07 | Sial, tetanggaan

651 81 6
                                    

Vote sama Comment jangan sampe lewat oke?

°°°

... Happy Reading ...

°°°

Pagi-pagi sekali Reno sudah bangun. Akhir pekan ini digunakannya untuk membersihkan 'anak-anaknya' yang tak lain dan tak bukan adalah sepeda fixie serta motor besar kesayangannya. Dengan kaos abu-abu tanpa lengan dan celana pendek, Reno mengeluarkan Hiro dari garasi, kemudian tak lupa mengeluarkan motor besarnya yang sudah berdebu karena jarang dia gunakan.

Berbeda seperti hari-hari sekolah, apabila sudah tiba waktunya weekend Reno akan menjelma jadi manusia paling rajin di jagat raya ini. Bahkan sangking rajinnya dia pernah jadi kuli di rumah tetangga sebelah yang lagi direnovasi.

"Eeeuy rajinnya anak bujang ganteng!"

Reno yang lagi menyiram sepeda dan motornya dengan selang air, refleks berbalik menatap sumber suara barusan.

"Wess ya jelas dong, Tante. Kayak gak tau aku aja, mueheheh..." dengan muka PDnya Reno tertawa bangga kepada Tante Vina—tetangga blok belakang rumah Reno yang lagi berdiri di luar pagar rumahnya dengan berpakain kaos dan legging olahraga.

"Bisa deh jadi mantunya Tante, ya?" Tante Vina tersenyum menggoda Reno si anak Pak RT.

"Sama Tante ajalah, gaskeun! HAHAHAHA." Reno terbahak ngakak melihat muka Tante Vira yang malah senyum malu-malu.

"Eh kamu ya jangan goda-goda Tante, nanti Om Ardi ngamuk." kata Tante Vira ikut tertawa geli. "Udah deh, kalau gitu Tante lanjut jogging dulu yaa." Lanjut Tante Vira sembari melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti sejenak untuk menyapa Reno.

"Semangat, Tante!" Reno tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Kemudian dia melanjutkan kegiatannya mencuci sepeda dan juga motornya.

Tante Vira mempunyai satu orang anak gadis yang berumur satu tahun di bawah Reno. Anak gadis Tante Vira merupakan salah satu dari beberapa cewek-cewek di komplek perumahannya yang sering dijodoh-jodohkan dengan Reno. Di lingkungan perumahannya, entah kenapa lebih banyak populasi cewek-cewek remaja dari pada populasi cowok remajanya. Kebanyakan anak-anak cowok di sana pada masih SD dan SMP sehingga para ibu-ibu kompleks jadi suka comblangin anak-anak gadis mereka dengan anak-anak cowok di kompleksnya.

Meskipun kompleks perumahan tempat tinggal Reno terbilang elit, namun para warga kompleks yang tinggal di lingkungan perumahan ini lebih senang berbaur dan akrab dengan para tetangga lainnya. Karena sering diadakannya kegiatan-kegiatan antara sesama warga kompleks, maka tidak heran para warga jadi saling mengenal tetangga-tetangga lainnya.

"Dek?"

Reno yang lagi asyik bersiul-siul ria sambil menggosok sepedanya dengan sabun mendadak diam saat Vanessa menghampirinya. Karena kejadian tadi malam, Reno dan Vanessa masih belum berbaikan. Sejak semalam Reno selalu mengabaikan Vanessa ketika kakaknya itu berbicara. Dan kini, kehadiran Vanessa membuat Reno jadi badmood.

"Reno, please gue mau minta tolong." Vanessa berdiri di samping motor Reno. Terlihat jelas gerak-gerik Vanessa menandakan bahwa cewek berambut panjang itu kini sedang tidak nyaman.

Tapi, melihat itu Reno tetap tidak peduli.

"Udahlah Dek, jangan kacangin gue terus. Gue kan udah minta maaf." Vanessa memohon agar Reno berhenti mengabaikannya. Kini Vanessa benar-benar sedang butuh bantuan Reno.

Karena Reno masih tidak merespon dan tetap mengabaikannya, dari pijakannya Vanessa menarik kaos yang dipakai Reno. Dan betul, hal itu membuat Reno akhirnya menoleh.

RENO: An Annoying GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang