. Tapi aku merasa sangat sendu, ini pertama kali aku merasa seperti ini. Untuk cewek remaja berusia 16 tahun, mengerti apa aku tentang ini? pfft. Tidak seperti biasanya, aku yang lebih dulu dikelas dibandingkan Clara, aku mengeluarkan kertas nano-nanoku alias semuanya nyampur, dari mulai gambar gajelas sampe coretan coretan tidak penting. Gelinya aku menulis nama lengkap Gerald. Oh tuhan... Semenjijikan itu aku saat ini.

Hari demi hari bulan demi bulan, rasanya aku jarang melihat Gerald ada di sekolah. TIDAK! Aku tidak memperhatikannya! Hanya saja aku... Ah baiklah, iya. Aku memperhatikannya. Dia menghilang akhir-akhir ini tidak pernah ada di sekolah, rasanya mungkin hampir tidak pernah melihat. 3 Minggu berlalu, Clara menghampiriku di meja kantin sekolah sambil membawa es jeruknya yang baru dia beli dengan perjuangan sangat hebat, ia bahkan harus menerobos layaknya demo dan berteriak teriak layaknya monyet kekurangan makan, agar ibu penjual mendengarnya. Rasanya saat itu aku ingin menyumpal mulutnya dan semua orang agar tidak terus mengulang ngulang kata yang sama "Bu!!! Aku dulu bu!!!".

"Ngelamun mulu sih z, mikirin hutang ya?" ledeknya

"Enak aja. Gue lagi mikir, ko kayaknya akhir akhir ini Gerald jarang ada di sekolah ya, bukan jarang malah bahkan gaada."

"Aaaaah... gue lupa ngasih tau lo! Gerald keluar dari sekolah ini, katanya sih pindah."

"Hah? serius lo? tau dari mana?" Kataku kaget, setangah tak percaya.

"Jadi 3 hari lalu pas gue ke ruang guru, bu Eka lagi ngobrol gitu sama bu Mega, gak sengaja gue denger kalo Gerald pindah sekolah. Gue gatau sih pindah kemana, lo tau sendiri gue mana berani nguping." katanya dengan santai sambil meminum es jeruknya.

Aku melamun, tidak tahu apa yang harus dilakukan seakan akan semuanya memaksaku untuk berhenti apa yang sebenarnya tidak pernah aku mulai.

 "Aku ini memangnya memulai dari mana?"


First love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang