SCENE -2 CULUN

82 0 0
                                    

DINA PRIMOSE AMARANTHA

DINI AMARANTHA MIKAGHALIYA

LILIANA DESY PERMASARY


Brugh....

"Eh, ka ka kamu siapa?" ucapku terkejut ketika seorang gadis menabrak entah sengaja atau tidak

"Ssssttt... dah lu diem aja, kalau ada yang nanyain lu ntar, ngaku aja lu cowok gue, oke?" ucap seorang gadis berkerudung modis ini, aroma parfumnya sangat terasa di hidungku

"Ta.. tapi" ucapku bingung, ketika tangannya langsung memeluk tangan kiriku

"Sudah, diam! Ayo jalan..." ucapnya seperti beauty and the beast, dan dia menarikku untuk berjalan.

"Dini!" teriak seorang laki-laki dan gadis disampingku ini kemudian berhenti

"ke kelihatannya kamu dipanggil" ucapku

"Dah cepet jalan aja!" ucap perempuan yang belum pasti namanya

"Dini..." ucap seorang lelaki yang kemudian menggenggm tangan kiri perempuan disampingku

"Lepasin?!" ucap perempuan disampingku

"Maafin gue din, pliisss. Gue ngaku salah, pliss din..." ucap lelaki tersebut, aku hanya memandang bingung

"Balikan? Setelah lu tidur sama cewek gak jelas itu? heh! gue beritahu lu ya, gue udah punya pacar dan lebih baik lu pergi sekarang!" ucap perempuan yang disebut dini

"Pliss din, gue khilaf din, semalam gue benar-benar dalam keadaan gak sadar" ucap lelaki tersebut

"Frans! tidur bareng khilaf? Terus kalau jalan-jalan ke toko buku pas jumat malam, terus yang ngomong katanya kecapekan eh lagi nonton bioskop pas sabtu malem. Itu semua juga khilaf ya frans? Kita sudah sejak SMA frans, gue kira lu itu cowok yang baik buat gue frans, tapi ternyata iiih ogah gue balikan ma lu..."

"Plis, biarkan gue hidup dengan hidup gue sendiri tanpa elu yang udah buat hidup gue muak! thanks"

"Ayo sayang..." ucap perempuan yang disebut dini

"I.. iya..." ucapku

"Gue gak bakal lepas lu din, sampe kapapun gue bakal kejar lu, lu bakal nyesel din" ucap lelaki yang disebut sebagai frans

Melewati bagian dalam gedung, dengan tergesa-gesa. Kulirik wajah wanita ini tampak sedikit sedih, aku hanya bisa diam dengan gaya culunku ini. Walau sedih dia tetep tampak kelihatan cantik dan galak, menurutku. Selang sesaat, melewati sebuah pintu, susana menjadi lebih terang dari sebelumnya, sebuah tanah lapang dari paving dengan taman dimana-mana. Setiap pohon besar ada tempat duduk, beberapa mahasiswa tampak disana. Jumlahnya minim kelihatannya satu angkatan hanya terdiri dari 100 orang, menurutku. Aku terus berjalan dengan tangan kiriku masih ditarik oleh perempuan ini hingga kami berdua duduk di bawah pohon.

"Eh, makasih ya, siapa nama lu? jurusan apa?" ucap perempuan

"Na.. namaku, Ar.. Arta Byantara Aghastya, aku mahasiwa baru ju.. jurusan kimia" ucapku

"Santai saja kaleee... lengkap bener. Jurusan kimia? tapi kok gak pernah lihat lu? gue kan juga baru?" ucapnya

"ee... kemarin salah ikut pengenalan kampus" ucapku

"Owh.. ha ha jadi lu itu yang diceritain sama kakak tingkat kalau ada mahasiswa baru yang salah ikut pengenalan kampus? Untung gak dihukum, lu" sejenak dia memandangku dari atas kebawah

"Bener juga ya, gimana mau hukum lu, secara lu itu hi hi..." ucap perempuan yang disebut dini ini, tertawa menertawakan penampilanku. Aku menunduk dan diam.

change???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang