Pukul 10.00 pagi, Dino baru membuka matanya jika Akbar tidak membangunkannya, mungkin Dino tidak akan membuka matanya hingga malam hari menjelang, untuk ke club. Bisa dikatakan jika Dino mirip kelelawar yang hidup dimalam hari dan akan tidur di siang hari. Kaus oblong serta boxer abu-abu masih melekat di tubuhnya, wajah bangun tidurnya masih terlihat jelas disana. Matanya sayu, bibirnya kering, begitu pula dengan tengorokannya. Ini mungkin efek dari meminum terlalu banyak,
Sudah tiga hari liburan sekolah semester pertama berlangsung dan kegiatan Dino hanya; makan, tidur, mandi, tidur, dan malam harinya dia akan berclubbing bersama teman-teman clubnya.
Akbar dan Bunda juga tidak tau harus memberi tau bagaimana lagi kepada Dino, untuk tidak berpergian lagi ke tempat itu, apalagi melihat Dino yang sudah kelas dua belas, dan ada sedikit perbedaan dari postur tubuh anak itu, kelelahan adalah salah satu faktornya.
"Bang! Bangun subhanallah kebo banget sih,"
"Ngantuk gue!"
"Makanya udah di bilang jangan ke sana." Kata Akbar.
"Berisik lo ah!" Bentak Dino, anak lelaki itu langsung mengumpat di balik bantalnya.
"Ya Allah, bang! Udah kelas 12 juga."
"Ah ya ya, gue bangun!" Akhirnya Dino mengalah, anak lelaki itu bangkit dari tidurnya supaya Akbar tidak terus-terusan mengangguinya tidur.
Anak lelaki itu beranjak dari tempat tidur, pening di kepalanya masih sangat terasa, mungkin ini efek minum, tadi malam. Anak lelaki dengan kaus oblong putih serta boxer biru miliknya itu masih duduk di tepi kasur. Ia memijat keningnya pelan, kemudian tangan kanannya mengambil ponsel diatas nakas miliknya.
Jemari tangannya bergerak mengetikkan sesuatu dalam ponsel itu, sesekali ia tersenyum sendiri membaca pesan yang akan ia kirimkan pada anak itu—Saura. Dino dapat membayangkan wajah dingin Saura mendadak kesal saat membaca pesan darinya.
Kadang Dino bingung, kenapa ia bisa suka dengan gadis dingin itu. Lalu setelah menekan tombol 'send' ia kembali meletakkan ponselnya keatas nakas, kemudian bergegas berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
🌵🌵🌵
Angga dan Michael sudah lama menunggu Dino yang tak kunjung datang, tapi mereka sudah sangat ekstra sabar dengan anak laki satu itu, Dino memang selalu ngaret, tidak pernah tepat waktu.
Seperti biasa, hari liburnya hanya akan gitu-gitu saja, kalau bosan di rumah, mereka bertiga akan pergi ke warkop depan sekolah, atau tidak jalan-jalan biasa tidak jelas saja.
Deru motor milik Dino memasuki area parkir di warkop. Michael dan Angga hanya bisa menghela napasnya, heran, terkejut, bercampur aduk dengannya, masalahnya, Dino datang ke tempat ini hanya menggunakan celana jeans pendek diatas lutut sedikit, kaus oblong hitam, dan jaket bomber biru navy miliknya, tak lupa dengan topi buluk kesayangnnya itu.
Angga yang lagi sibuk bermain gitar langsung bersuara, "Sumpah! Kaya gembel lo!"
"Jamet."
Ejekan itu bagi Dino adalah bercandaan dari teman-temannya. Jadi ia tidak terlalu menganggapnya serius. Cowok itu langsung duduk di sebelah Michael yang nampak sibuk dengan ponselnya.
"Kang! Kopi hiji." Kata Dino.
"Liburan gini-gini aja nih?" Tanya Dino kepada dua orang sahabat karibnya.
"Ya gini, pacaran rasa jomblo, liburan rasa gabut." Jawab Angga di tengah-tengah kegiatannya bersenandung.
"Mika? Lo lagi ngapain si?" Tanya Angga sambil menyenggol kaki Michael yang seenaknya berselonjor diatas meja.
"Diem ah!" Teriak Michael. "Ml gue kalah nanti." Sambungnya.
"Oh gamers sekarang?" Tanya Angga.
"Bacot lo ah! Lagi sengit nih."
"Ya Allah, Mika, aku kan nanya baik-baik." Suara Angga nampak merendah dan manja membuat Dino geli sendiri.
"Oiya, gimana Saura?" Tanya Angga tiba-tiba membuat Dino berhenti tertawa.
"Gimana apanya?"
"Masih?"
"Selalu." Jawab Dino mantap.
"Punten, ini kopinya, No." Kata Kang Deni sambil meletakkan secangkir kopi hitam kesukaan Dino.
"Hatur nuhun."
Sepeninggal Kang Deni, anak lelaki dengan topi buluk itu—Dino, langsung menyeruput kopinya setengguk, kemudian berdiam sebentar.
"Gue heran deh sama diri gue." Tiba-tiba Dino berucap.
"Heran gimana?"
"Kok bisa suka sama Saura."
"Itu namanya cinta pada pandang pertama." Celetuk Michael.
🌵🌵🌵
Hai gengs:v tengkyu udah bersedia membaca:v aku tau ini pendek banget, gak ngefeel. Ya emang gitu yak dari awal?:v😗 masih belajar aku nih. Gapapa yak? Nikmatin aja dulu.
Parah banget tau ga:v gatel mau publish, yaudah jadilah aku publish untuk mengobat kerinduan dengan anak bertopi buluk yang satu ini❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
DINOSAURA [Selesai]
Novela JuvenilDari DINO untuk SAURA. "Kamu Saura, perempuan pertama yang berhasil meluluhkan hatiku, Kamu Saura, perempuan pertama yang membuatku merasakan jatuh Cinta, Kamu Saura, perempuan pertama yang mengenalkanku apa arti Cinta, Kamu Saura, perempuan cuek, r...