.
.
.
.
.
.
"Besok pagi kita sudah harus berangkat kerumah nenek mu di Jakarta, disana ibu sudah menemukan sekolah yang cocok untukmu, sekarang cepat rapikan semua barang barang yang akan kau bawa dan jangan membantah!"
"Apa!!! Secepat itukah bu? Aku bahkan belum memberi salam perpisahan pada teman - temanku disini, izinkan aku bertemu mereka dulu ya bu~" Rena merajuk sambil mempoutkan bibirnya berharap agar sang ibu mengasihaninya.
"Sudah tidak usah Ren, kau kan bisa menghubungi mereka lewat telepon. Sudah sana bereskan barang barang mu lalu pergi tidur, ini sudah malam dan ibu tidak mau melihat mu bangun kesiangan besok pagi"
"Ahhh baiklah ibuku yang baik hati" Rena mengucap penuh penekanan diakhir kalimatnya sambil menatap sinis wajah ibunya. Rena pun akhirnya naik ke lantai dua menuju kamarnya, berniat menyudahi perang mulut antara ibu dan anak itu.
Semenjak ayah dan ibu Rena resmi bercerai seminggu yang lalu, ibu Rena memang sudah merencanakan untuk pindah kerumah nenek Rena di Jakarta.
Hal ini ia lakukan agar ia lebih cepat melupakan semua kenangan dirumah ini bersama sang mantan suami yang sayangnya sudah berselingkuh dengan wanita lain.
.
.
.
.
.
.
"Rena.... Cepat turun kebawah, ibu sudah menyiapkan sarapan sebelum kita berangkat"
"Iya ibu sebentar lagi..."
"Cepatlah Ren, kita bisa ketinggalan pesawat jika sudah jam segini saja kau belum sarapan. Sudahlah ibu tunggu di depan, bawa sarapanmu dalam kotak makanan biar kau makan di dalam taxi saja"
" Iya ibu... aku turun" akhirnya Rena turun dari kamarnya, ia sudah terlihat sangat cantik dengan pakaian yang ia pakai saat ini.
Rena berjalan cepat menuju bagian depan rumahnya sambil membawa koper besar serta kotak makan untuk sarapannya.
Tak lama taxi yang dipesan oleh ibunya datang juga, mereka berdua pun lantas pergi meninggalkan rumah lama mereka menuju bandara yang akan membawa mereka ke Jakarta.
Hari sudah menjelang siang, Rena dan ibunya pun sudah sampai dikediaman neneknya.Setelah selesai membereskan semua pakaiannya, Rena memutuskan untuk berjalan - jalan sebentar.
Ia memutuskan untuk pergi ke taman dekat rumah neneknya, taman tersebut ramai dikunjungi orang - orang baik orang dewasa, anak - anak, maupun remaja seumurannya yang kebanyakan menggandeng kekasihnya.
Rena duduk disalah satu bangku taman sambil memandangi remaja - remaja yang sedang pacaran di depannya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Huftt...... kalau begini aku jadi teringat saat aku masih berpacaran dengan ka Randy, dulu kita juga sering pacaran ditaman seperti ini. Mmm aaaah tapi sudahlah Ka Randy hanya masa lalu ku saja, lagipula dia sudah tega berselingkuh dibelakangku." Rena berbicara sendiri sambil mempoutkan bibirnya yang membuatnya semakin terlihat menggemaskan.
Tanpa Rena sadari orang disampingnya sedang memandangi dirinya sedari tadi.
"Hei, apa kau gila berbicara sendiri hah? Berisik sekali, mengganggu ketenanganku saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Acting
Teen FictionEvan jatuh hati pada seorang gadis yang ia temui di taman. Namun ternyata sahabatnya juga memiliki perasaan yang sama pada gadis tersebut. Layaknya seorang aktor handal, Evan hanya menyembunyikan perasaannya dalam-dalam tanpa ada seorang pun yang ta...