Danger - 5

2.1K 259 83
                                    

Sungguh, jika Taehyung tersinggung karena ucapannya pria itu..


Jimin membulatkan matanya berlebihan dengan mulut yang terbuka lebar.
Dan apa yang pria itu ucapkan benar-benar membuatnya mati kutu.


"Mungkin.. apakah kau menyukai dokter cantik itu?"



_____________________________________


AUTHOR POV


"Apa? Aku hanya berhutang nyawa kepadanya," jawab Taehyung tanpa nada.
Kontras dengan gerakan membenarkan kancing kemeja bagian pergelangan tangannya terlihat gelisah.

Jimin pun hanya memandang sekilas sahabatnya tersebut.

"Kau tahu segala resikonya," Pria itu diam, kemudian melanjutkan ucapannya, "Aku hanya mengingatkanmu saja,"

Taehyung tertegun.


Mata pria itu beralih menatap hamparan air sungai mengalir dibawah jembatan yang mereka lintasi.

Sorot mata Taehyung sama tenangnya.

Begitupula memori lama yang terulang kembali bagaikan film di otaknya.
"Tidak Jimin," Taehyung meyakinkan Jimin, atau malah juga dirinya sendiri.

"Baguslah,"

Seusai Jimin membalas tidak ada percakapan yang berlanjut.


Mereka berdua dilempar kembali pada peristiwa lampau bertahun-tahun yang lalu.

Taehyung menatap bekas luka di telapak tangannya.
Bekas luka yang tak lekas hilang, begitupula memori di dalamnya.



Taehyung tidak bergerak sedikitpun. Membuat Jimin harus memukul pelan lengan atas pria itu.

"Kita sudah sampai,"


"Uh? Ya," Taehyung mengedipkan mata berulang kali dan segera keluar menjejakan kaki keluar.


Jimin sudah berdiri disampingnya. Ia menepuk bahu Taehyung, "Sudah jangan dipikirkan,"


Ia mengangguk kemudian memandang bangunan tinggi menjulang di depannya.


Taehyung dan Jimin disambut hangat oleh beberapa pelayan yang kebetulan berada di lantai bawah.


Taehyung hanya memasang raut datar, berkebalikan dengan Jimin yang memberikan senyum khas casanovanya.


Lift berdenting. Tanda mereka sudah berada di lantai paling atas.


Begitu pintu terbuka Taehyung langsung bergegas menuju orang kepercayaan yang mengurus penthousenya.

"Dimana dia?"

Pria yang dihadapannya sempat membungkuk sebentar, "Dia ada di kamar tamu Tuan,"

Begitu mendapat jawaban yang ia inginkan Taehyung mendahului tanpa menunggu arahan.

DANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang