[2] Vasa's New School

97 28 40
                                    

"Permisi, bu"

"Iya, oh Ibu Mega. Ada apa ya bu?"

"Ini bu, ada siswi baru. Tadi ada pesan dari kepala sekolah kalau ada murid baru agar masuk ke kelas XI-3 "

"Baiklah. Silakan masuk nak"

"Vasa kamu masuk sama Bu Suci ya , ini guru bahasa Indonesia"

Vasa pun menganggukkan kepala dan masuk ke kelas bersama Bu Suci

"Anak-anak mohon tenang"

"Vasa silakan perkenalkan dirimu" Lanjut Bu suci

Saat ia ingin memperkenalkan diri, arah pandangannya menuju pada satu cowok yang tadi ia temui di gerbang sekolah

Cowok ituuu, ternyata sekelas

"Hai semua"

"Haii..." dengan serentak semua  menjawab. Terutama para cowok yang melotot karena melihat murid baru, cewek, cantik lagi

"Perkenalkan, nama saya Vasa Aurelia. Pindahan dari SMA MERAH Jogjakarta. Kalian bisa panggil aku Vasa"

"Terimakasih Vasa. Baik anak anak, sekarang ada yang mau ditanyakan?"


"Ohh.. anak Jogja ternyata , pantesan ngomongnya sok lugu " sewot salah satu cewek di kelas yang kurang begitu menyukai jika ada anak baru

"Manda ! Kamu itu harus menghargai teman kamu"

Manda hanya mengacuhkan apa yang dikatakan oleh Bu Suci

Rumahnya dimana ?

Udah punya pacar belum ?

Id line nya apa ?

Kartu xl atau simpati? gw xl

Nanti pulang bareng ya

"Sudah sudah. Kalian ini nanya nya malah yang aneh aneh"

Semua cowok didalam kelas mengajukan pertanyaan yang banyak kepada Vasa, sehingga Bu suci menegur dan membuat kelas terdiam kembali.

Namun dua cowok yang belum bertanya yaitu, Arthur dan Edi

"Arthur kamu tidak ingin bertanya?"

Arthur hanya menggeleng yang berarti ia tidak ingin bertanya apapun. Cowok ini memang kurang suka ber basa basi

"Lalu kamu Edi?"

"Vasa masih perawan gak?"

Tawa seisi kelas pun meledak. Memecah keheningan yang tadi tercipta karena teguran Bu Suci

"Edi Supeno! Kamu sudah bertanya di luar batas!" bentak Bu Suci

"Lha kan Ibu tadi yang suruh saya bertanya. Ibu pikunnya kelewatan deh ckckck.. " Edi menggelengkan kepalanya membuat Bu Suci makin tak gentar memarahinya

"Edi! Kamu itu kalau di peringatin orang tua jangan dijawa!"

"Nah, akhirnya ibu nyadar juga kalau udah tua. Kemana aja bu" Ucap Edi sambil bersenyum cengir dengan meledek

"Keluar kamu sekarang!"

"Alhamdullilah, terimakasih banyak bu . Saya pamit dulu, assalammualaikum " Edi pun bangkit dari tempatnya dan keluar dari kelas sambil melambaikan tangan.

Bu Suci hanya menggelengkan kepala atas apa yang dilakukan Edi .Karena sudah kelewat batas

Vasa anak baru itu hanya terdiam melihat suasana baru yang harus nya nyaman dan menyenangkan malah tak seperti dari apa yang dia bayangkan.

"Vasa kamu duduk disampingnya Maya ya"

Vasa pun menuju tempat duduk Maya yang ada di depannya

" Hai , gue Maya "
" Gue Niken "
" Gue Dara "
Mereka Mengulurkan tangan untuk berkenalan

" Vasa " Hanya tersenyum simpul.

⌛⏳

" BROO!!" Edi lebih dulu menghampiri gengnya yang sudah dari tadi berada di kantin .

" Yoi , lo bikin gue kaget aja Di. Arthur mana ? " Kata Daffa.

" Biasa , si anak rajin . Setia banget dikelas dengerin guru celoteh "

Mereka hanya terkekeh mendengar kata Edi. Daffa , Roy , Edi , Arthur , dan tak lupa Agus. Merupakan satu geng yang sudah sangat terkenal di SMA MENTARI. Dan, tak pernah absen namanya selalu muncul didaftar BK . Terutama ROY.

" Roy, lo tau gak. Ada Hot news buat lo broo.. "

"Hm. Paan? " Sahut Roy sambil menikmati makanannya

"Ada anak baru cuy . Cakep banget gila. Sekelas lagi sama gue . Manteb kagak tuh ? "

" Nanti lo tunjukin ke gue "

"Siap bos, bentar lagi paling dia kesini"

⌛⏳

Kring... kring... kring

Bel berbunyi tanda istirahat

"Sa, kekantin yuk" ajak Maya,Niken, dan Dara yang berada di belakang tempat duduknya

Kantin hari ini penuh. Jadi Vasa dan teman temannya harus menunggu Maya yang sedang memesan karena mengantri dulu

Hening tiada suara di meja mereka akhirnya Niken pun membuka bicara.

" Sa, lo sekarang harus terbiasa manggil gue-lo aja, biar gak di ledek lagi sama si nenek lampir itu "

Wajah Vasa tampak bingung

" Nenek lampir? Siapa?"

"Yatuhan, Manda si nenek lampir. Dia satu geng sama Laurent, jadi lo harus hati------ "

Belum selesai bicara tiba-tiba datang satu geng kelas XI, berjalan ke kantin sambil tebar pesona.

"Woy, itu tuh geng Laurent. Panjang umur juga" Sahut Dara

Siulan para cowok mulai dari kelas 10 sampai 12 terdengar dari kanan kiri, yang sedang menggoda geng nya Laurent

"Ekhm, awas gue mau duduk" tiba-tiba Laurent menghampir Vasa yang sedang duduk ditempat bersama temannnya, namun Vasa tetap saja duduk.

"Woy! gue ngomong sama lo ya. Anak baru aja udah songong. Sana gue mau duduk "

Vasa yang cuek dan tidak mempedulikan Laurent. Malah Niken yang mengambil tindakan

"Lo gak bisa nyantai ya? lo gak liat ada orang yang lagi duduk disini"

"Emang gue peduli? Siapapun yang gue suruh harus tunduk sama gue ngerti gak lo!"

Emosi Niken makin melunjak. Rasanya ia ingin menampar wajah Laurent namun ia tidak ingin mencari masalah. Vasa tetap saja cuek dengan perilaku Laurent.

"Eh ada Cabe gopek disini mau ngapain? Mau nebar biji cabe lo?" Maya pun datang dengan meletakkan loyang diatas meja yang berisi mie ayam dan es teh.

Tiba tiba satu kali tamparan melayang di pipi Maya, seisi kantin pun langsung menoleh ke Laurent. Suasana kantin jadi gaduh.

Tak terima dengan perilaku Laurent Maya pun meladeninya. Satu tamparan mendarat di pipi Laurent. Mereka pun menjadi pusat perhatian seluruh isi kantin

Karena merasa risih dengan keadaan yang tak nyaman, Vasa pun bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan kantin. Ia menjadi tidak mood lagi untuk makan. Sifat cueknya mulai terlihat oleh temannya

VAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang