3

371 76 10
                                    

Seulgi pun keluar kamar dan turun dari tangga ke ruang tamu.

"Iya mah ada apa?"

Seulgi pov

Pas gue turun ekspresi bang jongin gak enak banget , gue takut ada apa2

"Seul, 2 hari lagi kita pindah ke busan"

"Lah ko bisa mah? Aku gamau aku mau tetep di sini"

"Gabisa sayang, ini demi pekerjaan mamah"

Jadi pekerjaan mamah gue itu designer baju, bos nya nyuruh mamah gue ke busan

Sedangkan dari ansan ke busan aja butuhin waktu 7 jam ( anggap lah kea dari bekasi ke jogja), masa iya gue bolak balik. Telat dulua gue.

"Terus lu kak ?"

"Gue ikut"

"Kuliah lu? Pindah juga?"

"Iya"

Gila kan kakak gue yang kuliah nya udah mau semester akhir aja harus pindah juga

Yaudah lah ya demi mamah apa si yang gak, dari pada mamah tinggal sendirian di busan terus anak2 nya enak2an gitu di sini
Sedangkan mamah kerja nyari duit.

Jangan heran kenapa mamah gue yang cari nafkah itu karena papah gue udah meninggal,

Author pov

Seulgi pun kembali ke kamar nya, niat nya ingin curhat ke grup RV tentang masalah tadi.

Karena seulgi sekarang lagi badmood banget, jadi besok di sekolah aja curhat nya.

Seulgi pun masuk ke dunia mimpi.

At school

Tidak seperti biasa nya seulgi ceria, untuk hari ini bahkan mungkin entah sampai kapan seulgi sama sekali tidak banyak bicara.

Ia masih memikirkan tentang tadi malam, bagaimana tidak sedih? 2 tahun sudah bersama teman-teman nya.

Seulgi sungguh terpaksa mengiyakan kata mamah nya, disisi lain dia kasian sama mamah nya di sisi lain juga seulgi harus terpisah dengan teman2nya.

Karena seulgi bukan termasuk orang yang egois, jadi ia mau tidak mau menturuti apa kata ibu nya.

"Seul, lu kenapa? Muka lu asem gitu" kata wendy

"Iya seul kenapa si? Cerita donk"

Seulgi hanya menggelengkan kepala nya, lalu menidurkan kepala nya di atas meja nya.

Skip, bel istirahat pun bunyi.

"Kantin yuk" ajak joy

Seulgi, wendy, joy pun ke kantin. Di kantin mereka bergabung dengan geng mereka.

Wajah seulgi? Masih saja seperti itu dari tadi

"kak seul, kenapa muka nya murung gitu?" Tanya yeri

"Iya seul, kenapa si dia?" Tanya irene ke joy dan wendy.

Nihil. Joy wendy hanya menggeleng kepala.

"Nanti pulang sekolah kita ke cafe langganan kita yuk?" Seulgi mulai mengeluarkan suara nya.

"Boleh tuh" jawab irene.

"Ayo"

At caffe

"Seul, ayo donk ngomong" kata wendy

Soal nya dari tadi seulgi cuma ngaduk2 kopi nya doank.

"Gue-" seulgi mau ngomong tapi gak kuat sama omongan nya, jadi dia netesin air mata.

"Ih ka seulgi kenapa si? Kk ko nangis?"

"Seul lu kenapa si" joy

Irene mengusap bahu seulgi.

"Gue besok pindah tempat tinggal ke busan"

"Apa?"

"Kak ko bisa?"

"Seul lu ga boong kan?"

"Seulgi"

Mereka berlima menangis bersama, dan saling berpelukan.

"Ini atas permintaan mamah gue, gue sebenar nya udah nolak. Tapi setelah gue pikir kasian mamah gue di busan sendirian, bang jongin kan sibuk kuliah" jelas seulgi dengan suara nada orang terisak

"Iya seul, lu lebih baik turutin aja kata mamah lu" kata wendy

"Lagian kita nanti saling kontak aja" lanjut nya.

"Iya kak, bener kata kak wendy. Nanti kita meet up aja kalo pengen ketemu"

"Yah, sepi donk gada seulgi yang cerewet lagi" kata joy

"Gue justru lebih sepi lagi kalo gada kalian, gue gatau gue disana bakal dapet temen kaya kalian atau ga"

"Seul, ade gue jisoo sekolah di busan juga kok" kata irene.

"Iya tau ren, tapi kan gatau satu sekolah atau gak, sekelas atau ga" jawab seulgi.

"Yaudah deh, besok lu hati2 ya seul" kata wendy

"Jangan lupain kita, RV" kata joy

"Tenang gabakal ko"

Mereka pun berpelukan lagi.
Berasa teletabis

Annyeong ¡ ¡ ¡
See u next chapter 😚

#ParkCY

KONDANGAN| SeulMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang