Danger - 4

1.4K 228 34
                                    

Kain yang menutupi matanya pun kini jatuh.
Didepannya seseorang yang ia kenal menatapnya khawatir dengan napas terengah-engah. Bahkan di pelipis dekat bawah mata pria itu terdapat goresan luka.


Eunbi tak menyadari jika seluruh ikatan ditubuhnya sudah terlepas karena terlalu sibuk memperhatikan pria dihadapannya ini.


Sebuah jaket kulit tersampir di bahu Eunbi, melindungi tubuh mungilnya.


"Kau baik-baik saja?"


Gadis itu merasakan usapan di tempat bekas aliran air matanya. Ia hanya dapat mengangguk lemah pada Tehyung yang tengah menangkup wajahnya.


_____________________________________


AUTHOR POV

"Apakah mereka sudah sadarkan diri?"


Gerakan tangan Jimin menuangkan sekubus gula terhenti.

Ia menoleh sesaat, Taehyung dari kejauhan berjalan masuk mendekati meja, kemudian memiringkan sendok kecil ditangannya hingga gula tersebut hanyut kedalam larutan hitam pekat itu.


"Sudah," Jimin mengangkat cangkir kecilnya, menyesap kopinya dengan elegan pada tiap gerakannya.


"Hanya saja mereka sangatlah keras kepala," ucap pria itu sambil mengetuk jari telunjuk ke pelipisnya sendiri.


Taehyung memejamkan mata sambil menghela napas berat.

"Kau tahu kemampuanmu bukan?"


Jimin meletakkan cangkirnya, "Ya dan sepertinya aku membutuhkan kemampuanmu juga," balas pria itu santai menimbulkan suara decihan pelan dari mulut Taehyung.

"Cepatlah, aku tidak ingin membuang-buang waktu,"


Jimin hanya mengendikkan bahu mendengar titah Taehyung.

Begitulah Jimin jika harus bersahabat dengan sikap dominan keturunan langsung dari Keluaga Kim.


Jimin pun bangkit dan mulai berjalan keluar dari ruangannya. Diikuti oleh Taehyung dan beberapa pengawal di belakang mereka.

Mereka berjalan cukup jauh dari tempat mereka sebelumnya.

Di sebuah markas besar yang merupakan 'tempat bermain' mereka, digunakan untuk kegiatan tersembunyi dari publik dan hanya dapat diakses oleh kalangan khusus.
Bangunan yang begitu luas terletak ditengah-tengah hutan pinus terbangun apik, tapi siapa sangka bahwa di dalamnya sangatlah mengerikan.


Keseluruhan sudut wilayahnya terpasang kamera pengintai ditambah beratus penjaga berkemampuan diatas rata-rata selalu aktif melakukan tugas dengan shift bergantian hingga tak ada celah bagi penyusup. Perlindungan ekstra pada bangunan pun tak luput mulai dari kaca anti peluru, pintu baja, akses masuk ke ruangan tertentu harus menggunakan scanner retina mata, dan beberapa lainnya.


Dibawah bangunan megah nan mewahnya terdapat beberapa lantai rahasia bawah tanah.
Berpuluh-puluh gudang persenjataan ruangan tersembunyi berisikan senjata legal maupun ilegal. Berkas berharga saham perusahaan nasional maupun multi-nasional tersimpan apik dalam lemari besi. Satu ruangan besar diisi oleh genius cyber yang sibuk berlalu-lalang. Terlalu banyak ruangan yang tak sempat kita pikirkan keberadaannya tersedia bagaikan institusi keamanan negara seperti FBI atau CIA di bangunan tersebut.


DANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang