Author
Verisya berjalan mendahului Abiyyu yang tampak berusaha mendekatinya. Entah apa yang ada di hati gadis itu, yang jelas saat ini ia tidak ingin siapapun mengganggunya, termasuk Abiyyu. Pasalnya, lelaki itulah yang menyebabkan ia sampai dilabrak sama Karin- ketua fansclub Abiyyu yang juga seorang cabe.
"Isya, tunggu! Lo kenapa sih?" tanya Abiyyu saat langkah mereka sudah sama.
Verisya hanya diam dan terus berjalan cepat. Mood-nya benar-benar hancur sekarang.
Abiyyu berhasil meraih tangan gadis itu. Tapi Verisya menghempaskannya. "Apa-apaan sih lo. Udah sana pergi."
"Gue salah apa sih? Kan yang ngelabrak lo itu si Karin, kenapa jadi marahnya ke gue?" tanya Abiyyu polos sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia benar-benar bingung atas sikap Verisya saat ini.
"Gue males berurusan sama lo." jawab Isya sedetik kemudian. Langkahnya terhenti, dan kini matanya menatap tajam ke arah Abiyyu. "Gue gak mau ke depannya Karin malah makin buas ngeliat kedekatan kita. Gue males berurusan sama hal-hal melabrak kayak gitu."
"Maksud lo apa sih, Sya? Gue beneran gak paham."
"Gue masih anak baru di sini. Dan di hari pertama aja gue udah jadi pusat perhatian seantero sekolah. Mulai dari kita berangkat bareng, lo gendong gue ke kelas, dan kabar kedekatan kita yang bikin semua fans lo benci sama gue. Padahal lo terkenal paling anti cewek. Oh ya, gue datang ke sini buat sekolah, bukan buat cari masalah. Dan kalau dekat sama lo bakal jadi masalah, gue bakal menghindar. Paham lo sekarang?"
Abiyyu terperangah. Ia tidak menyangka Verisya sampai berpikiran sejauh itu. Padahal ia mendengar jelas bahwa Verisya benar-benar men-skakmat Karin dengan sangat sempurna. Bukankah itu berarti Verisya kebal terhadap hal-hal macam itu?
Sekarang, Abiyyu hanya diam. Tapi matanya terus menatap lekat gadis yang ada di hadapannya. Pandangan mereka beradu untuk beberapa saat. Dan Verisya kalah, ia memalingkan wajahnya karena ada rona merah di pipi gadis itu. Bisa dipastikan Verisya salah tingkah. Karena ya you know lah, tatapan cogan itu mematikan.
"Ciyee yang salah tingkah. Pipinya merah ciyee." ucap Abiyyu sambil menarik pipi chubby milik Verisya dengan gemas.
Verisya berusaha mati-matian menahan gejolak yang ada di hatinya. Jujur saja, ia memang tidak sanggup jika harus menghindari Abiyyu. Anak itu seolah bisa mengetuk ruang hatinya secara perlahan. Dan sepertinya, Verisya mulai menyukainya sedikit.
"Udah ah gue mau masuk kelas. Sana lo jauh-jauh dari gue." ujar Verisya sambil mencoba menetralkan degupan jantungnya.
Abiyyu senyum-senyum sendiri. Ia bisa lihat bagaimana salah tingkahnya Verisya saat diperhatikan secara lekat. Ia menarik kesimpulan secara sepihak bahwa Isya juga menyukainya. Dan sepertinya, ia harus gencar meluluhkan hati Verisya. Hati gadis-nya.
"Sya, tungguin elah. Hobi banget sih ninggalin gue." teriak Abiyyu saat sadar bahwa Verisya telah berjalan jauh di depannya.
"JANGAN DEKAT-DEKAT GUE!" teriak Verisya.
Abiyyu menutup telinganya. Ini suara Verisya kenapa jadi mirip suara Soimah di Dangdut Academy sih? "Isya kita kan-"
Verisya berteriak lagi. "JANGAN NGOMONG LAGI. PERGI GAK LO!"
"Iya Isya, tapi kan kita-"
"NGAPAIN MASIH DI SEBELAH GUE SIH. SANA LO JAUH-JAUH!"
Abiyyu menarik napasnya. Ia tidak tahan lagi.
"HEH BEGO, KITA SEKELAS ANJIR." ucapnya kemudian. Dan kalimat itu sukses membuat wajah Verisya menjadi merah padam. Bagaimana mungkin sih gadis itu lupa bahwa ia dan Abiyyu satu kelas? Kalau udah begini, malu deh jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissing You
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Abiyyu Hardava Malik? Cowok ganteng, cool, kaya, pintar, jago berantem, famous, jago musik, dan jago olahraga. He is almost perfect, isn't he? Dia juga bukan tipe cowok nakal yang suka clubbing dan main perempuan, sebalikn...