Danger - 3

1.5K 243 31
                                    

"Sia-sia sudah pesta kematian Taehyung yang telah aku rencanakan, bocah ini sangat beruntung," ujarnya sambil menekan ujung putung rokok pada name tag Eunbi, tepat pada wajah wanita itu.



Tak lama kemudian pria yang menjawab pertanyaannya berlutut seusai suara desingan peluru membelah kesunyian diantara mereka. Disusul oleh pria yang berdiri disebelahnya, begitu runtut sampai akhir, seluruh pria yang semula tegap berjajar berdiri kini menjerit penuh kesakitan memegangi kaki mereka yang tertembus timah panas.




"Tidak berguna."


___________________________________

Song : BTS - House Of Cards



AUTHOR POV




"Ya! Eunbi!"



Hampir saja cup berisi kopi panas yang tergenggam pada tangan Eunbi terlepas. Suara seorang wanita menggelegar di dalam cafe rumah sakit, pemilik suara itu adalah Dahyun.



Belum sempat Eunbi bertanya, Dahyun menepuk keras punggung Eunbi hingga gadis bermarga Hwang itu mengaduh.


"Kau membuatku khawatir semenjak kemarin! Tiba-tiba memutuskan panggilan, lalu aku berusaha menelponmu balik dan sama sekali tidak ada jawaban. Aku sudah berpikiran macam-macam takut kau tertimpa hal buruk, huh," cerocos Dahyun dalam satu tarikan napas.



Eunbi merasakan gendang telinganya berdenging, suara Dahyun benar-benar memekakan telinga. Namun tak Eunbi pungkiri bila ia mengerti perasaan Dahyun yang khawatir akan keadaannya. Memang salahnya juga bila Eunbi memutuskan panggilan sepihak maupun tak menelpon balik Dahyun.


"Maaf, tiba-tiba saja ponselku kehabisan daya, kemarin aku hanya ingin mengajakmu berbicara karena aku kesepian di tengah jalan," Eunbi terpaksa berbohong, tak ingin membuat temannya itu lebih khawatir. Apa jadinya kalau ia menceritakan peristiwa kemarin, omelan beruntun dari Dahyun takkan terelakkan.


"Aku kira.. sudahlah lain kali gunakan taksi saja, terlalu berbahaya untuk perempuan berjalan sendiri di tengah malam," Dahyun ganti mengambil cup di tangan Eunbi, menegaknya tanpa peduli ekspresi masam Eunbi.


"Ah ngomong-ngomong, apakah ketua menerima hasil rapat kemarin?"


"Tentu saja, baru saja Dokter Jang membicarakan itu, aku tak sabar melihat raut wajah nenek sihir khas Jung Hyemi," Eunbi tersenyum bangga berhasil mengalahkan wanita ular itu.



"Jinjja? Hahaha, begitu juga aku," Dahyun mengangkat tangan, mengajak Eunbi bertos ria dan tentu saja disambut baik dengan Eunbi.


Sepertinya orang yang sedang Eunbi dan Dahyun bicarakan akan berumur panjang, tiba-tiba saja Hyemi muncul di ujung cafe. Mata wanita itu menatap sekeliling seperti mencari sesuatu. Tepat kini berhenti pada Eunbi.


"Lihat wajah itu? Selamat atas kemenanganmu," Dahyun berbicara dengan menutup mulut agar gerak bibirnya tak terbaca. Dilihatnya kini Hyemi berjalan ke arah mereka.



Kini Hyemi tepat di depan Eunbi dengan menampilkan wajah yang sangat muram.
"Persiapan operasi segera dimulai tapi kau malah bermalas-malasan disini, cepatlah ke ruangan, para dokter lainnya sudah menunggu," ucap Hyemi ketus dan berlalu meninggalkan mereka setelah berbicara tanpa henti.


Eunbi mengepalkan tangannya seolah-olah akan memukul belakang kepala wanita ular itu. "Menyebalkan sekali dia,"


DANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang