O

13 1 0
                                    

Jam pelajaran olahraga pun dimulai, Revina memimpin pemanasan untuk teman-temannya yang prempuan. Semua lagi pada sibuk pemanasan tiba-tiba sosok Revo jalan dengan santai menemui Pak Rasyid yang sedang melihat muridnya yang sedang Pemanasan.

"Permisi Pak saya telat" Ucap Revo dengan sopan.

"Memang kamu sudah telat 15 menit!" Bentak Pak Rasyid.

"Kamu saya hukum berdiri ditiang bendera sampe pelajaran saya selesai." Ucap Pak Rasyid.

"Kalian semua lari puterin lapangan 3 kali yah" Ucap Pak Rasyid kepada murid-muridnya.

"Ly kok pala gua pusing yah?" Ucap Revina yang sedang lari disamping Lilly.

Tiba-tiba Revina ambruk didepan tiang bendera,

"Re"

"REVINA"

Panggilan suara Lilly menghilang karna tiba-tiba saja semua gelap.

Revina pingsan.

Revo dengan cepat menggotong tubuh Revina ke Ruang UKS, tanpa mendengar triakan dari Pak Rasyid.

"Semuanya lanjut berlarinya. Biar saya yang menyusul mereka."

Rambut Revina yang panjang trurai lemas karna tubuhnya yang diangkat Oleh Revo. Sepanjang koridor Revina dan Revo menjadi pusat prhatian dari tiap kelas.

Revo menaruh tubuh Revina dikasur putih. diruangan yang bernuansa putih semua. Revo mengambil minyak kayu putih dan membuat air teh hangat dan menaruhkan beberapa tetes minyak yang dan dioleskan dihidung Revina.

5 menit Revina sadar, dan matanya terbuka melihat sosok Revo yang sedang berdiri menghadap dia dan membawa secangkir gelas.

"Nih minum dulu" Ucap Revo yang menyudorkan gelasnya kehadapan Revina dan Revina meminumnya.

Tiba-tiba pintu UKS terbuka dan trdapat Pak Rasyid.

"Gimana keadaan Revina?" Tanya Pak Rasyid.

"Baik-baik saja pak."

"Yasudah saya percayain Revina kekamu, jaga dia sampe pusingnya hilang. Masalah hukuman kamu saya hilangkan. Yasudah saya keluar" UcapPak Rasyid.

"Baik pak"

Sepuluh menit dua insan hanya berdiam dan tidak berkutik, dua-duanya sibuk memikirikan hal yang tidak penting. Sampai pada akhirnya..

"Lu mau makan gak?" Tanya Revo.

"Galaper"

"Udah cepet mau makan apaan? Gua gamau yah jadi saksi mata."

"Maksud?"

"Saksi mata orang yang mati kelaperan"

"Sialan lu"

"Yaudah gua kekantin dulu" Ucap Revo meninggalkan Revina.

Beberapa menit Revo membawakan nampan berisi Roti, Bubur ayam, dan teh hangat.

"Nih makan" Ucap Revo yang menyodorkan bubur ayam.

"Apa mau gua suapin?" Tanya Revo.

"Gaperlu."

Akhirnya Revina menyantap makanan dan meminum teh manis pemberian Revo.

Revo yang hanya melihat gerak gerik Revina yang membuat Revina risih.

"Lu ngapain sih ngeliatin gua?" Tanya Revina yang mulai jengah.

"Dih geer banget sih mbae" Ucap Revo.

"Yaudah gua mau ngambil tas lu dulu ya dikelas." Ucap Revo yang langsung berjalan keluar.

'Baik juga tuh anak' batin Revina.

♡♡♡♡♡♡♡

Sesampai dikelas IPS3 Revo digodain dengan teman-temannya.

'Cieee Revo' 'pajak jadianlah Vo' 'cihuyy boleh nih ' 'ayang Revo kok kamu gitu sih sama aku' 'sakit hati Revo'.

Tanpa mereka sadari ada gadis yang sedang menahan rasa sakit hatinya.

Tanpa mengurusi omongan teman-temannya Revo mengambil tasnya dan tasnya Revina.

Sesampai diUKS Revo sedang melihat prempuan dengan rambut yang digerai dan memakai baju kaos olahraga sedang tertidur pulas mungkin karna obat yang Revo kasih.

'Cewe ini kalo lagi tidur gaseganas kalo udah bangun, cantik menarik juga." batin Revo.

Bel sudah menunjuka untuk murid SMA GARUDA bahwa pelajaran telah usai. Mungkin karna bel yang berbunyi aga kencang membuat Revina trbangun karna kaget.

"Hai Ree lu kaget? Ini minum" Ucap Revo yang bergegas mengambil gelas yang berada disamping tempat tidur Revina tak sengaja tangan mereka bersentuhan.

"Ree badan lu panas banget" Ucap Revo yang kepanikan.

"Gapapa udah cuma demam biasa" Ucap Revina lemas.

"Yaudah gua anter balik yah, kebetulan gua bawa mobil Ree" Ucap Revo yang dijawab hanya anggukan saja.

Diperjalanan Revina hanya tertidur, matanya yang berair, badannya yang panas, mukannya yang memerah. Membuat Revo tak tega.

"Ree" Revo membangunkan Revina.

"Eh iya Vo maaf" Ucap Revina yang membuat Revo tercengang karna Revina yang gapernah memanggil nama itu dengan selembut tadi.

"Rumah lu dimana?" Tanya Revo.

"Komplek mawar nomer 3" Ucap Revina dengan lemas.

"Yaudah istirahat lagi" Ucap Revo.

Mereka berdua tidak sadar dengan suasana, yang biasanya berantem tiba-tiba menjadi lembut .

Tidak sampai dua puluh menit Revo sudah berhenti didepan rumah Revina.

'Sepi banget rumahnya'

"Ree? Udah nyempe Ree bangun" Ucap Revo dengan nada yang sangat lembut sambil mengguncang pelan bahunya.

"Eh iya Vo " Ucap Revina sambil mengucak-ngucak kedua matanya.

'Lucu' batin Revo.

"Tapi kok rumah lu sepi Ree?"

"Hmm iya" Ucap Revina gelagapan.

'Kok gua ngerasa dia nutup-nutupin sesuatu ya' batin Revo.

'Ah bodo bukan urusan gua' batin Revo menangkis.

"Yaudah gua balik ya Vo, makasih banget" Ucap Revina.

"Iya sama-sama. Mau gua bantuin gak?" Tanya Revo.

"Engga gausah Vo"

Akhirnya Revina turun dari mobil Revo membawa tas ijo toscanya.







Scroll trus ya. Jangan lupa ☆.

 LOVE IS NEVER WRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang