ALL LOVE // Ari Irham

Maafkan Aku

"Assalamualaikum"ucap Nk yang baru sampai di Bandung

"Walaikumsalam. Nk"ucap Ibu Ida istri dari pak Agung

"Kamu kapan sampai??"lanjut Ibu Ida membawa Nk masuk

"Baru Aja bu. Ibu apa kabar??"tanya Nk

"Alhamdulillah baik nak. Kamu selama ini tinggal dimana??"ucap tanya Nk

"Nk dikontrakkan deket sama tempat kerja Nk bu. Bu jangan bilang sama om Herlan, Tante Uchi atau pun sama Ari ya bu, kalau Nk tinggal disana"ucap Nk

"Iya. Ibu juga udah tau permasalahan kamu sama Ari. Mungkin Nak Ari bukan Jodoh kamu. Allah pasti memiliki rencana yang indah untuk kamu nak"ucap Ibu Ida

"Nk berpikiran yang sama. Yaudah Nk pergi kemakam bunda sama ayah ya Bu"ucap Nk

"Iy kamu hati hati ya"

"Iya bu. Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

       Kini Nk telah sampai dimakam kedua orang tuanya. Tak lupa pula Ia membeli kembang untuk makam kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum Ayah, Bunda. Maafin Nk ya, Nk baru ziarah kemakam Ayah sama Bunda. Nk sibuk banget kerja. Ayah sama Bunda tau gak pemilik cafe tempat Nk kerja sekarang itu Baikkkkk banget. Nk sering dibawain makanan sama Dia. Nk ngerasa Nk punya bunda lagi. Nk kasihan loh Bun, Yah sama Ibu Sukma. Soalnya dia itu ditinggal sama suaminya,padahal Dia sayang sama suaminya. Hmmm, Ayah sama Bunda pasti udah tau masalah Nk sama Ari. Jujur Nk gak ada dendam apapun sama Ari. Emang sih hati Nk sakit. Tapi, bunda sama Ayah kan ngajarin nk biar gak dendam Sama orang. Walaupun orang itu udah jahat sama kita. Nk berfikir kalau Ari mungkin lebih bahagia sama Laras. Nk baru sadar Yah, Bun kalau Jatuh cinta itu sakit. Tapi Nk akan selalu sabar."ucap Nk bermonolog sendiri. Ia tau kalau Kedua orang tua nya takkan menjawab perkataan nya. Namun dengan begitu pun, hati Nk sedikit lega. Karna Ia bisa menceritakan kesedihannya meskipun orang itu takkan bisa memberi nya saran atau pun menenangkannya.

"Mudah mudahan Ayah sama Bunda tenang ya di Surga sana. Doain Nk biar cepet sukses kalau Nk udah punya uang Nk bakalan kasih Nisan yang layak untuk Ayah sama Bunda" Doa Nk

"Amin"

     Bukan, itu bukan Suara Nk namun, suara seseorang yang sangat Nk kenali. Suara yang dulu sering dirindukannya, suara yang dulu memberi bisikan yang indah untuk Nk, dan suara yang juga memutuskan hubungan mereka.

"Gak mungkin. Gak mungkin suara dia. Nk berhenti dong halunya. "Ucap Nk dengan menutup kedua telinganya.

"Ini memang suara Aku Nk"ucap Orang itu.

    Pasti kalian tau lah siapa pemilik suara itu. Ya, Ari.
Lalu Nk menoleh kearah Kiri. Ternyata pendengarannya tak salah. Itu memang Ari. Ari sekarang berada di hadapannya. Ari menatap Nk dengan tatapan bersalah sekaligus kerinduan. Nk yang melihat Ari pun sangat terkejut. Kenapa tidak, kini Mata indah Ari dilingkari lingkaran hitam, sepertinya pria ini tak mengatur jadwal tidurnya. Dan juga rambut Ari acak acakan. Namun, Nk tak memungkiri bahwa dengan rambut seperti itu Ari menambah Nilai plus kegantengannya. Dan juga badan Ari yang tambah kurus.

      Namun yang Nk bingungkan adalah, mengapa Ari bisa tau dia disini??. Mengapa Ari kesini??. Apa Ari merindukan Nk. Nk hanya bisa tertawa miris.

"Dari mana kamu tau aku disini??"tanya Nk dingin

"Aku tau kamu disini karna...

Flashback

"Ari"kaget Bu Sukma

"Kita bisa bicara sebentar bu"ucap Ari tanpa mempedulikan raut kaget Bu Sukma. Karna Ia harus tau di mana keberadaan Nk sekarang. ia harus menemui Nk secepatnya.

"Mari, kita duduk disana."ucap Bu Sukma berjalan ke Sebuah meja yang berada di dekat sebuah Pohon.

"Saya mau tanya tentang Nk bu"tanya Ari

"Kamu masih peduli sama Nk. Setelah apa yang kamu lakuin ke dia. Saya sudah tau semuanya Ari. Saya tau kamu memutuskan hubungan pertunangan kalian karna mantan kamu."ucap Bu Sukma menahan Amarahnya.

"Ya saya tau Bu. Saya taua Nk pasti sangat marah pada saya. Maka dari itu saya kesini menanyakan keberadaan Nk sekarang. Saya ingin meminta maaf pada nya Bu. "Ucap Ari dengan tatapan memohon

"Kamu tau bagaimana hancur nya Nk setelah kamu melakukan itu semua. Apa kamu tau bagaimana saya meyakinkan dia untuk bisa percaya sama saya. Dia tidak mudah percaya sama orang gara gara kamu. Dia takut mempercayai orang. Dia takut jika orang itu akan mengecewakan dia lagi. Itu semua karna siapa??. KARNA KAMU ARI"ucap Ibu sukma emosi.

"Sampai seperti itu??"ucap Ari dengan tatapan tak percaya.

"Sekarang kamu mau membawa Nk kemabli pada mu. Dan menyakiti dia lagi. Apa sakit hatinya kurnag untuk buat kamu bahagia. Kamu tak pernah memikirkan kebahagiaan Dia Ari. Kamu tau dia sangat bahagia bila dia bersma kamu. Tapi kamu menghancurkan kebahagiaan dia dengan sederet kalimat yang atak ingin dia dengar kenapa kamu setega itu Ari."ucap Bu Sukma lirih

"Ari tau bu. Ari tau kalau Nk sakit hati sama Ari. Ari cuma ingin meminta maaf sma Nk bu. Ari mohon kasih tau Ari dimana Nk. Ari janji Ari gak Akan menyakiti dia lagi Ari syang sama Nk bu. Ati mencintai dia, Ari gak sanggup untuk kehilangan Nk lagi bu."ucap Ari yang duduk di bawah, dihadapan Bu Sukma

"Kalau kamu sayang sama Nk kenapa kamu menyakiti dia,kenapa kamu meninggalkan dia demi wanita lain Ari??"ucap Ibu Sukma yang mulai menitikkan Air matanya.

"Ari kalut Bu. Ari bener bener gak tau kalau Ari cuma terobsesi sama Laras. Ari gak tau kalau Yang Ari cintai adalah Nk bukan Laras. Maafin Ari bu"ucap Ari dengan wajah yang memerah karna menahan tangis.

      Ibu Sukma yang melihatnya pun terharu. Ia pernah mendengar jika seorang laki laki yang menangis karna seorang Wanita berarti ia benar benar mencintai Wanita itu. Dan itu yang ia lihat dari Ari.

"Baiklah Nak. Ibu akan memberi tau dimana keberadaan Nk. Tapi kamu harus janji untuk yodak menyakiti Nk lagi"ucap Ibu Sukma yang membuat Ari mendongak kepalanya.

"Ari janji Bu. Makasih Bu"

Flashback off

"Begitu cerita nya kenapa aku bisa ada disini. Tapi kamu jangan marah sama Ibu Sukma."ucap Ari

"Aku gak peduli. Lebih baik kamu pergi dari sini. Aku udah muak sama kamu"ucap Nk dengan mata yang berkaca kaca

TBC

Seru gak, Atau cerita nya membingungkan, atau Alur nya kacau. Sekacau perasaan aunthor*curhat. 

Maaf ya gantung*samakayakperasanAuthor.  Ahh curhat terus.

Jangan lupa voment.