Julienne Noyer termenung di salah satu meja sebuah restaurant berkelas. Dia sedang menunggu seseorang disana. Ia menggunakan gaun panjang pink berbahan lace yang sangat cantik. Rambutnya ia tata sedemikian rupa dengan beberapa jepitan bunga. Penampilannya yang memukau membuat banyak orang meliriknya.
Kilasan-kilasan masa lalu terbayang di benak Julie. Kadang dirinya tersenyum mengingat moment saat Zacharie York, mantan kekasihnya, mengajaknya kencan untuk pertama kali di tempat mewah ini. Dulu tempat ini sangat mewah untuk ukuran Zach. Butuh waktu 6 bulan lamanya untuk ia bisa mengajak Julie kesini. Itupun mereka harus berkejar-kejaran dengan pelayan saat melakukan pembayaran.
# Flashback on #
Senja di hari minggu, Zach dan Julie bertemu di Tuileries Garden untuk menghabiskan waktu bersama.
"Julienne! Julienne!" Julie yang sedang membaca buku di kursi taman segera menoleh. Ia mendapati Zach membawa sebuah kantung yang cukup besar.
"Lihatlah Julie, hari ini aku kaya! Ayo kita makan malam di L'Espadon!" Zach mambuka ikatan pada kantung yang ia bawa lalu menunjukkan isinya pada Julie. Uang koin memenuhi 3/4 bagian dari kantung itu.
"Dari mana kau mendapat uang sebanyak ini Zach?" Tanya Julie penasaran.
"Ayo Julie, kita harus segera kesana! Aku tahu kau pasti sudah lapar bukan? Aku pun begitu." Bukan menjawab pertanyaan Julie, Zach malah menarik tangan kekasihnya untuk segera pergi menuju restaurant mahal tersebut.
"Aku ingin tempat dengan pemandangan terbaik!" Pinta Zach pada pelayan begitu mereka disambut di pintu masuk restaurant.
"Maaf tuan, sebelumnya saya ingin bertanya. Apa isi dari kantung yang tuan bawa?" Tanya Pelayan tersebut yang memandang curiga pada kantung milik Zach.
"Hahaha, Kau tak perlu khawatir. Kantung ini berisi hartaku. Ku izinkan kau untuk melihatnya sekilas." Zach membuka kantungnya dan memperlihatkan kepada pelayan barang waktu tidak sampai 3 detik.
"Sudah cukup." Ucap Zach yang kembali menutup kantungnya.
Raut wajah pelayan yang tadinya penasaran kini berubah masam. "Baiklah, mari aku antar kalian ke meja."
Pelayan mengantar kan Zach dan Julie ke meja yang tepat bersebelahan dengan kaca. Pemandangan malam Paris dengan icon kota menara Eiffle sangatlah indah dan romantis.
Julienne belum mengalihkan pandangannya dari jendela, matanya tidak bosan menyelisik keindahan ini. Sedangkan Zach, pria itu tersenyum menatap wanita di hadapannya. Senang rasanya bisa melihat binar bahagia wanitanya.
Pelayan kembali mendatangi meja Zach dan Julie memberikan buku menu sekaligus merekomendasikan menu andalan restaurant ini. Dengan mantap Zach memesan menu yang pelayan rekomendasikan walaupun harganya lebih mahal dari menu lainnya.
"Zach, kau belum menjawab pertanyaanku!" Seru Julie saat pelayan berlalu dari meja mereka.
"Ini hasil kerja kerasku selama 6 bulan, Jul." Julie menampakkan ekspresi terkejut dan sesaat kemudian mengangguk. "Yaampun, Zach. Mengapa kau hamburkan untuk makan satu malam? Padahal uang ini bisa kau tabung untuk biaya menikahiku!" Omel Julie pada Zach. Ia menghela napas melihat Zach yang meringis. "Ayolah Julie, biarkan kita punya satu malam mewah untuk dikenang sebagai sepasang kekasih." Zach tersenyum manis.Melihat senyuman Zach, Julie jadi terkekeh dan ikut membenarkan omongan Zach dalam hati.
"Ini hidangannya Tuan dan Nyonya. Bon appètit" Pelayan menaruh banyak sekali makanan hingga memenuhi meja. Lagi - lagi Julie berdecak antara kagum dan kesal. Mereka makan dalam diam, menikmati segalanya. Walaupun ada sedikit rasa kesal, Julie akui makanan yang Zach pesan sangat membuatnya bernafsu. Lagi - lagi Zach tersenyum memandangi kekasihnya yang menikmati hidangan. Baginya, tak ada yang lebih nikmat dari pada melihat kebahagiaan wanitanya.