Part 1

78.9K 2.5K 158
                                    

Awal mula untuk bagian penuh tanya selanjutnya

Now Playing = Imagination-Shawn Mendes

Natasya Aurelia kyliena. Gadis mungil itu membuka matanya yang masih terasa kantuk. Kylie, begitu biasa ia disapa. Sengatan matahari pagi, tepat memancarkan cahayanya dimanik mata gadis mungil yang berwana coklat pekat itu. Ia mengerang dalam hati, matanya serasa sulit dibuka, badannya terasa sangat panas. Tapi yang ia tahu, bahwa dirinya harus tetap sekolah.

Hari ini, hari pertama Kylie masuk disekolah barunya, SMA PANCASILA. SMA itu pertama kali jadi incaran gadis ini sejak dulu, ketika ia tengah berlibur keJakarta bersama sahabatnya. SMA itulah yang terus menjadi pusat perhatiannya.

Kepindahannya, dikarenakan pekerjaan orang tuanya yang berpindah-pindah, membuat gadis mungil itu harus ikut orang tuanya kesana kemari. Padahal saat ini, ia menduduki kelas dua belas. Masa dimana setiap orang memiliki beragam kisah yang tidak bakal bisa dilupakan.

Harapan gadis mungil ini sederhana saja, semoga sekolah baru-nya kali ini, ia dapat mengukir kenangan terindah selama masa SMA nya.

*
Demam, mungkin ini yang dirasakan Kylie, ia memutuskan untuk segera bersiap-siap karena hari ini, hari pertamanya masuk diSMA tersebut tanpa dihiraukannya rasa sakit yang menjalar tubuhnya.

Pak Anto yang akan mengantar gadis mungil itu ke-sekolah barunya. Pak Anto merupakan supir yang sudah lama bekerja kepada kedua orang tua Kylie.

Diperjalanan Kylie merasa resah, kepalanya sakit, badan dan napasnya terasa panas. Tadi nya ia hendak menaiki jazz merah kesayangannya, tetapi kondisinya hari ini benar-benar tidak memungkinkan.

"Non beneren mau sekolah, muka non pucat sekali!" tanya sang supir dengan raut cemas, tidak tega melihat anak majikannya tersebut terlihat lemah.

"Iya pak, nggak apa aku kan hari ini jadi murid pindahan, aku harus ikut upacara pertama diSMA baruku!" ucap Kylie bersemangat , membayangkan teman barunya yang akan ditemuinya kelak.

"Tapi non, non udah minum obat apa belum?" tanya supir itu lagi masih cemasnya.

Kylie merasa sedikit enakan, melihat kekhawatiran diwajah Pak Anto dan bawelnya sang supirnya itu, hal tersebut sukses membuat ia cengar-cengir sendiri.

"Iya Pak ntar aku minum disekolah obatnya, pasti!!!" ucap Kylie meyakinkan. Membuat sang supir mengangguk mengerti.

*

Pak Anto menghentikan mobilnya, tepat digerbang SMA PANCASILA. Kylie berpamitan dan segera turun dari mobil, memasuki gerbang SMA barunya itu.

Gadis itu berdecak kagum untuk sesaat, memperhatikan dengan bangga sekolah barunya ini, benar-benar sekolah yang menakjubkan, dari sekolahnya yang dulu.

Ketika ia tengah melirik kebelakang, tubuhnya bertabrakan dengan seorang bertubuh jangkung, yang berhasil membuatnya terpental jatuh.

"AWW!" ringis Kylie menahan sakit.

"HEH, jalan pakai mata. Lo tu yaa!" ucap lelaki itu gusar.

Namun jika dilihat secara langsung tampak jelas, bahwa lelaki itu yang lebih dulu menabrak nya.

Kylie segera berdiri, melirik sebentar lelaki yang berada dihadapannya itu dengan sinis, tanpa niat berurusan dengan lelaki tersebut.

Untuk beberapa saat gedung sekolahnya ini dapat teralihkan akan kehadiran lelaki yang menabraknya itu, segera ia bergegas pergi tanpa meminta maaf, toh dirinya tidak salah.
'Lelaki jangkung, dengan 2 kancing atas bajunya dibiarkan terbuka, mengenakan anting di sebelah kiri telinganya, rambut acak-acakan, dan penampilan yang urak-urakkan. Namun berhasil membuat Kylie berdecak kagum untuk sesaat, karena tatapan lelaki itu. 'Benar-benar notaben cowok berandalan' desisnya seraya menggelengkan kepala.

"Gue gak pernah liat tu bocah. Dia gaktau gue siapa?" desis lelaki itu membanggakan dirinya.

"Santai aja bro, masih baru keliatannya, gue juga gak pernah liat." sambung seorang laki-laki yang tidak jauh berada dibelakang lelaki tersebut.

Abraham Kevin Gibson. Kevin, begitu lah lelaki jangkung itu disapa. Kevin adalah pentolan SMA PANCASILA. Orang tuanya merupakan donator terbesar SMA tersebut, beribu tingkah laku Kevin yang kurang ajar dan melebihi kurang ajar pun tidak bakal membuat lelaki itu dikeluarkan dari sekolah.

Guru-guru sudah memaklumi tingkah Kevin, seluruh penjuru sekolah pun sangat mengenal lelaki tersebut.

Dengan tubuh jangkung, kulit putih, mata coklat pekat, tatapan tajam setajam elang miliknya, serta parasnya yang tampan dengan wajah blasteran Australia-indo, membuat lelaki itu menjadi incaran seluruh siswa perempuan di SMA Pancasila.

Bahkan bagi kaum hawa tatapan lelaki itu mampu membuat air liur menetes tanpa henti.

Sialnya, tidak ada yang berani mendekatinya, terkecuali Kate sang primadona SMA tersebut. Jika ketahuan Kate ada yang berani mendekati Kevin atau bahkan menyukainya, maka kalian berhasil berurusan dengan gadis medusa tersebut.

*

Jangan lupa vote dan coment gengks!!
Akan aku serahkan setitik Kevin untuk kaliyan HAHAHAA

SEATMATE ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang