R

22 1 0
                                    

Dipagi hari yang masih cerah prempuan brambut hitam sepinggang sedang menaiki satu per satu anak tangga dan membawa banyak buku yang menumpuk dan membuat dia tidak bisa melihat jalan kedepan, satu langkah menaiki tangga seprtinya bukunya trjatuh, bukan sepertinya lagi tapi memang beneran trjatuh.

"Aduh lu gimana sih!" Langsung brjongkok mengambil buku-buku yang berserakan.

Sumpah demi apa ada pangeran jatoh dari kayangan

Tanpa menghiraukan prempuan yang dia tabrak lelaki berpostur tubuh tinggi langsung jalan tanpa menghiraukan prempuan yang trjatuh tadi.

"Idih najis deh so ganteng banget, emang ganteng sih tapi buat apa gapunya sopan santun. Bikin geli aja."

Oh iya kenalin nama gua Revina Amanda. Gua kapten Volly dari SMA GARUDA. Banyak yang bilang gua cewe galak dan cuek, tapi gua bodo amat lah orang lain yang menilai gua yang ngejalanin.

Akhirnya gua jalan ketempat dimana gua harus naro-naro buku sialan ini ke perpustakaan.

Lagian tuh guru kenapa harus gua coba. segala bilang gua punya keahlian tenanga kuli mentang-mentang gua anak volly. Sialan.

Tanpa babibu selesai naro buku keperpustakaan gua menuju kelas gua yang berada di IPS 3. Ohiya gua lupa ngasih tau kalo gua itu kelas 12.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Bel berbunyi nyaring brrtanda akan masuk kelas. Akhirnya gua duduk ditempat duduk gua yang sebelah kiri gua trdapat sahabat gua yang brnama Bunga Lilly. Dia sahabat gua dari kita masih dibangku sd kelas 1.

Wali kelas gua masuk dan membawa anak yang nabrak gua tadi pagi.

"Selamat pagi anak-anak. Kalian mempunyai teman baru, silahkan prkenal kan diri kamu nak"

"Nama gua Revo Andrian Alatas" ucapnya cuek.

"Baiklah hanya itu saja saya harap kalian bisa berteman baik dengan Revo. Revo kamu duduk disampingnya Revina."

"Lah kok disamping saya bu? Trus Lilly dimana?" Protes gua.

"Lilly duduk dibelakang karna saya sudah mengatur semuanya. karna kalian yang sering mengobrol mau gamau saya harus memisahkan tempat duduk kalian" ucap wali kelas dengan jelas.

"Huftttttt" helahan nafas yang panjang dan akhirnya Lilly pindah dan anak baru itu duduk disamping gua. Dan sorak ria kelas menjadi berpadu seperti suportr bola. bertriak semacam;

"Cieee"

"Kenapa gaduduk sama gua aja sih"

"Awas tuh anak baru jangan lu garong"

"cewe galak kaya dia duduk sama anak baru eww geli gua nanti yayang Revo kenapa-kenapa lagi"

Akhirnya dateng guru yang bisa dibilang killer, yap dia guru Matematika pun dateng dengan penggaris panjangnya dan buku ditangan kanannya.

Pelajaran dimulai dan semakin tegang karna guru yang satu ini kalo ada murid yang berbicara sedikit saja dia akan mengeluarkan jurus penggaris panjangnya itu.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Akhirnya pelajaran pun selesai, helahan demi helahan keluar dari nafas para murid

Dan bergantilah pelajaran SBK, " baiklah murid-murid ibu bakalan menyuruh kalian untuk menyanyi kedepan bersama teman sebangku kalian dan maju kedepan lagu nya bebas asal sopan yah" jelas bu Merry yang badannya bisa dibilang melebihin batas gendut dengan rambutnya yang bondol, julukan yang dibikin anak-anak kelas adalah bondolan

"Kenapa harus sama sebangku sih bu!" Protes Revina.

"Kenapa emang? Kalo kamu gamau kamu gausah ngambil nilai aja" jawab Bu Merry

"Ah sial!" Grutuku sebal.

"Yaudah lu mau nyanyi apaan?" Tanya gua ketus.

"Like im gonna lost you aja gimana?"

"Yaudah"

Akhirnya gua berdua disuruh maju dan menyanyikannya dan setelah selesai gua dan Revo duduk ditempat duduk lagi.

"Heh! Lu gada niat buat minta maap sama gua ! Soal kejadian tadi pagi!hah!" Bentak gua sambil menengok kearah mukannya yang tampan itu, eh ralat mukannya yang so ganteng itu.

Respon dia cuma naikin alis kanannya, betapa songongnya makhluk ciptaan engkau tuhan?

"Lu tuh yah bener-bener" Ucap gua yang sudah kelewat batas kesel dan akhirnya ngegebrak meja.

"Heh kamu Revina! kenapa kamu gebrak-gebrak meja dan debat dengan Revo?! Sini maju kalian berdua" Ucap bu Merry yang memergokan kita berdua Yang sedang debat.

"Lah? Kok saya juga bu?" Protes Revo.

"Udah sih lu tinggal maju aja banyak bacot!" Ucap Revina yang sedang keluar dari bangku pojoknya.

"Eh cewe ganas! Lu yang salah! Lu yang ngegebrak meja! Trus gua yang kena?! Lu itu waras gasih!" Bentak Revo.

"KALIAN BERDUA MAJU JANGAN MALAH PADA BERANTEM DISITU!"

Akhirnya mereka berdua maju dan menjadi pusat prhatian para murid kelas.

"Tau si Revina! Ayang gua kenapa lu galakin gila!" Ucap Cetlin si cewe centil dikelas.

"Lu ngomong sama gua?" Ucap Revina yang buat Cetlin skakmat.

Dan sorakan menyeruak semua ke Catlin.

"KALIAN BERDUA HORMAT KEBENDERA DILAPANGAN SAMPE JAM ISTIRAHAT" Ujar Bu Merry.

"Tapi bu-" Ucap kita yang bersamaan membuat murid kelas bersorak ria kembali lagi.

"GADA TAPI-TAPI DAN PEMBANTAHAN" Bentak Bu Merry.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Selama sepanjang jalan koridor kita terus berdebat.

"Lu jadi cewe apa-apaan sih!" Bentak Revo

"Elu yang jadi cowo gapunya sopan santun udah tau lu salah! Kenapa lu ga minta maaf?" Jelas Revina

"Alah terserah lu. Lu selesain tuh hukuman lu sendiri." Ucap Revo yang berjalan keatas.

"Eh enak aja lu yah! Kita tuh dihukum berdua! Sampe beneran lu kabur gua aduin ke kepsek!" Dengan reflek Revina menggenggam tangan Revo.

Revo yang kebingungan dan melihat tangannya digenggam langsung melihat Revina yang penuh amarah dan melihat tangannya yang digenggam oleh Revina.

"Eh sorry" sontak kaget Revina langsung berjalan dan menggaruk tengkuknya dengan amat menyesal dia memegang tangan Revo.

Dua jam Revina hormat ditiang bendera, Dia hanya sendiri karna Revo yang kabur entah kemana. Revina Sudah niat untuk mengadu kepada kepsek atas tindakan Revo.

Akhirnya pun bel istirahat tiba, Revina bergegas gemas ingin menemui kepsek. Sampai didepan kantor kepsek Revina mengetuk dan masuk kedalam kantor.

"Asalamuallaikum pak" Sapa Revina.

"Walaikumsalam Ree. Ada apa?"

"Jadi begini pak saya ingin melaporkan bahwa murid baru yang bernama Revo kabur dari hukuman Bu Merry" jelas Revina

"Baiklah Revina saya akan memanggil Revo. Makasih infonya yah"

"Iya pak. Yasudah saya keluar yah pak. Asalamualaikum." Pamit Revina dan mencium tangan kepsek.







Bagaimana kelanjutannya? Scroll trus yah jangan lupa beritanda☆







 LOVE IS NEVER WRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang