1. Jaemin Raizaldi

19.9K 1.3K 273
                                    

"Sedalam-dalamnya menyimpan rahasia, pasti akan terbongkar juga."

•••

"Gue suka sama Jaemin,"

"Anjir! Demi apaan?!" teriak Cece yang tersedak minuman sodanya.

"Demi apa? Ya gue suka lah." balas Vania sambil mengendikkan bahu.

"Bukan maksud gue. Aish! Kenapa Jaemin sih?" tanya Cece, pertanyaannya lebih serius kali ini.

Vania menghela napas, "Gue sebenarnya emang udah suka dia dari awal sekolah. Eh, ralat. Ngefans doang," Cece masih terus memfokuskan atensinya ke arah Vania yang masih bercerita.

"Singkat cerita, dari ngefans itulah gue jadi suka sama dia. Wajar gak sih?" tanya Vania yang sedang mengaduk malas makanannya.

Cece menopang dagunya dan nampak memikirkan sesuatu, "Menurut gue fine-fine aja. Lo gak buluk-buluk amat. Ya wajar aja sih punya perasaan ke lawan jenis. Emang kenapa lo nganggapnya gak wajar gitu?"

"Bukan gitu. Lo tau Kak Yeri?" Cece mengangguk.

"Ketua cheers kan? Yang manis-manis itu?"

Vania merotasikan matanya, "Gak usah diperjelas lagi. Memang kenyataannya."

Cece mengernyit heran, "Terus apa hubungannya sama lo? Perasaan lo ke Jaemin?"

"Gue denger, Kak Yeri suka Jaemin. Dan gue denger juga, Jaemin ngerespon dia."

"Lo tau apa kesalahan lo di awal?" Cece menggeser posisi duduknya, lebih tegap. Matanya lurus menatap ke arah sahabatnya yang kini mungkin tengah insecure dengan dirinya sendiri.

"Lo terlalu mudah mempercayai kata orang. Lo lupa kalau semua orang punya hak untuk saling menyukai. Lo terlalu pesimis untuk perasaan yang bahkan belum lo utarakan."

"Bukan gitu juga sih, Ce." Vania menghela napas berat.

"Ayo dong, Van! Lo itu sahabat gue, gue tau lo lagi insecure sama diri lo sendiri. Lo itu gampang rendah diri padahal lo mampu!"

"Jadi gue harus gimana? Gak mungkin gue tiba-tiba deketin Jaemin kan?"

"Lo lupa kalau kita sekelas? Gak bakalan ketauan juga kalau lo deket sama dia."

"Terus gimana?"

"Ck! Jalanin aja dulu. At least, sampai dia sadar kalau lo suka sama dia. Lo pasti lega dengan sendirinya. Masalah dia mau ngasih feedback atau gak, itu gampang."

"Gak salah lo dijuluki cupid queen, Ce! Teori lo itu loh, sumpah gak ngerti lagi gue." ucap Vania lalu tertawa kecil.

"Jelas dong! Oiya, jangan lupakan juga kalau gue ini pacar salah satu teman Jaemin."

Kali ini Vania yang tersedak air. Air soto lebih tepatnya. "Anjir Cece!"

"Yap! Otw dua bulan dan tebak siapa?"

"Siapa?!" Vania sudah berancang-ancang untuk mengetok kepala Cece yang dengan kurang ajarnya menyimpan rahasia darinya.

"Jeno!"

Tak! Vania spontan memukul kepala Cece dengan sendok di tangannya.

"Lo bego! Jahat gak ngasih tau gue!"

"Kepala gue juga sakit bego lo ketok!"

"Ya maap! Intinya habis ini lo traktir gue! Jahat amat lo!"

"Gampang. Apalagi lo mau? Comblangin lo sama Jaemin? Gue sama Jeno orang yang tepat kali ini." Cece menyombongkan diri.

"Makasih btw lo mau bantu."

"Inget ya, Van. Tumbuhan aja peka kalau dikasih stimulan. Masa seorang Jaemin gak peka kalau lo yang narik dia. Betul kan? Noh, orangnya lewat." Vania pun langsung menoleh, ke arah belakang karena posisinya yang duduk membelakangi pintu kantin.

"Jaemin."

•••

Biar gue kenalkan, dia Jaemin Raizaldi. 11 MIPA 1. Mempunyai grup yang isinya bisa dikatakan memiliki visual diatas rata-rata, NCT. Gue sekelas sama dia sejak kelas 10 dan sejak itulah gue menaruh sebagian perasaan ke dia dan bodohnya terlanjut tertumpah semua ke dia.

Gue bodoh.

Dia memang bukan tipikal cowok-cowok badboy di wattpad. Tidak sama sekali. Dia sering menjadi imam saat ibadah berjamaah di sekolah. Tidak terlalu menyukai matematika, tapi dia jagonya sains. Jarang tersenyum, tapi jika tersenyum ... Tidak bisa dideskripsikan.

Karena sekolah kami menggunakan sistem moving class dan berkelompok, gue jarang duduk sama dia. Bahkan dekat sekalipun. Pernah sekali gue satu kelompok sama dia dan sukses membuat gue tidak berkutik.

Setelah sekian lama, entah kenapa gue pengen banget dia tau perasaan yang lama gue pendam ini. Gue pengen ngungkapin ini. Walaupun di logika gue sangat-sangat tidak tau diri.

Jaemin, apakah lo bakal peka?

P E K A || Jaemin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang