[1] Perkenalan tak diinginkan

104 29 32
                                    

Vasa memasuki mobil bersama dengan abangnya. Ia pun harus siap sedia membuka telinganya lebar-lebar yang sebentar lagi akan mendengarkan ceramah dari abangnya akibat telat bangun tadi pagi.


"Kamu itu kalau sekolah harus bangun pagi, karena kita sekarang sudah di Jakarta" jeda beberapa detik kemudian

"Bentar lagi abang bakal sibuk sama kuliah abang, jadi nanti gak ada yang bangunin kamu"

"Kan ada Nenek yang bisa bangunin aku"

"Iya emang. Tapi kamu tega emangnya liat Nenek harus bangun jam 6 pagi buat bangunin kamu yang kayak kebo gini"

"Apaan sih. Emang sesibuk apa kuliahnya bang? "

"Kamu tu banyak nanya ya! Kuliah itu sibuk, udah gak kayak sekolah biasa lagi! "

"Iya iya"

'Ini orang emang ya, baiknya cuman sebentar'

Setelah berbincang-bincang dalam mobil, tanpa sadar mereka pun hampir melewati gedung yang mereka tuju

"Bang Dhany! sekolah aku disana"

"Astaga..gara gara kamu sih, jadi kelewatan"

"Lah kok aku? Kan abang yang nyetir"

"Tapi kan kamu yang sekolah, harusnya kamu merhatiin"

"Lha kan aku ngikutin abang aja nyetirnya kemana"

"Emang kamu gak baca tadi tulisan SMA nya"

"Ya baca sih. Cuman aku pikir ada SMA MENTARI yang lain yg bakal kita tuju"

"Emang dasarnya kamu aja yang bego. Di daerah sini SMA MENTARI ya cuma satu"

"Lha adik sendiri dikataiin bego. Abang juga gak ngasih tau dulu "

"Au ah cape saya berdebat sama kamu"

Kakak, adik berantem mulu. Capcay deh gue -Si pengetik Vay

"Ih, giliran kehabisan kata aja baru " bisik Vasa dengan nada kecil takut abangnya mendengar.

Terlambat bangun, waktu perjalanan dan ditambah lagi dengan berdebat karena hampir melewati sekolah nya tadi. Mereka pun memperlambat waktu tiba di sekolah Vasa.

Seharusnya mereka tiba jam setengah 8 namun waktu sudah berjalan lebih 30 menit. Untung saja abangnya sudah meminta ijin sebelumnya kepada Kepala sekolah jika Vasa telat sedikit. Karena ia murid baru.

"STOPPP!!"

"Woy! Apalagi sih kamu buat abang kaget aja"

"Ini sekolahnya disamping Vasa"

"Oh. Yaudah turun sana" suruh kakaknya sambil mengulurkan tangan pada vasa

"Vasa pergi dulu bang" ujar Vasa dengan mencium tangan abangnya tanda berpamitan.

"Maacih yah abhang Dhanyy.. , cayang dech" ucap Vasa seraya membuka pintu mobil dengan gaya yang bisa dibilang ............ -alay

"Geli punya adek gini. Dah sana gara gara ngantar kamu abang jadi telat kuliah nih"

"Byee.."

⌛⏳

Vasa pun melangkah masuk kedalam sekolah. Namun tak ada satu pun murid yang berlalu lalang di sekitar gerbang sekolah. Mungkin karena sudah bel masuk

Saat itu satpam sedang tidak ada di pos. Pikir Vasa mungkin sedang sarapan.

Ia pun bingung harus menuju kemana, tetapi Vasa terus berjalan hingga bertemu dengan seorang cowok yang sedang menuju ke Koperasi.

Tingginya hampir sama dengan Vasa, tampan pula. Tanpa berpikir panjang dan banyak tanya pada dirinya sendiri, Vasa pun segera menghampiri orang tersebut.

"Hey"

Karena merasa hanya dia yang berada disitu dan sisanya dalam ruangan. Cowok itu pun menoleh ke arah Vasa .

"Gue?"

"Iya kamu, mau siapa lagi disini?"

"Kenapa?"

"Saya anak baru disini"

'Ini cewek aneh banget, ngomongnya pake saya kamu' kata Arthur dalam hati

"Terus? Apa urusannya sama gue?"

"Galak amat, saya mau nanya. Ruang kepala sekolah dimana ya?"

Cowok itu pun berdiam sebentar sambil memandangi Vasa dengan teliti. Beberapa detik kemudian ia pun tersadar dan menampangkan wajah coolnya kembali.

"Lo nyari kepsek? Kayaknya hari ini dia gak masuk, setau gw dia ijin"

"Terus, gimana dong?"

"Mana gue tau. Itu kan urusan lo"

'Etdah nyebelin amat. Gue jitak juga deh' ucap Vasa namun hanya dia yg mendengarnya

"Pleasee.. bantu akuu"

"Lo tinggal ke ruang BK atau gak ke WAKEPSEK"

"Ok. Oh ya dimana ruangannya?"

"Ribet amat si hidup lo. Anak baru tapi udah repotin orang " dercik Arthur kesal

"Lo ikut gue ke koperasi dulu. Gw mau beli pena" balasnya

Vasa menganggukkan kepala tanda mengerti dan mengikuti cowok yang belum diketahui namanya itu.

Mereka pun menuju ruang BK karena saat itu wakepsek sedang mengajar

"Ini ruangannya, lo masuk aja. Yaudah gw balik dulu"

" Makasih ya. Eh tunggu, nama kamu siapa?"

"Arthur! Gak usah nanya nama panjang. Panggil itu aja" teriak Arthur dari kejauhan

"Ge-er banget. Saya Vasa" balas Vasa dengan berteriak untuk memperkenalkan namanya pada Arthur. Namun Arthur bukannya berbalik atau menjawab tapi sebaliknya. Berjalan terus mengabaikan Vasa

_________________________________________

Hai semua !

Makasih yang udah mau baca walaupun masih bagian pertama 😆

Jangan lupa vomentnya juga saran

Maafin aku yang masih amatiran dalam membuat ceritau, masih kacau. Tapi diusahaiin part selanjutnya enggak, semoga suka

Salam manis,
-Shenyj

VAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang