Sudah sebulan aku mengurus perpindahan papa. Mengirimkan barang-barang yang papa butuhkan menggunakan jasa pengiriman laut. Sudah sebulan juga papa selalu menelponku menggunakan layanan video call. Aku melihat banyak perubahan pada papa. Wajahnya lebih banyak tersenyum, badan yang lebih berisi dan papa lebih menjadi lebih hidup. Papa sering menyuruhku kesana, dan aku hanya mengiyakan.
Beberapa hari ini aku merasa tidak enak badan. Tubuhku sering lemas dan akus erring muntah. Selama papa pergi pun Ezra lebih berani untuk datang kerumah. Memang tidak sampai menginap tapi ya tetap saja, ia bertemuku jika memang ingin melakukan hal itu.
Hari ini aku merasa tubuhku sulit sekali digerakan. Aku memutuskan akan ke dokter siang ini.
Merasa tubuhku sudah bisa di ajak bekerja sama, aku bersiap dan menuju rumah sakit. Sesampainya disana, aku menunggu giliranku. Mual yang aku rasakan semakin menjadi, pusing kepalaku juga.
“Zinnia Ruby Sunario. Silahkan masuk.”
Aku masuk ke dalam ruangan dokter. Aku tidak memeriksa kesehatan ku pada om Gunawan karna om sedang berada di Bali. Om Gunawan sedang memeriksa keadaan papa tentu saja. Dua laki-laki itu membuatku iri, apa lagi persahabatan mereka.
“Ada keluhan apa ya bu?”
“Saya beberapa hari ini mual sama pusing dok.”
“Ada lagi?”
“Segitu aja sih dok.”
“Kapan terakhir datang bulan bu?”
Aku berpikir kapan aku terakhir datang bulan ya?
“Saya lupa dok.”
“Mari saya check ya.”
Aku mengikuti perintah dokter dan dokter itu memeriksa keadaanku.
“Ibu saya oper ke dokter kandungan ya? Hanya untuk check. Jika hasilnya negative, ibu datang lagi kesini.”
Aku mengangguk ragu. Untuk apa ke dokter kandungan? Tapi, aku tetap mengikuti perintah dokter dan menuju ke ruangan kandungan. Entah keberuntungan sedang berpihak padaku, tidak ada antrian sama sekali disini jadi aku bisa langsung masuk.
“Selamat siang.”
“Siang dok.”
Dokter wanita itu memeriksa catatan medis yang di berikan dokter umum tadi. “Silahkan ibu ke toilet ya. Lalu tamping air seni ibu disini dan masukan testpack ini. begini caranya.” Dokter Rini menjelaskan cara penggunaan alat yang aku kenal sebagai test kehamilan.
Aku sangat tenang, karna aku tidak mungkin hamil toh aku sudah melakukan program yang waktu itu disuntikan oleh teman Ezra. Teman Ezra bilang itu berlangsung selama 6 bulan, sekarang baru 4 bulan aku tidak mungkin hamil.
Aku masuk ke dalam toilet dan mengikuti perintah dan aturan dari dokter wanita tersebut. Aku keluar menggenggam alat itu tanpa melihat hasilnya.
Aku memberikan alat itu pada dokter.
“Selamat ya bu. Ibu positif hamil.” Nah, ini baru aku kaget.
“Tidak mungkin dok. Saya pakai pengaman kok.”
“Pengaman yang bagaimana bu?”
“Suntik dok.”
“Hemm, ibu melakukan program KB ya? Biar saya jelaskan ya bu. Memang menggunakan program KB bisa mencegah kehamilan tapi hanya 85% dan ada kemungkinan KB menghasilkan janin apa lagi jika ibu dengan rutin melakukan hubungan badan.”
Aku tidak membalas segala ucapan dokter wanita tersebut. Aku tidak tau apa yang harus aku perbuat. Apakah Ezra akan bertanggung jawab? Ya, pasti ia akan bertanggung jawab.
![](https://img.wattpad.com/cover/105851967-288-k838858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grey Sides (SUDAH TERBIT)
عاطفيةSUDAH DITERBITKAN DAN TERSEDIA DISELURUH TOKO BUKU DI INDONESIA. it is hurt, when you realize you aren't as important to someone as you thought you were and sometimes you just have to accept the fact, that some people only enter your life as a temp...