Fourth

31 6 2
                                    

Gue capek kaya gini, gue capek harus drama terus, gue capek harus pura pura baik baik aja di depan orang orang, gue gak ngerti gimana lagi supaya gue gak sakit hati lagi, setelah apa yang dilakukan sama Ferdi ke gue 4 bulan lalu, gue capek, gue lelah, gue pasrah

Diriku seakan meronta meminta berhenti
Namun hati menolak, seakan tahu bahwa nanti aku akan tersakiti lagi

Sesayangnya kamu sama cowok, jangan rendahin harga diri kamu dengan memberikan apapun yang kamu punya, jangan pernah berjuang demi dia, sebagai wanita kamulah yang pantas di perjuangkan bukan justru kamu yang memperjuangkan, jika sudah seperti itu, relakanlah, masih banyak cowok yang ingin berjuang demi kamu

Kata kata itu selalu mengiang di kepala Feli, sebagai MoodBooster, sewaktu sewaktu dia teringat dengan Ferdi

Flashback

Jedaaaarrr!!!
Di bawah derasnya hujan, dan petir yang menggelegar dengan dahsyat
Pada saat itu seorang lelaki itu pergi dengan meninggalkan kata kata yang membuat sang wanita menangis.
"Kita Putus, dan kamu jangan hubungi aku lagi, atau apapun yang membuat kamu mengingat aku, kamu tidak pantas untukku, kamu wanita baik baik, yang hanya cocok dengan lelaki baik baik pula". Jelas lelaki tersebut

"Ferdii". Panggil wanita itu dengan sesegukkan

"Lupakan aku Feli!". Balas Ferdi

"Aku akan melupakan kamu, dan semua kenangan kita, tapi aku minta satu hal, aku mau di sekolah kita menjadi teman, hanya di sekolah, diluar itu, terserah kamu mau menganggap aku itu apa". Pinta Feli

"Iya, aku akan anggap kamu sebagai teman di sekolah". Balas Ferdi dan langsung meninggalkan Feli, yang jatuh berlutut, menatap langit yang memberinya tumpahan air, disana Feli hanya menangis sebelum ada seseorang datang dan mengangkat bahu Feli dan memeluknya.

Lagi lagi ingatan itu kembali menghampiri Feli, yang membuatnya menangis lagi

Flashback End

"Ia, ada temen kamu nih datang, katanya ada perlu sama kamu!". Panggil mama dari lantai bawah dengan nada ragu

"I-iya ma". Jawab Feli parau

"Em-hai, kamu ada acara gak, ikut aku yuk, cari buku novel, temenin aku jalan". Pinta seorang lelaki yang ada dihadapannya

"Mau apa kamu kesini?!! Belum puas yang waktu itu kamu lakuin ke aku, trus sekarang mau ngulangin lagi? Nggak aku nggak mau, sekarang kamu pergi, jangan ganggu aku!!!". Pinta Feli kasar

"Tunggu Fel, aku cuma mau perbaiki semuanya, aku mau kita menjadi teman yang tak ada beban dalam bergurau, selama ini kita bercanda di depan teman teman namun di hati masing masing terdapat luka yang muncul silih berganti, aku tidak mau itu". Jelas seseorang tersebut

"Untuk apa? Untuk menunjukkan bahwa kamu bisa meluluhkan hati aku lagi? Nggak Ferdi nggak, itu udah nggak bisa lagi, kamu terlalu jahat untuk kembali menuai luka di hati ini lagi, Ferdi". Teriak Feli. Meski bernada tinggi, Mama Feli tidak mendengarnya, mungkin kalau memang mendengar, Tante Alvi hanya diam, karna Tante Alvi tau masalah anaknya, hanya Om Vian yang tidak tahu menahu soal ini, jika tahu mungkin Om Vian akan memberi pelajaran berharga untuk Ferdi, agar tidak menyakiti hati anak gadis kesayangannya itu

Kini mereka berdua hanya bertatapan dengan isi hati yang berbeda beda, di dalam hati Ferdi, dia ingin sekali memeluk gadis yang sangat dia sayangi itu, dia ingin sekali memeluk Ia, dan mengelus rambut Ia dengan lembut
Sedangkan di dalam hati Feli, Dia ingin sekali menangis sekencang kencangnya karena, rasa yang dari dulu dia tahan agar tidak kembali menyakitinya, kini datang dan menghantuinya lagi, dengan lelaki yang ada di hadapannya juga.

Feli-A-rkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang