If It Was Just A Movie [PAUSED]

PROLOGUE

•••

Natasha Cantika Putri adalah anak tunggal dari pasangan Jonathan dan Adrina. Natasha merupakan keturunan Indonesia asli. Kedua orang tua Natasha berasal dari Indonesia. Ayah Natasha, Jonathan bekerja di salah satu perusahaan ternama di Indonesia. Sedangkan Adrina merupakan salah satu desainer ternama di Indonesia.

Hari ini merupakan hari pertama Natasha tidak masuk sekolah. Dikarenakan ia baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas-nya. Natasha menjalani masa sekolah nya di SMA Pelita Bangsa. Ia memilih untuk masuk ke sekolah itu karena permintaan dari kedua orang tua nya. Dan hari ini merupakan hari pertama nya merasakan kebebasan yang tidak terhingga.

Sejak pagi Natasha belum juga keluar dari kamar nya. Bahkan ketika waktu telah menunjukkan pukul 1 siang Natasha tetap tak kunjung keluar dari kamar nya. Akhirnya Adrina pun memutuskan untuk membangunkan anak semata wayang nya tersebut.

"Natasha! Bangun sayang! Sudah jam 1 siang! Sejak pagi kamu belum keluar dari kamar. Bahkan kamu belum sedikitpun menyentuh sarapan kamu." seru Adrina dari depan pintu kamar Natasha. Adrina mengetuk pintu kamar Natasha beberapa kali. Namun, tetap tidak ada sahutan dari Natasha. Adrina pun memasuki kamar Natasha dan melihat kasur anak nya tersebut sudah tidak berpenghuni. Baru saja Adrina akan keluar dari kamar Natasha untuk mencari nya di sekitar rumah, Natasha melangkah keluar dari kamar mandi yang berada di kamar nya.

Natasha yang melihat ibu nya berada di kamar nya pun menaikkan sebelah alis nya menandakan bahwa ia merasa bingung akan kehadiran ibu nya tersebut. "Apa yang sedang mama lakukan di kamar ku?" tanya Natasha dengan memandang heran ibu nya. Adrina hanya dapat menggeleng-geleng kan kepala nya tidak percaya dengan reaksi yang diberikan oleh Natasha.

"Apa saja yang kamu lakukan sejak pagi? Sejak pagi kamu belum keluar dari kamar. Kalau kamu sudah siap, kamu langsung turun ke bawah. Kita makan siang sama-sama." ucap Adrina. Adrina pun melangkah keluar dari kamar Natasha untuk memberikan ruang bagi Natasha untuk berpakaian.

•••

Setelah beberapa saat menyiapkan diri, Natasha pun melangkah keluar dari kamar nya. Ia melangkah turun ke lantai bawah dan langsung menuju ruang makan. Tanpa Natasha sangka, Jonathan dan Adrina telah menunggu nya di meja makan sejak tadi. Natasha langsung saja duduk di kursi yang berada tepat di depan Adrina.

"Maaf. Sudah menunggu ku daritadi ya?" tanya Natasha menatap kedua orang tua nya dengan tatapan merasa bersalah. "Sudah, tidak perlu dipikirkan. Sekarang kita langsung makan saja. Dan juga ada yang perlu papa bicarakan dengan Natasha." ucap Jonathan dengan mengalihkan tatapan nya menuju Natasha. Natasha hanya menatap bingung ayah nya tanpa bertanya apa yang ingin dibicarakan oleh ayah nya tersebut.

Adrina memindahkan makanan yang sudah ia masak sejak tadi ke meja makan. Ia menyiapkan makan siang untuk Jonathan dan juga Natasha. Adrina memberikan piring yang sudah berisi makan siang tersebut kepada Jonathan dan Natasha yang langsung di terima oleh kedua nya. "Terima kasih." ucap Jonathan dan Natasha bersamaan dengan melukiskan senyuman yang ditujukan kepada Adrina. Adrina pun dengan senang hati membalas senyuman Jonathan dan juga Natasha.

Natasha tak henti-hentinya memikirkan apa yang ingin dibicarakan oleh ayah nya. Karena Jonathan tak kunjung membicarakannya, Natasha pun memilih untuk bertanya terlebih dulu untuk menghilangkan rasa penasaran yang sudah menghantui nya sejak tadi.

"Apa yang ingin papa bicarakan denganku?" tanya Natasha.

"Oh iya, hampir saja papa lupa. Kamu sudah ada rencana untuk kuliah di salah satu universitas di Indonesia?" tanya Jonathan.

"Hmm.. Belum ada. Aku belum memikirkan akan kuliah dimana. Tapi sepertinya aku akan kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Memangnya kenapa?" ucap Natasha.