Part. 22 💋

1.7K 127 0
                                    

[Taeyeon POV]

"Baekkie, apa kau ingin makan malam sekarang??" Tanyaku kepadanya yang sedang sibuk menonton TV
"Sedikit lagi, aku belum lapar" Jawabnya tanpa menoleh kebelakang

"Yak! Ini sudah saatnya jam makan malam, sekarang sudah jam 7 malam, apa kau tidak ingin makan?? Apa kau mau kau mati kelaparan?? Baiklah terserah saja, aku tidak perduli" Ucapku enteng kemudian memasak makananku

"Yak! Aigoo, Aku tidak ingin mati kelaparan, aku masih ingin hidup, ya... hidup bersamamu selamanya, berada di sisimu selamanya, bersamamu dan 15 anak kita" Ucapnya yang membuatku terkejut bukan main - main, kemudian Ia pun mengalungkan kedua tangannya di pinggangku

"MWO?! YAK! COBA KAU ULANGI LAGI, 15 ANAK?! APA AKU TIDAK SALAH DENGAR?! BICHIN NAMJA" Ucapku sangat sangat marah kepadanya, kemudian aku menjitak kepalanya dengan sangat sangat keras

"YAK! AWWWWWWW APPO~" Ucapnya meringis kesakitan, aku pun melihatnya, ternyata air matanya sudah hampir ingin jatuh

"Mwo? Apa kau ingin menangis? Menangis karena jitakkan ku? Payah" Ucapku kemudian melanjutkan untuk memasak makan malam
"Aww, ini sakit sekali, sepertinya ini akan bengkak sangat besarr" Ucapnya kemudian Ia menarik tanganku dengan sangat keras sehingga aku pun melakukan Eye Contact dengannya beberapa detik

"Aww, Baekhyun Appo" Ucapku sambil berusaha melepaskan genggamannya
"Jangan bermain - main denganku, kali ini aku serius" Ucapnya dengan nada datarnya dan itu membuatku sangat ketakutan

"M-mianhaeyo, I-itu karena aku marah sekali, Jeongmal Mianhayo, kumohon lepaskanlah" Ucapku dengan nada memohonku
"Aku akan membuat setimpal apa yang kau berbuat kepadaku" Ucapnya dengan nada serius, kemudian Ia melakukan Eye Contact denganku

Sepertinya Ia melihat manik mataku, tiba - tiba saja dan tanpa aba - aba darinya, Ia langsung saja menciumku, aku pun terkejut bukan main - main

Ciumannya tidak lembut seperti kemarin - kemarin, melainkan seperti hewan buas yang tidak ingin mangsanya kabur

Aku berusaha mendorongnya agar menjauh dariku karena aku sudah kehabisan oksigen

"B-baek hmmppphhh l-lepaskanhh" Ucapku sambil mendorongnya, tetapi nihil, Ia mendorong tengukku untuk memperdalam ciumannya

Kemudian Ia pun melepaskan ciumannya
"Hah...hah... Aku sudah kehabisan oksi-" Ucapku terpotong

Ia menciumku lagi, tetapi kali ini dengan lembut tidak seperti tadi, aku pun membalasnya, menutup kedua mataku, dan mengalungkan kedua tanganku di pundaknya

Ia pun mendorong tengukku untuk memperdalam ciumannya, Ia pun melepaskan ciumannya, kami sempat Eye Contact beberapa detik

Tiba - tiba Ia pun menurunkan ciumannya ke leherku, aku bisa merasakan deruhan nafasnya di leherku

"A-aahh B-baek" Desahku karena geli, tetapi Baekhyun tetap saja membuat Kissmark di leherku, terpaksa aku menjitaknya lagi

"AWWWWWWW" Teriaknya kesakitan
"Mengapa kau melakukan itu?! Aish, Jinjja.. Apa kau tau apa yang kau lakukan?! Bekasnya akan lama untuk hilang, sedangkan bagaimana jika aku ke kantor?! Aishh Jinjja" Marahku padanya, Ia pun hanya menundukan kepalanya

"M-mianhaeyo, A-aku hanya tidak bisa menahannya, Jeongmal Mianhaeyo" Ucapnya sambil memegang kedua tanganku

Ketika aku berbalik untuk melanjutkan memasak, tiba - tiba aku mencium bau hangus, ternyata...

"BAEKHYUN! MASAKANKU SUDAH GOSONG!! ANDWAEEEE!!!!!! BAEKHYUN!! YAK! KAU HARUS TANGGUNG JAWAB!" Amarahku seakan - akan sudah naik di kepalaku dan ingin meledak
"Mwo?! Mianhaeyo, Aku tidak bermak-"

"Kau harus memakan masakan gosong ini, aku akan memakan Ramyeon dan kau memakan makanan gosong itu, itu hukumanmu" Ucapku
"Baiklah, aku akan memakannya hingga habis" Jawabnya membuatku terkejut

Aku pun memasak Ramyeonku dan Baekhyun menyedok makanan yang gosong itu ke piringnya

                              •  •  •
"Jalmokgetssemnida" Ucapku kemudian memakan Ramyeonku

Aku pun melihat kedepanku, aku melihat Baekhyun yang sedang berusaha untuk memakan makanan gosong itu, aku menjadi sangat merasa bersalah padanya

"Apa aku terlalu kejam?" Tanyaku dalam hati

Aku melihatnya yang sedang memakan makanan gosong itu, Ia memakannya dengan sangat lahap

"Baekkie~ Mianhaeyo, Jeongmal Mianhaeyo~ Berhentilah memakan itu, makan saja Ramyeon ku, aku sangat merasa bersalah" Ucapku
"Gwenchana, aku hanya ingin bertanggung jawab" Jawabnya kemudian melanjutkan makanannya

"Baekkie~ Aku sudah kenyang, Gwenchana, makanlah Ramyeon ku" Ucapku kemudian mengambil piringnya dan memberikannya Ramyeon ku
"Gomawo" Ucapnya sambil tersenyum

"Aku sangat merasa bersalah, Apa selama ini aku terlalu kejam untukmu? Keureom... Jeongmal Mianhaeyo" Ucapku meminta maaf kepadanya
"Hm? Gwenchana~ Akulah yang sering membuatmu marah" Ucapnya sambil memperlihatkan senyumannya yang sangat manis itu

"Baiklah, Manhi Moko" Ucapku sambil tersenyum

•  •  •

Annyeong Chingu~ 👋 Eottohke Part. 22 nya?? Greget gk?? :3 Maafkan Author kalau ada typo bertebaran :v As Always~ Jangan lupa Vote ya! Biar Author rajin Update 😊 Annyeong See you on Part. 23 👋🤗❤

Saranghae Sajangnim!!~ [BaekYeon FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang