Hari itu pagi yang menyedihkan bagi Anila. Pasalnya saat ia terbangun dari tidurnya, gadis itu hanya menatap sekeliling kamarnya, bukan lebih tepatnya kamar Anike.
Anila menundukkan kepalanya menatap secarik kertas putih yang ada digenggamannya. Setetes air mata kesedihan kembali menetes.
Surat itu berisi banyak kesedihan. Kesedihan yang selalu menghantuinya. Anila tidak yakin dengan keputusan yang telah diambil oleh Anike.
Keputusan yang membuat Anila akan selalu mengingatnya dalam kesedihan.
Dalam surat itu Anike meminta pada Anila untuk merawat kebun stoberi sekaligus menetap di rumahnya.
Sangat sulit bagi Anila untuk menerima semua itu. Jika ia tinggal di rumah Anike maka ia akan selalu dihantui rasa sedih. Dan tidak mungkin juga ia tinggal dengan seorang lelaki yang baru ia kenal.
Iqbal, kakak Anike itu memintanya untuk tetap memenuhi permintaan Anike
Anila pun memenuhi keinginan Anike yang terakhir kali
Karena anila sudah menganggap Anike sebagai saudara nyaMaaf baru update ceritanya
Jangan lupa vote and coment
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIRKU
Randomaku tau Tuhan pasti memberikan Takdir yang terbaik bagiku. walau aku harus mencapainya dengan susah payah