1

30 2 0
                                    

"Yah mama aku telat ini" Mama mengklakson kendaraan lain daritadi dan itu benar-benar tidak menimbulkan apa-apa. Alisya yang sedari tadi ribut di line mencari teman telat akhirnya pasrah dengan keadaan. Bel berbunyi setengah jam lagi dan dia masih jauh.

—LINE—

Alisya: woy gaada yang telat apa eh edan

Hafizh: LIS LO DIMANA

Alisya: biasa tempat macet

Hafizh: turun dr mobil, tunggu dipom bensin. gua 3 menit lg jemput lu. gausah byk bacot cepetaan

Alisya: NAJES BKN DRTD

Tidak lama kemudian, Alisya melihat lelaki berjaket biru abu-abu dengan celana SMA berhenti didekat mobilnya

"Ma, aku bareng Hafizh aja ya? Tuh dia motornya. Dah mama assalamualaikum" Alisya langsung berlari ke pom bensin yang ada didepan matanya setelah mencium tangan mama.

"Lis buruan naik!"

"Fizh.."

"Sumpah banyak ngomong banget lo. Apalagi sih?"

"Gue naiknya gimana?"

"Ya naik aja. Gabisa emang? Lo mau didepan?"

"Ih gue pake rok!"
Hafizh menghela nafasnya,

"Ya terus lo gimana? Mau terbang? Terserah lo lah cepetan jangan banyak ngomonh gue sumpel lama-lama"

Setelah naik dengan bertumpu pada pundak Hafizh, Hafizh mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, khawatir Alisya terlambat. Kalau dia sih, memang setiap pagi bakal nongkrong dulu sampai satpam marah.

"Cepet ke lapangan, tas lo siniin nanti gue aja yang taro" Ucap Hafizh setelah mereka sampai. Alisya sedikit ngomel karena rambutnya berantakan padahal sudah dari pagi buta dia menata rambutnya itu
"Yaelah lo" Hafizh membenahi rambut Alisya yang katanya berantakan, yang menurut Hafizh itu masih cantik untuk cewek seukuran Alisya.

Najis Fizh, gue degdegan tau ga. Ini deket banget  batin Alisya
"Gausah degdegan, cepetan"
"Apaansih lo ah! Eeeehh Fizh Naufal Fizh!"

"Hm" Hafizh langsung meninggalkan Alisya menuju teman-temannya. Alisya sih cuek aja. Hafizh emang begitu.
"Lis? Ayo ke lapangan nanti telat. Tas lo mana?" Suara bariton yang serak itu.....Alisya mengenalnya.

Naufal.

"Eh? Em, anu. Iya, aduh gimana ya. Udah sih dibawain temen tadi. Em ayo hehe"
Duh ilaah mati gua! Cakep banget lagi dia Alisya menggigit bibir bawahnya menahan kegugupannya melihat Naufal,
"Grogi amat sih? Ayo cepet" Naufal menarik tangan Alisya yang membuat Alisya semakin berdebar.

"Shit"
Umpat Hafizh melihat mereka dari kejauhan. Dia menebus emosinya tersebut dengan menghisap kuat rokoknya.

"Fizh" Hafizh menoleh sedikit ke perempuan yang memanggilnya dan fokus kembali kepada HP-nya.

Alisya menarik HP Hafizh karena merasa Hafizh benar-benar cuek dari 4 jam yang lalu. Biasanya memang gitu, tapi kali ini Alisya mau cerita. Ah Hafizh!

"Lo gila apa? Gua 4 jam uring-uringan disini, mana casan lo rusak, gue ga bawa casan, gua mau cerita Hafizh Pratamaaaaaa! Ini keberapa kali sih gue bilang!"

Hafizh mengacak rambutnya lalu menenggelamkan kepalanya dibawah bantal,
"Gua ngantuk"

Alisya kesal. Ia memutuskan keluar dari rumah Hafizh, namun saat Alisya akan membuka pintu, Hafizh bersuara.

"Udah gua bilang, gua gasuka liat lo sama Naufal, gua tau dia gimana. Dan gua juga tau lo bakal cerita tentang Naufal. Berhenti ngomong tentang Naufal, Lis. Lo sadar dong ada yang lebih dari Naufal"

—LINE—

Alisya: Fi

Alisya: Fiiiiiii elaaaaahhhh

Rafi Alfiansyah: apa?

Alisya: temenlo ngeselin bener da

Rafi Alfiansyah: udh gue blg gausah cerita ttg naufal ke dia. cerita ke gua aja, hafizh gasuka

Alisya melempar handphone nya ke sembarang tempat dikasur. Ia menutup tubuhnya dengan selimut, Bimbang, sebenarnya apa yang dimaksud kedua teman lelakinya itu? Kenapa Rafi selalu bilang seolah Hafizh si lelaki dingin itu menyukainya?
Geer.

Tak lama telfon masuk dari Naufal tertera dilayar hp Alisya. Ia mengangkat kedua sudut bibirnya tanpa disadari dan langsung menerima telfonnya.
"Iya Fal?"

"Sibuk ya?" Tanya Naufal

"Ngga kok hehehe kenapa?"
"Udah makan?"

"Belum sih"

"Ya makan lah nanti sakit"

"Iya Fal nanti aja"

"Lis gue matiin ya? Nanti gua telfon lagi. Adek gua minta dijemput"

"Iya Fal gapapa. Hati-hati ya"

Setelah mematikan sambungan telfon Alisya menggigit guling pertanda dia salah tingkah. Jujur, Alisya baru saja kenal dengan Naufal namun dia memperlakukan Alisya seperti pacar padahal belum ditembak sampai sekarang.
Alisya memutuskan untuk ke balkon dan mendengar lagu kesukannya.

—LINE—

Hafizh: Buka pintu cptn gw dibwh

Alisya: Buka ae ga gua kunci. gua dikamar

"Gila ya lo! Udah tau sendiri dirumah pintu gak dikunci, udah tau kamar diatas! Kalo ada maling ya lo gaakan tau lah Alisya Anindyaaa!"

Alisya hanya menopang dagu mendengar celotehan dari sahabatnya itu,
Bawel  batinnya

"Lo cewek Lis mana sendiri dirumah lagi! Kalo diculik, gua gapunya duit buat nebus lo"

Alisya menghela nafasnya panjang dan membuangnya secara kasar,
"Ya gue tau gua cewek. Fizh, laper nih"
Hafizh memutarkan bola matanya,

"Gua tau, nih. Mcd nya tutup yang deket sini, gua beli pecel lele didepan, gapapa kan?" Sembari menyodorkan plastik bening berisi makanan itu
"Ya gua gaminta lo buat beli mcd kok! Hehe makasih Fizh"

Am I Too Late?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang