Eleventh

7 2 0
                                    

Semalam Arkan tidur sama Gege di kamar Gege, tapi gw gak tau mereka tidur jam berapa karna, jam setengah 1 aja mereka masih ketawa tawa, yang entah nonton apa.

Gw sih udah tidur dari jam 11 an, tapi pas gw mau ke toilet gw sekilah mendengar candaan mereka, tapi karna kantuk yang memaksa gw buat meluk kasur, jadi gw gak jadi buat ke kamar Gege, dan melihat apa yang mereka lakukan.

I know, feel like ㅎ Tony Montana...
(Bang Bang Bang Bang)...
I know, feel like ㅎ Tony Montana...
(To-Ny Mon-ta-na)...

Hape gw bunyi, dan gw langsung bangun, karna itu adalah dering telpon.

"Anjir ini dari siapa, mata gw masih merem ini... Ah udah lah angkat aja". Gerutu gw dengan nada benar benar lemas khas orang bangun tidur.

"Ha'looo, i'niii siapaa?". Tanya gw dengan nada penuh penekanan.

"Oh hai Fel, Querida Buena Mañana!" Seru seseorang dari seberang sana.

"Oh hai, Buena Mañana También!" Jawab gw, terbata.

"Feliz Cumpleaños Querida, Mi Esperanza Para El Mejor Para Usted". Balas orang diseberang dengan bahasa Spanyol yang nyaris lancar itu.

Wait...

"Aa-eee lo bukannya...". Tanya gw pada seorang lelaki yang berbicara spanyol itu, dan langsung terduduk, dan membuang selimut yang menutupi tubuh putih gw.

"Se acuerda de mí querida?" Ucap seseorang itu, yang membuatku mengingat semuanya.

"Tiaaaannnn, lo masih hidup? Gw kira udah ketimbun Spaghetti!" Ucap gw histeris.

"Ya masih lah, ya kali, Xan, gw mati, apalagi sebelum ngucapin lo ultah, gk bakal tenang gw". Kekeh lelaki yang bernama Christian itu.

Flashback on

Dulu, Felia, pernah pergi liburan ke Eropa, berkeliling ke 2 negara bersama Gege, Mama Alvi , Dan Papa Vian , salah satunya ke Paris, dan disana Felia sempet nyasar, dan ditolong oleh Tian ini, yang ternyata teman SD nya Felia, di Jakarta dulu, Yang sekarang dapet beasiswa sekolah di Spanyol, setelah tamat SMP, dan akan pulang setelah selesai Kuliah S-2 nya, Dulu Felia dan Tian adalah sahabat yang takkan terpisahkan, bahkan sempat dikira adik kakak yang sekandung, namun persahabatan mereka sempat hancur karena Tian ketahuan menyimpan rasa kepada Felia, namun itu tidak berlangsung lama, dan mereka berteman lagi, akan tetapi, beberapa minggu setelah mereka berbaikan, orang tua Felia memutuskan untuk memindahkan sekolah Felia karena Dinas dari Papa Vian, dan mereka pun berpisah.

Flashback Off

"Wait wait wait, lo tadi panggil gw apa? Xan? Lo masih inget panggilan kita dulu? Xan dan Yan? Ya Ampun gw aja udh lupa sumpah!".

"Yaiyalah Xan, gw mana lupa, bentar lo masih inget bahasa Spanyol yang gw ajarin 3 tahun lalu?". Tanya Tian.

"Ya masihlah, bahkan gw pake buat ngerayu cogan sekolah gw". Jelas gw dengan girang.

"Ya Elah, lo belom berubah juga ya Xan?" Heran Tian. "Gw kangen Gege, gw boleh kali ngomong sama Gege". Pinta Tian.

"Oh boleh boleh, tapi sekarang dia masih tidur, sama pacar gw". Sesal gw.

"Yah, yaudah deh, eh bentar, lo udah punya pacar? Siapa? Gw jadi penasaran, siapa sih yang bisa gantiin Ferdi di hati lo?". Ledek Tian.

"Anjjirr lo, lupakan dia". Rutuk gw.

"Owhh Querido, Lo Siento". Sesal Tian.

"Fellll bangun bikin sarapan". Pinta Gege dari depan kamar gw.

Feli-A-rkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang