NYANYIAN WAJAH

11 2 0
                                    


Saat titik keĺemahanku berkibar, apa yang harus kulakukan?
Apa menyerah pada sebuah "takdir" yang diiyakan ketika pintu labirin tidak ditemukan. Apa itu salah?

Pilihan hidup atau mati???

Pengorbanan,pengharapan dan pembenaran
Tiada kata mustahil di dunia ini jika kita mempercayainya dan berikhtiar

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

" kamu tahu kan kamu bisa
bersekolah disini karena beasiswa. Pergunakan kesempatan dengan sebaik mungkin karena masih banyak orang-orang pintar di luar sana yang mengharapkan bisa bersekolah disini. Mengerti kamu !!!! Bentak bu lila sembari menggerutu dan memainkan penggaris besinya di mejanya yang sangat tertata rapi. Suara baritonnya sedikit menggangu guru-guru lain tapi mereka hanya bisa diam dan tak berupaya apapun. Bu lila di kenal tegas dan berwibawa. Akhir bulan lalu aku mendengar desus-desus yang sudah terlanjur booming di seantero sekolah bahwa bu lila akan diajukan jadi kepala sekolah oleh rekan-rekan sejawatnya. Peraturan sekolah pun akan semakin ketat dan berat untuk siswa-siswi disini.

" kamu dengar lastri ?!! Bentaknya lagi, langsung saja ku iyakan jawabannya dengan pelan dan sedikit terbata-bata.

Dengan wajah juteknya dia terus mengkoreksi ku, seperti aku jawaban yang salah lalu di silang dengan tinta merah. Bu lila masih tetap setia berkomat-komit menjabar seluk beluk sekolah yang di cintai warga medan ini.

Tap...

Persekian detik , ķami terdiam baku. senyum kecut pasi yang di paksakan seperti lakon artis di tv. Ada sekat tinggi yang sulit aku terjemahkan, padahal jelas kami duduk saling berhadapan satu sama lain. Ya dengan keheningan yang terjadi detiķ ini terasa berada di dua demensi, langsung saja buluk kudukku merinding disco. Getaran ketakutan dan gelorah amarah menyatu di satu sisi, seperti kotak besar dalam atraksi sulap. Kotak yang berisi ekspresi hati yang sudah lama terpendam dan bila keluar menguncangkan dunia. Forget it!!! Aku tak mau di cap sakit jiwa atau tempramental. Mengingat semua itu sudah cukup buatku paranoid.

Sayup-sayup terdengar suara berbisik manis sekejap di kedua telinga kelinci ku.

" BERHATI-HATILAH SEBELUM DIA MENDAHULUIMU "

Jemariku meremas ujung rok, yang ternyata sedikit lembab karena keringat. Suara-suara berbisik menghantui dan yang aneh mulai terjadi lagi, suasana kantor guru berubah terasa sedikit mencekam dan dingin. Serasa badanmu terisap oleh angin yang kuat.

Badai ini terĺalu kuat, salju akan segera datang mengoyak kehangatan sang surya perkasa.

Aku menggelengkan kepalaku dan berujar dalam hati

" thinking positive, ini halusinasi semata, ini aķibatnya nonton film supernatural". Dumelķu dalam hati. Ku pandangi seksama ruangan bercat putih dan berplafon  bermotif bunga lili, ruang ini terdapat beberapa jendela berwarna coklat yang di hiasin warna gold yang di kombi berwarna merah maroon.  Lemari-lemari filling kabinet berpintu tiga  maupun satu pintu menghiasi di pojok , terdapat 2 dispenser dan dua rak buku kanan dan kiri , rak-rak minimalis itu mulai padat dengan berbagai macam buku untuk kepentingan sang guru. Bisa di katakan ruang para guru termasuk luas. So amazing, ini begitu indah dan cantik kenapa aku harus takut !. Setan bukannya takut pada manusia yang bersih?

Mata bu lila masih saja seram seperti mata kokila di sinerton india yang sering kakak tia lihat di rumah. Jangan tanyakan keberagamaan di rumahku pasti panjang lebar kali sisi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lentera sulastriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang