omegle.com

54 6 2
                                    

02:45 a.m

Insom kembali menyerangku. Aku putuskan untuk membuka website chatting online 'omegle.com'

you are chatting with a random stranger. say hi!
you both speak the same language.
You : hi
stranger : Hellow
stranger : asl?
You : 16 f heaven
stranger : udah mati dong lo? :)
You : gak lah ya kali
Stranger : ya lagian locationnya di surga
You : part-timer jd bidadari gue disini
Stranger : bidadari gaul omeglean
You : lol. gak lucu.
Stranger : maap neng
You : asl?
Stranger : 16 m mars
You : pantesan lo freak gt
You : makhluk asing toh
Stranger : tai
Stranger : mana freak coba
You : daritadi freak bgt
You : ga ngerasa ya lo? idiot!
Stranger : kok songong
You : ya bodo
You : lagi sebel gue.
Stranger : bidadari ga  boleh sebel gt dong :)
You : Iyaiyaiya
Stranger : Sebel kenapa?
You : patah hati
Stranger : ututu sayangggg
You : padahal gue ga berhak patah hati. haha.
Stranger : semua orang berhak patah hati kok
Stranger : ga punya hati namanya klo ga pernah patah hati
You : tapi tuh gue patah hati sama sahabat gue sendiri
You : cuma 'sahabat'
You : OMG! what the freak i am, ew.
Stranger : gue meyakini teori 'gaada yang namanya sahabat antara cewek dan cowok'
Stranger : gue cowok dan ganteng abis! hahaha
Stranger : I'm the one of the most wanted guys. tapi sahabat gue ga pernah notice gue kayak gitu
Stranger : dan sakitnya lagi dia sering banget minta ditemenin klo lg ngedate
Stranger : disuruh jadi nyamuk patah hati gue. gila kan.
You : HAHAHAHAHA PEDE ABISS SIH LO
You : ngakak so hard
You : lagi lo kok bego aja sih
Stranger : mana bego...
You : situ bego
You : ngapain juga lo mau nemenin
Stranger : takut dia di apa-apain
You : kan dia sama pacarnya. Pacarnya pasti bisa jaga lah
Stranger : big NO!
Stranger : gue gapercaya ada cowok yang bisa lindungin dia selain gue.
Stranger : Lagian udah bukan pacar dia lagi kok.
You : lho?
You : kok lo jadi overprotective gitu sama sahabat lo?
You : Suka ya? hayooo!
Stranger : BANGETTTT
You : pantesan
You : doi tau lo suka sama dia?
Stranger : enggak
Stranger : ga berani gue, takut dia menjauh
You : cowok kok penakut. cepetan confess to her!
Stranger : Harus banget nih?
Stranger : sekarang banget menurut lo?
You : hmm, doi jomblo?
Stranger : iya
You : yaudah sekarang!
Stranger : okay okay
Stranger : i'll do it rn
Stranger : wish me luck :))
Stranger : goodbye
Stranger has disconnected

What the heck?! kenapa juga harus di disconnected? padahal aku masih butuh teman ngobrol. Aku pun berniat mencari teman lain hingga
nama melvin muncul di layar ponselku membuatku mengurungkan niat mencari teman baru. Hatiku langsung tidak karuan begitu melihatnya.

[LINE]
Melvin : Dara
Melvin : Keliling komplek yuk
Dara : Udah gila lo ya?
Dara : lo kira sekarang jam tiga siang
Melvin : Please.........
Melvin : Gue udah di depan rumah nih

Aku langsung saja melihat jendela yang kebetulan mengarah langsung ke rumah Melvin yang bersebrangan dengan rumahku. Cowok itu berdiri disana sambil menatap ke arah kamarku lalu ia melambaikan tangannya padaku.
Aku pun memakai jaketku dan mengendap-endap keluar rumah.

Aku sampai tepat di depan cowok jangkung yang telah lama menjadi sahabatku ini. Aku hanya diam sambil menundukkan kepalaku, menghindari tatapan Melvin. Butuh jeda beberapa detik hingga akhirnya Melvin mulai berjalan dan aku mengekorinya.

"Jalan samping gue!" Ucapnya yang terdengar seperti perintah. Mau tak mau aku mengikuti perkataannya.

"Dar, udah seminggu lebih ya kita ga ngobrol?" tanya Melvin tanpa memandangku.

"iya" jawabku singkat. Ku lihat dari ekor mataku Melvin hanya menganggukkan kepalanya.

"Marah sama gue?" tanyanya lagi.

"engga" jawabku masih singkat.

"Terus?"

"Ya lo kan akhir-akhir ini jalan mulu sama pacar lo, jadi gaada waktu deh buat ngobrol, bahkan bertegur sapa dengan 'sahabat' lo ini" Jatungku berdebar. Sungguh menyebalkannya mulut ini yang tiba-tiba saja nyerocos.

Melvin memberhentikan langkahnya, membuatku semakin berdebar. Ia menghadap kepadaku membuat pipiku panas karena merasakan dirinya sedang memperhatikanku.

"Dar, kita ini sahabat?" Pertanyaan macam apa ini? Maksudnya Melvin sudah tidak menganggap aku sahabatnya lagi?

Mataku memanas begitupun hatiku. Waktu lalu aku sudah sangat sakit hati mengetahui Melvin berpacaran dengan Anya yang bisa dibilang teman dekatku. Sekarang aku tak tahu lagi bagaimana mendeskripsikan sakit hati ini.

"oh iya maaf, teman maksudnya hehe" dengan suara yang sedikit bergetar aku kembali menjawab pertanyaan Melvin.

"Vin, gue duluan ya, ngantuk" Aku segera menjauhi Melvin, tak mau dirinya melihat air mataku. Ingin rasanya aku berteriak, namun yang keluar hanya isakkan kecil.

"Dara jangan nangis" Tiba-tiba langkahku terhenti karena kuncian tangan Melvin yang mendekap tubuhku.

"Melvin lepas! gue mau pulang" Bohong sebenarnya mengatakan aku ingin pulang. Aku ingin lebih lama disini, di dalam dekapan Melvin.

"Gak Dar, gue gabakalan ngelepasin lo lagi. Gue udah capek nungguin lo dari dulu" Ucapan Melvin membuatku terdiam.

"Jujur gue udah gamau jadi sahabat lo" Lidahku kelu. Air mataku mengalir lebih deras dari sebelumnya.

"Gue cuma mau jadi teman lo" Ada jeda beberapa detik hingga akhirnya Melvin melanjutkan ucapannya "teman hidup lo"

"Maksud lo?" Tanyaku dengan suara bindeng.

"Gue suka sama lo. pacaran yuk?"

Malam ini perasaanku amat sangat tidak karuan. Sihir apa yang dipakai Melvin hingga aku bisa merasakan sakit hati yang teramat sakit namun dalam sekejap sakit itu lenyap begitu saja berganti debaran yang menyenangkan.

Aku mengangguk samar.

Melvin mendekapku lebih erat dari sebelumnya. Aku pun kini membalas dekapannya.

"Vin emangnya lo udah putus sama Anya?" Tanyaku yang entah kenapa merasa sangat bersalah ke Anya.

"Jadian aja engga" jawabnya enteng membuatku terheran karena setahuku Anya dan Melvin lagi hangat-hangatnya menjadi perbincangan di sekolah. "Anya mah pacarannya sama Melvin Pandira bukan Melvino Berin" lanjutnya yang membuatku tersenyum senang.

"Kesambet apa lo tiba-tiba bilang suka sama gue" tanyaku setengah mencibir

"Abis dapet dorongan dari bidadari omegle. Percaya gak sih?" Jawabnya membuatku tertawa lepas.

Mungkinkah Melvin si stranger dari mars itu? karena aku lah si bidadari omegle itu.

AdolescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang