My Last

515 45 20
                                    

MCW POV

"Happy Valentines day's oppa". Teriakku saat sambungan video call ku diterima olehnya.

"Oppa kau belum bangun ckckck". Ucapku kemudian saat aku melihat kekasihku yang masih berusaha keras membuka matanya.

"Yah! disini masih jam delapan pagi". Omelnya.

Aku hanya terbahak.

"Apa aku mengganggumu?". Aku segera meredakan tawaku.  Aku merasa bersalah.  Dia pasti sangat kelelahan.

"Aniya. Kau sama sekali tidak menggangguku.  Aku  malah bahagia ketika membuka mataku dipagi hari,  kau yang kulihat pertama kali". Ucapnya dengan senyum manisnya. 
"Meskipun hanya lewat video call,  tapi aku tetap senang. Happy Valentines day's sayaang". Tambahnya dengan suara manisnya.

"Bahkan saat kau masih berjuang membuka matamu, kau masih saja bisa menggodaku". Jawabku dibarengi tawa riang kami.

"Bogoshipooo. Aku merindukanmu". Ucapnya manja.

"Nado. Aku juga merindukanmu oppa".

Kami terlihat seperti pasangan frustasi.  Saling merindukan tapi hanya bisa memandang via layar berukuran lima inchi ini.

"Kau hari pergi untuk promo film? ".

Aku hanya menganggukan kepalaku.

"Schedule mu hari ini mulai jam berapa oppa?".

"Entahlah. Jika aku tak salah pembukaan mall di siang hari lalu malam hari untuk fan meeting bogum".

"Kau ini..". Aku hanya menggelengkan kepalaku

"Wae?".

"Mana bisa kau tak tahu pasti jadwal kerjamu". Jawabku.

Dia hanya tersenyum.

"Jadi,  apakah Valentines kali ini kita tidak akan merayakan bersama?". Tanyanya.

Aku menghela nafas sesaat.

"Mau bagaimana lagi. Aku di Korea dan Kau di Thailand". Ucapku dengan nada agak  berat.
"Cepatlah pulaaang". Lanjutku,  yang terdengar seperti rengekan.

Joong Ki oppa tersenyum menanggapiku.

"Mau ku juga seperti itu.  Tapi jadwalku masih beberapa hari lagi di Thailand, dan setelah itu aku masih harus ke Singapore. Minggu depan aku baru kembali ke Korea". Ucapnya.

Aku mengehela nafas panjang. 

"Arraseo". Aku mencoba mengerti bagaimanapun ini resiko memiliki kekasih super sibuk seperti dia, yah walaupun aku sedikit kecewa.

"Kau marah?". Tanyanya.

"Aaaniyaa".

"Lalu kenapa pipimu semakin mengembang jika memang kau tak marah?".

Aku melihat wajahnya yang sedang menahan tawa dan entahlah itu membuatku kesal.

"YAH! SONG JOONG KI KAU BEGITU MENYEBALKAN". Teriakku yang spontan membuat pria bermata indah diseberang layar sana sudah tak kuasa menahan tawanya.

"Oppa bahkan saat jauh pun kau begitu menyebalkan!". Gerutuku.

Kekasihku masih tertawa terbahak.  Pasti dia sangat senang karena berhasil menggodaku.  Dan aku tak melihat tanda-tanda ia akan meredakan tawanya.

"Oppa jika kau terus tertawa aku akan mematikan video callnya". Ancamku dengan tampang cemberut.

Berhasil. Ancamanku berhasil membuatnya meredakan tawanya.

Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang