Jakarta, 20 oktober 2023Pukul 15.00, sore hari
Kalila menatap kotak-kotak kardus yang tersusun ke atas memenuhi bagian kamarnya, perempuan itu mengehela nafas sebentar, sore ini dia membawa sisa barang pribadinya ke rumah setelah tadi pagi hanya perabotan rumah dan barang barang milik orang tuanya di angkat kemari, kali ini perempuan itu sendirian lantaran dua orang tuanya masih berkelut di kantor masing masing, pandangan mata gadis itu menatap sekitarnya, ini adalah hari pertama kepindahanya setelah 10 tahun lebih meninggalkan rumah masa kecilnya ini, ternyata hampir tidak ada perubahan, suasana,warna cat di dinding, bahkan beberapa pigora masih menempel rapih di dinding rumah itu.
Gadis itu melangkahkan kakinya menuju rak buku yang hanya terdapat beberapa pigora di sana, mengambil pigora itu dan melihat dengan seksama, dahi nya menyerit dan raut wajahnya pun bingung, bingung dengan siapakah dirinya di foto ini, seorang anak laki laki yang ia rangkul dengan wajah datarnya sedangkan pada foto itu kalila tersenyum ceria, kemudian baru beberapa saat mata kecilnya itu membulat sempurna, ia ter ingat sesuatu.
" OHHH INII KAK KAISAR!" ucapnya kemudian sambil menutup mulutnya untuk mengatasi rasa terkejutnya.
Gadis itu meletakan kembali pigora kecil tersebut, kemudian matanya ber alih ke sebuah pigora yang memperlihatkan kalila versi kecil sedang mencium pipi kaisar kecil, kalila terkikik, kalo di ingat ingat memang lucu juga, kini sekarang dirinya bertanya tanya, dimana kah anak laki laki yang selalu diam dan mengalah saat berhadapan dengan dirinya itu ??
" Kalila?" Panggil seorang wanita paruh baya lengkap dengan seragam kantornya itu.
Lamunan kalila buyar seketika saat melihat bundanya berdiri di pintu kamarnya lengkap dengan setelahan kantornya" eh bunda udah pulangg" ucap kalila sambil tersenyum dan menyalami tangan sang bunda.
" tolongin bunda ya, kasih ini ke mama liliy" ucap bunda sambil menyodorkan kotak berwarna putih berisi cokkies itu kehadapan anak satu satunya itu.
" mama liliy? Siapa bund?, kalila enggak pernah kenal sama mama lily.." ucap kalila sambil menerima bingkisan kecil itu, raut wajahnya tampak bingung.
" astaga, mama lilly itu mamanya si kaisar yang sekarang rumahnya di depan rumah kita, masa kamu lupa sih?" Ujar Bunda.
" ohhh, hehehe, maaf atuh bund, kalila kan pelupa hehehe" ucap kalila dengan cengiran khasnya itu.
" yaudah, bunda minta tolong ya, bunda mau mandi dulu, gerah soalnya" ucap bunda sambil meninggalkan anaknya itu menuju ke kamar pribadinya.
Sepeninggal bundanya, kalila terdiam sebentar, gadis itu sedang berpikir, kalo begitu ini adalah satu kesempatan kalila untuk bertemu teman masa kecilnya itu, kalila amat penasaran bagaimana bentuk laki laki itu sekarang, kalo dulu kalila lah yang lebih tinggi dari kaisar, kalo sekarang hanya allah yang tau, karena kalila belum bertemu dengan kaisar.
Dengan segera perempuan itu melangkah kan kakinya untuk menuju rumah mama liliy, membuka pintu gerbang rumahnya, selama beberapa waktu kalilah menikmati suasana nyaman di sekitar rumahya, menghirup udara sepuasnya, dia sangat merindukan tempat ini, di mana tempatnya menghabiskan masa kecilnya dulu, setelah itu dia mengarahkan pandangannya ke depan dan langsung terdiam berdiri ketika melihat laki laki tinggi dengan t-shirt hitamya dan celana hitam sedang menyiram tanaman di depan rumahnya, kalila menyipitkan matanya, memperhatiakn postur tinggi tegap dan telihat tampan dari belakang itu dengan seksama.
" ganteng banget dari belakang, ganteng gini gk mungkin ob di rumah mama liliy kan?" Ucap batin kalila yang sepenuhnya ngawur itu.
Kalila masih berdiri di tempat, perempuan itu masih berpikir siapa kah orang di depanya, auranya tampak tidak asing, perempuan itu memiringkan kepalanya, kemudian matanya membulat sempurna, tangan nya bergerak menutup mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Hati Muda
Teen FictionAkibat kepindahn kalila ke rumah lamanya, kalila harus bertemu dengan tentangga nya yang ternyata merupakan teman laki-laki nya sejak umur tiga tahun, sudah hampir 10 tahun lamanya tidak bertemu, kalila tetaplah kalila, si blak-blak an, ceria dan ta...