Flashback

1.4K 105 4
                                    

Kini Ari telah berada di halaman sebuah rumah. Bisa dibilang juga sebagai kontrakkan. Ini adalah kediaman Laras dan kedua orang tuanya. Alamat rumah ini lah yang diberikan Iqbaal kepadanya.

Agar tak memakan waktu lagi Ari langsung mengetuk pintu kontrakkan itu.

Tok... Tok

Muncullah seorang wanita yang Ari kenal. Ia adalah ibu dari Laras.
Ibu Laras menatap kaget akan kedatangan Ari yang mendadak itu. Raut wajah nya tampak menegang saat Ari menatap nya.

"Nak Ari??"kaget ibu Laras

"Assalamualaikum buk"ucap Ari sambil mencium punggung tangan Ibu Ratih--Ibu Laras.

"Walaikum salam. Silahkan masuk nak"ucap Ibu Ratih mempersilahkan Ari masuk

"Laras nya Ada buk??"tanya Ari yang sedang mencari keberadaan Laras di sekitar

"Laras sudah tiga hari ini tidak pulang nak"ucap Ibu sambil menunduk

"Laras kemana buk?? Apa ibuk udah nelfon dia??"tanya Ari

"Udah Nak, malahan ibuk udah pergi ke rumah tempat dia tinggal sekarang. Ibuk udah ngajak dia pulang tapi dia gak mau pulang. Katanya dia malu tinggal di sini. Ibuk gak tau gimana bujuk dia pulang Nak Ari"ucap Ibuk Ratih dengan nada bergetar.

"Ari boleh nanya sesuatu sama ibuk??"tanya Ari lalu dibalas anggukan oleh Ibu Ratih.

"Pak Rahmat sakit ya buk?"tanya Ari

"Iya Nak Ari. Karna itu bapak jadi bangkrut. Kita dapat cobaan yang bertubi tubi sekali Nak. Mulai dari biaya pengobatan Papanya Laras yang bertubi tubi, perusahaan nya yang ditipu oleh rekan bisnis nya, dan masalah Laras yang kabur sama pacar nya ke Jerman"ucap Ibu Laras sambil menitikkan Air matanya.

"Kabur??"tanya Ari tak percaya

"Iya Nak Ari. Dia kabur sama pacar nya yang bernama Ramon ke Jerman. Ibu udah ngelarang dia pergi, apalagi pada saat itu ekonomi Papanya Laras sedangtudak stabil apalagi kondisi kesehatannya menurun. Pada saat itu ibu tau kalau kamu masih berhubungan sama Laras. Tapi Laras tidak menghiraukan itu semua nak Ari."ucap Ibu Ratih

"Jadi Apa yang diucapkan Laras ke Ari itu bohong"ucap Ari tak percaya

"Apa yang dibilang Laras ke Nak Ari??"tanya Ibu Ratih

"Dia bilang kalau dia pergi ke Jerman itu untuk lanjut studi nya ke sana"ucap Ari

Setelah itu, Ari pergi dari rumah orang tua Laras.

Kini Ari sedang berada di sebuah Cafe, disana dia aedang ingin sendiri. Namun tiba tiba seseorang yang sangat ia kenali sedang berduan dengan seseorang yang bisa disebut err... Om om.

Laras, wanita yang kini sedang bergelayut manja pada laki laki tua tak tau malu itu.

Ari yang melihat wanita yang kini ia sayangi telah menghianati ia dibelakang nya.

Wanita yang ia percaya tega melakukan ini semua padanya. Setelah pengorbanan Ari untuk bisa terus bersama nya. Ia mengorbankan semua nya termasuk gadi yang tak bersalah itu, dia telah menyakiti wanita itu, dia telah menyakiti perasaan wanita itu.

"Dibayar berapa lo sama om om gila ini??"tanya Ari yang telah menghampiri Laras ke meja nya

"A...Ari"ucap Laras kaget

"Ternyata lo gini sama gue Ras, gue udah ngorbanin semuanya untuk Lo. Dan Lo apa?? Lo ngehianatin gue kayak gini. Gue seharusnya gak pernah percaya sama semua kata kata lo. Lo gak mikirin apa, kalo nyokap bokap lo sekarang lagi dirumah nungguin kedatangan lo pulang,dan lo seneng seneng sama Om Om ini!!!"bentak Ari marah

"Ri ini gak seperti yang kamu pikirin"ucap Laras memelas

"Seharusnya gue gak pernah mau ngelepasin orang yang gue sayang, orang yang bener bener menyayangi gue. Lo sekarang khianatin gue . Mulai sekarang kita putus. Lanjutin kegiatan lo sama Om om lo itu"ucap Ari

Flashback off

"Ri!!"ucap Azka membuyarkan Ari dari lamunannya

"Azka?? Lo ngagetin gue aja"ucap Ari yang hampir menjatuhkan foto Nk yang ada di genggaman nya

"Lo kenapa sih?? Gak kerja malah ngelamun. Lo mikirin apa sih??"tanya Azka

"Zka, kalo gue dipertermukan lagi sama Nk. Apa permintaan maaf gue bakalan diterima sama dia??"lirih Ari namun masih terdengar oleh Azka

"Kalo gue lihat, Nk pribadi yang baik, tapi lo aja nyia nyiain dia. Dia pasti maafin lo. Mungkin bagi dia hal yang sulit. Karna gue kalo jadi dia,pasti berfikiran kalau dia cuma jadi pelampiasan"ucap Azka

"Dia gak pernah gue anggap sebagai pelampiasan Zka. Gue sadar kalau gue sayang sama dia Zka."ucap Ari yakin

"Kalo gue ngerasa Lo PLIN PLAN. Lo bilang kalo rasa sayang Lo itu lebih besar Laras dari pada ke Nk. Sekarang lo bilang Lo sayang sama dia setelah lo putus dari Laras, gitu??"ucap Azka tajam

"Gue cuma terobsesi sama dia Zka. Bukan rasa sayang atau sebagainya."ucap Ari

"Terserah lo, lo mau ngomong
Apa. Yang penting sekarang kita ada meeting; lebih baik kita lakuin urusan kita yang sekarang oke!!"ucap Azka lalu menarik tangan Ari. Yang ditarik pun hanya pasrah apa yang dilakukan oleh sepupu sekaligus sahabatnya ini.








Menurut kalian karakter Ari dalam cerita ini seperti apa??

Jawab Gaeess....

ALL LOVE // Ari IrhamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang