Part 4: "First love"

4.2K 36 0
                                    

"Akhirnya cerita menunjukkan bagaimana seharusnya aku menerima keadaan, sampai hilang sadarku bahwa nyatanya aku dipermainkan harapan."

----------

Aku membalas pesan gerald dengan menanyakan apakah dia ingat aku atau tidak, aku menyebutkan nama dan kelas ku, tak peduli betapa tidak tahu malunya aku saat itu. Memangnya dia tahu siapa Kenzie? Memangnya dia peduli?

-------------------------------------------------------------------

To: Gerald? (+6286428xxxxx)

Message: Kamu gainget? Aku temen TK kamu,

adik kelas kamu juga.

---------------------------------------------------------------------

Sent!

DUARRRRR!

Kebodohan selanjutnya. Ya mana dia inget sih Z, ko bisa tiba-tiba sebego itu sih. Nyatanya benar saja, itu pesan terakhir dan tidak ada balasan lagi. Aku menggerutu sendiri, tidak mengerti dengan apa yang aku lakukan saat ini, membingungkan!

Hari ini aku hanya bisa diam dirumah sampai 3 hari kedepan, karena Clara pergi berlibur dengan keluarganya. Kalau bukan Clara mana bisa aku keluar dari sini, menyebalkan!

Hari demi hari, aku mencoba lagi mengirim SMS ke nomer Gerald tapi nggak ada balesan sama sekali. Aku coba telfon ternyata nomernya ternyata gak aktif.

"Emangnya gue apaan! Cuma chat gitu doang ganti nomer HP, dasar lo Wu! Wu! Wu!" Omelanku kepada boneka tidak bersalah menjadi bulan-bulanan kekesalanku. 

Maafkan aku boneka, tapi ini nasibmu.

Ternyata cuma dapet nomer telfonya gaberarti harapan aku bisa tumbuh lagi, semakin harapan itu aku buat semakin kenyataan menghadang. Rasa yang menyampur, antara rindu, kecewa, bahagia, disaat bersamaan datang. 

----------

Aku muak dengan semua ini, untungnya Clara dan aku Akan bertemu hari ini, akhirnya dia bisa membawaku keluar dari kandang ini, terimakasih Clara kau cantik bagaikan kunci gembok rumahku.

"Ra? lo dimana? gue udah di Harits Cafe ini."

"Bentar lagi nyampe, bawel amat." Hardiknya

"Cepetan! Kalo hamil udah lahiran gue disini." Kataku kesal.

"Hahahahaha, yauda gue sampe pas lo lahiran ye."

"Kam....." Tut tut tut. Telfon terputus "pret." 


Akhirnya Clara datang, setelah bertahun tahun rasanya, sebagai ungkapannya aku menjitaknya. mungkin itu lebih berkesan daripada aku memeluknya. Hahahahaha


"Lama lo ah. Udah masuk lagi anak gue. Nunggu lo ga dateng-dateng." Gurau ku.

"yah... sayang sekali." Mukanya dibuat seakan-akan sedih,

"Btw gue udah sms Gerald, dan tenyata itu Gerald asli!! tapi SMS gue gadibales lagi ra, bahkan nomernya sampe ganti. Gangerti gue."

"Oooh gini ya liat orang First Love hahahaha. Mungkin ya, dia gasuka sama lo z, udah laah kata kaka gue itu namanya cinta monyet. Selamat, akhirnya lo menjadi monyet! hahahaha."

"Lo tuh bener-bener gaada simpati-simpatinya ya ama gue ra, gue bingung. Lagian Cinta? apaan cinta? Yang gue tau perasaan gue pada nyampur."

"Ya itu cinta, semua perasaan campur aduk tapi lo bisa bahagia dan kecewa z. Nikmatin aja, kalo jodoh gak akan kemana."

"Jodoh? Iyuwh. Umur gue masih 13 Tahun!"

"Nah itu lo nyadar, udah gausah dipikirin, anggap aja gerald tuh First love lo. Tapi ga kesampean." Hardiknya

"nyebelin emang lo re." 

"Nyadar!!!!!" Tandasnya.

First love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang