2

15 1 0
                                    

"Ah garing anjir" Hafizh terus memainkan jempolnya dilayar HP Samsungnya itu, dia terintimidasi untuk membaca wattpad karena Alisya. Namun sayangnya cerita yang fiksi yang dia temukan selalu membosankan. Alih-alih mau membacanya sampai tidur seperti Alisya, malah membuat emosi meningkat.
—LINE—
Hafizh: woy

Alisya: hmmm

Hafizh: apaan anjir ini garing kabeh ceritanya

Alisya: WKWKWKWK

Alisya: siapa suruh sombong

Alisya: sok2 gamau dicariin cerita maunya cari sendiri

Alisya: cuih

Hafizh: kampret wkwk

Hafizh: yaudh bsk cariin

Alisya: 1 cerita goceng ya sayang

Hafizh: yah padahal mau gua jemput bsk kl gratis

Alisya: GADENG GRATIS

Hafizh: maaf yg td dibajak

Alisya: bodo gua ngambek

Hafizh: yaiya siap nyai bsk dijemput. Gua tunggu portal ae ya

Alisya: ihhhhhh

Hafizh: wkwk sans gua tunggu dpn kamar

Hafizh: tar liat aja lo bangun gua ada aja

Alisya: HEH

Hafizh: anjir bukan mesum

Hafizh: dah tdr lu

Alisya: iya ini mau

"Goodnight baby" ucap Hafizh didepan layar handphonenya.

"Hafizh tidur kemaleman gak ya?" Batin Alisya.

"ANJIR GUA KIRA MALING"
Ya itulah respon Alisya ketika melihat laki-laki berseragam putih abu sedang tiduran dengan santainya di sofa milik Alisya
"Mandi cepet" Jawab Hafizh
"Cih" Alisya mengambil handuk kuningnya dan berjalan menuju kamar mandi. Hafizh masih asik dengan handphonenya, membalas pesan dari adik kelas yang mencoba mendekatinya.
"Yaallah yang ini bawel bener"

Pulang siang.
Dambaan seluruh murid disekolah Perwira adalah pulang siang.
Dan kali ini, hal itu terjadi secara mendadak membuat seisi sekolah bersorak riang, terutama kelas 11 IPS-3
"Lis, nanti lo langsung gua anter pulang ya? Atau lu mau kemana sama temen-temen lo?" Hafizh menghampiri Alisya yang sedang membenarkan kuncirannya di cermin
"Hah? Tumben?" Jawab Alisya. Masih membenarkan kuncirannya
"Iya gua ada urusan"
"Yaudah gua naik angkot aja Fizh" Alisya menatap sahabat kecilnya itu
"Heh jangan. Gua anterin. Lo mau kemana?"
"Pulang aja deh males kemana-mana"
"Yaudah. Sori ya gabisa jalan kali ini"
Alisya mengangguk dan tersenyum, "Gapapa. Kalo urusanlo keburu-buru bilang gue aja, biar naik angkot"
Hafizh tertawa renyah, "Gamungkin gua ngebiarin lu sendirian sih" Hafizh mengacak rambut Alisya yang membuat Alisya misuh-misuh dan itu membuat Hafizh gemas. Hafizh mencubit pipi Alisya dan membenahkan rambut perempuan yang tingginya sehidungnya.

—LINE—
Fernando: Ini udah 3 bulan lo gak pulang dek.

Hafizh: Tau

Fernando: Pulang, kita kangen

Hafizh: Sori gua ga kangen keluarga tiri gua

Hafizh: gausah line gua lg. Gapenting.

Fernando menghela nafas panjang dan membuangnya. Ini sudah berapa kali adiknya menganggapnya sampah?
"Fer, makan"
"Iya maa" Sahut Fernando. Ia langsung menuruni tangga dan duduk di meja makan bersama kedua orang tua angkatnya dan adik angkat perempuannya itu. Kayla.
"Fer, gimana Hafizh?" Tanya Tia. Ibu tirinya
"Masih belum mau pulang ma" jawab Fernando sambil menyuap makanan ke mulutnya
"Kerumahnya aja yuk? Kayla kangen Kak Hafizh, Mas." Sahut anak 1 SMA itu. Kayla Wardhana.
Fernando mengangkat sudut bibirnya miris dan menatap Kayla, "Kamu mau liat Hafizh teriak-teriak lagi Kay? Mas gamau ya liat kamu nangis karna perlakuan Hafizh waktu itu"
Kayla menunduk.
Teringat saat 3 bulan lalu, mereka mencoba ke Rumah Hafizh. Tidak, rumah orang tua kandung Hafizh.
Apa responnya?
Mereka diusir, Hafizh memaki mereka terutama Kayla. Tidak peduli Kayla perempuan yang penting Hafizh ingin Kayla pergi. Dan yang membuat Kayla menangis, adalah kata-kata Hafizh:
"Pergi dari rumah gua! Terutama lo Kay! Pergi dari dunia sekalian! Gua gaperlu adik tiri kayak lu! Sialan!"

Am I Too Late?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang