Perbedaan Bentuk Masu (ます系) dan Bentuk Kamus (辞書系) Dalam Bahasa Jepang

1.5K 23 0
                                    

Apa Perbedaan Bentuk Masu (ます系) dan Bentuk Kamus (辞書系) Dalam Bahasa Jepang?.

kesempatan kali ini yuks kita bahas soal masu kei dan jishou kei! soalnya kadang masih ada nih yang nanya soal ini ke aku.

Biasanya, orang-orang yang baru belajar bahasa Jepang (khususnya yang belajar secara otodidak) akan mencari materi bahasa Jepang dari berbagai sumber, salah satunya dari internet. Ketika mencari kosakata kata kerja dalam bahasa Jepang, para pemula tersebut akan menemukan kata kerja yang dibagikan dalam bentuk yang berbeda, bisa saja satu situs memberi daftar kosakata kata kerja dalam bentuk masu, sedangkan disitus lain kata kerja dibagikan dalam bentuk kamus.

Bisa saja hal tersebut membingungkan para pemula yang belum mempelajari perubahan kata kerja, karena semua kosakata tersebut mempunyai arti sama dalam bahasa Indonesia, suku kata awal yang sama namun, akhiran hurufnya berbeda.

Perhatikan perbedaannya dalam contoh dibawah.
Perbedaan Bentuk Masu dan Bentuk Kamus
KATA KERJA BENTUK MASU KATA KERJA BENTUK KAMUS ARTI

たべ ます (Tabemasu) たべ る (Taberu) Makan
べんきょう します (Benkyoushimasu) べんきょう す
る (Benkyousuru) Belajar
およぎ ます (Oyogimasu) およ ぐ (Oyogu) Berenang
あそび ます (Asobimasu) あそ ぶ (Asobu) Bermain

Perhatikan perbedaan diatas. Perbedaanya cukup simple, kata kerja bentuk masu (dibaca "mas") semuanya berakhiran masu ます (masu) atau します (shimasu), sedangkan kata kerja bentuk kamus semua akhiran suku katanya berakhiran る (ru ) atau する (suru).

Apa perbedaan kata kerja bentuk masu dan kata kerja bentuk kamus??
Kata kerja bentuk masu adalah kata kerja yang bernuansa formal (sopan), sedangkan bentuk kamus (bisa juga disebut kata kerja biasa) adalah kata kerja bahasa Jepang biasa alias non formal.
Selain itu, kata kerja bentuk kamus juga merupakan kata kerja yang digunakan dalam kamus. Jadi, jika kita mencari suatu kata kerja didalam kamus bahasa Jepang , maka yang akan kita temukan bukanlah kata kerja yang akhirannya masu tersebut, namun kata kerja yang berakhiran selain masu, bisa saja akhirannya ru, suru, bu dan lain-lain.

Sebetulnya sih, kata kerja bentuk masu adalah kata kerja bentuk kamus yang sudah dirubah, makanya awal pengucapan hurufnya sama namun akhir hurufnya berbeda.

"Kenapa banyak materi bahasa Jepang yang terlebih dahulu mengajarkan bentuk masu dari pada bentuk kamus??"
Sebenarnya ada dua perguruansilat aliran dalam memulai belajar bahasa Jepang.
Ada yang terlebih dahulu mengajarkan bentuk sopan (bentuk formal) dan ada juga yang terlebih dahulu mengajarkan bahasa Jepang dari bentuk biasa (non formal).

Memang bentuk biasa (futsuu-kei) lebih simple daripada bentuk sopan (bentuk formal), namun alasan pengajar mengajarkan bentuk sopan terlebih dahulu karena bentuk sopan ini lebih fleksible, bisa digunakan kepada siapa saja lawan bicara kita terutama untuk orang yang baru dijumpai.

Sedangkan bentuk biasa (non formal) biasanya digunakan untuk berbicara dengan seseorang yang sudah akrab, namun jika bertemu orang yang belum dikenal tapi menggunakan bentuk biasa tentu saja hal tersebut dianggap kurang sopan, apalagi si lawan bicara mempunyai kedudukan yang lebih lebih tinggi dari pada sipembicara.

Seseorang yang mengawali ajaran bahasa Jepangnya dari bentuk sopan biasanya akan memberikan kosakata kata kerja dalam bentuk ~masu, dan dalam membuat kalimat, setiap akhir kalimatnya akan diakhiri dengan ~です (desu) atau ~ます (masu) jika akhiran kalimatnya adalah kata kerja.

Contoh :
たなかさんげんき です か?
Tanaka san genki desu ka?
Tanaka-san, sehat?

はいげんき です
Hai genki desu
Ya, sehat

どこへいき ますか ?
Doko e ikimasu ka
Mau pergi kamana?

としょかんへいき ま す
Toshokan e ikimasu
Pergi ke perpustakaan

Jika seseorang yang mengawali ajaran bahasa Jepangnya dari bentuk biasa (non formal), biasanya akan memberikan kosakata kata kerja dalam bentuk kamus, biasanya kalimat dalam bentuk non formal mempunyai pengucapan yang lebih pendek dari pada kalimat dengan bentuk sopan, kadang akhir kalimatnya ditambahkan だ (da) sebagai penegas kadang tidak, dan terkadang partikel pun tidak digunakan.

Contoh :
たなかさんげんき?
Rina san genki?
Rina-san sehat?

うんげんきよ
Un, genki yo
Ya, sehat

どこいく?
Doko iku?
Pergi kemana?

としょかんへいく
Tosohokan e ikun da
Mau pergi ke perpustakaan

Sebetulnya sih, tidak masalah mau belajar bentuk sopan terlebih dahulu atau bentuk biasa terlebih dahulu, karena ketika kita sudah mengetahui bentuk perubahan bentuk biasa ke bentuk sopan kita akan dengan mudah menggunakan keduanya.

Cuma yah kita harus ingat kedudukan lawan bicara kita. Ibaratkan kalau dalam bahasa Indonesia ga mungkin banget kan kita ketemu sama orang yang baru di kenal atau orang lebih tua pakai bahasa gaul yang kayak, "gils lu"? Biasanya kita bakalan dianggap tidak sopan plus sksd.

source: https://bahasanjepang.blogspot.co.id/2016/05/apa-perbedaan-bentuk-masu-dan-bentuk-kamus.html?m=1

Tentang JepangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang