"Buset dah nih cowok datar banget, gue kerjain ah." Ucap Shava dalam hati.
"Username ask fm?"
"Privasi."
"Twitter..."
"Privasi."
"Gue belum selesai ngomong, Maksud gue aplikasi Twitter punya kagak? Bukan nanya usernamenya. GR banget lo."
"Privasi."
"hahaha... Kena lo." Ucap Shava dalam hati.
"Auto reply lo yaa."
"Privasi."
Siswa – siswi hanya melihat mereka dengan mata yang selalu beralih dari menatap Shava lalu Rayn. Terus seperti itu berulang ulang. Ketika Shava ingin melanjutkan, Ibu Ratna memberhentikan perseteruan mereka.
"Stop!!! Shava, mungkin sekarang Rayn nggak mau berbagi ke kita semua. Jadi jangan paksakan, lebih baik kita mulai belajarnya. Silahkan Shava duduk di sebelah Aleta dan Rayn duduk disebalah Rizky. " Ucap ibu Ratna memijat tulang hidungnya dan bergeleng – geleng sambil menunjuk ke bangku Rizky dan Aleta.
"Baik Bu..." Ucap Shava dan Rayn bebarengan.
Shava menuju ke bangku sebelah Aleta, lalu duduk.
"Shav debat lo kurang lama"
"Shav tadi tuh lo lanjutin aja debatnya"
"Shava kali ini gagal nih, ngurangin jam belajar"
Ucap para siswa – siswa di sekitar Shava yang pasti para kaum adam.
"heh, pada tobat lu lu pada... Mau kelas XII masih pengen ngurangin waktu belajar aja." Ucap Shava
~''~
Pukul 9.30 WIB waktunya istirahat. Siswa – siswi berhamburan keluar dari kelas untuk makan di kantin karena cacing – cacing diperut mereka sudah berontak ingin diberi makan.
"Shav kantin yuk..." Ucap Leandra dan Aleta bebarengan.
"Let gue duluan yang ngajak dia." Ucap Leandra.
"Gue duluan Ndra." Ucap Aleta.
"Stop lo manggil gue "Ndra"... Emang gue Indra anak IPS 5 yang letoy itu." Ucap Leandra kesal dan bersedekap.
"Lo juga jangan manggil gue "Let"... Emang gue lelet." Ucap Aleta kesal dan berkaca pinggang.
"Emang lo lelet." Gumam Leandra.
"Apa lo bilang?" Ucap Aleta melotot ke Leandra.
"Heh.... Udah udah... Mau yang duluan Lea atau Leta gue tetep ke kantin bareng kalian. Nggak pilih – pilih." Ucap shava melerai mereka berdua.
"Iya juga sih.." Ucap Leandra dan Aleta. Lalu mereka saling menatap dengan tatapan sinis.
"Yaudah, ayo." Ucap Shava menghentikan tatap - tatapan mereka.
Di kantin mereka biasa duduk di meja nomor 2. Ada suatu alasan yang membuat mereka menyukai meja nomor 2 tersebut. Diantaranya yaitu :
1. kursinya yang hanya ada 3 , jadi pas untuk mereka.
2. Dan nomornya yaitu 2, mempunyai kesan tersendiri bagi mereka.
Namun pada saat itu, meja yang biasa mereka tempati di duduki oleh 3 adik kelas mereka.
"yahh meja kita didudukin." Ucap Aleta memasang muka cemberut.
"yang di dudukin tuh kursinya, bukan mejanya." Ucap Shava.
"Yaa maksud Gue itu, ngerti sendiri lah." Ucap Aleta.
"Gue usir mereka yaa." Ucap Leandra berjalan menuju meja nomor 2.
"Eh... Nggak usah Ley. Biarin aja mereka duduk di situ, kita cari meja lain aja yuk yang ada nomor 2nya yaa..." Ucap Shava sambil menggapai tangan Leandra supaya tidak mengusir adik kelas itu.
"Bener tuh... Jangan main usir – usir aja, emang ni kantin punya nenek moyang lo" Ucap Aleta
"Iya, kantin ini punya nenek moyang gue" Ucap Leandra.
"Emang dulu nenek moyang lo udah sekolah" Ucap Aleta.
"Udah. emang kenapa?" Ucap Leandra.
"Haduh... Kalian debat mulu tiap hari... Debatin masalah sepele lagi." Ucap shava menghentikan perdebatan mereka.
"ayoo kita cari meja yang ada nomor 2 nya keburu udah pada di tempatin. Nanti kalian nggak bakal makan loh..." Ucap Shava mengingatkan janji mereka, yaitu apabila mereka tidak duduk dimeja nomor 2. Mereka tidak akan makan.
"Yuk. Yaudah kita berpencar yaaa. Nanti kalo udah ada yang ketemu chat ke grup kita yaa." Ucap Leandra lalu berjalan tidak searah dengan Shava.
Aleta hanya mengangguk dan mengikuti langkah Leandra, sedangkan Shava berpencar.
"Leta... Lo ngapain ikut gue? Harusnya lo berpencar." Ucap Leandra.
"Berpencar? Bentar kok kayak pernah denger kata ini... Sorry kelamaan di Amrik." Ucap Aleta mengingat sesuatu dengan jari telunjuk di dagu.
"Yap, barusan lo denger dari gue." Ucap Leandra menahan emosinya yang meluap – luap.
"Ley, berpencar artinya apa yaa? Gue lupa." Ucap Aleta hati - hati.
"PISAH – PISAH... LO KE KANAN GUE KE KIRI.... BYEE." Ucap Leandra kesal dan berlari ke kiri meninggalkan Aleta.
" Ohh iyaa... Oke gue ke kanan nih yaa." Ucap Aleta dengan suara yang agak keras supaya Leandra mendengarnya.
Chat grup
Liondra :
Woi, dah pada dpt blm?
Shava A Deandra :
Lum nih...
Liondra :
Gue juga blm nih... berarti hari ini gak makan dong
Shava A Deandra :
Wait... masih ada leta, kita tunggu kabarnya.
Liondra :
Leta
Shava A Deandra :
Leta (2)
Liondra :
LETA (3)
Shava A Deandra :
leta (4)
Liondra :
LETAAAAAA (999)
Aleta cute baby :
Ada apa sih manggil gue? Kangen yaa? Baru berapa menit 'berpencar' aja udah kangen.
Liondra :
Kangen pala lu gundul, udah dpt blm?
Aleta cute baby :
Dapet apa?
Liondra :
MEJA YANG ADA NOMOR 2 NYA LET... NGAPAIN GUE NYURUH BERPENCAR KALO GAK BUAT NYARI.
Aleta cute baby :
Ohh... berpencar tuh buat nyari meja yang ada nomor 2 nya... kirain gue pisah – pisah doang.
Shava A Deandra :
Nyimak :v
Aleta cute baby :
Tadi lea bilangnya pisah – pisah... gue ke kanan lea ke kiri. Yaudah gue ke kanan aja.
Liondra :
Xjohxjbxjfgxk
Aleta cute baby :
Send a picture
Aleta ngirim foto apaan yaa? Penasaran? VOMENT yuk biar lanjut... nanti aku kasih fotonya di next part ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
White Letter
Teen FictionOrang - orang yang disayangi tiba - tiba pergi, dan hanya meninggalkan surat. Itulah yang dialami seorang gadis bernama Shava. Entah isi suratnya apa? Dan siapa penulisnya? Surat itu memberikan suatu petunjuk agar si gadis itu dapat menemukan sang p...