REVINA
Selalu begini, setiap pulang sekolah rumahnya selalu sepi. Ibunya Renata bekerja 12 jam dari jam 06-12 . Revina bahkan jarang melihat ibunya bahkan ngobrol pun jika perlu saja, ibunya yang sibuk dikantor.
Ayah? Revina sangat membenci ayahnya sebab itu Revina sangat Cuek dan galak terhadap laki-laki. Ayahnya yang selalu memukuli ibunya, berselingkuh membuat Revina muak melihat mukanya.
Revina adalah anak BrokenHome, tetapi dia masih sangat bersyukur mempunyai ibu sekuat Renata. Renata mengurus dia sejak kecil, Revina yang ditinggal ayahnya sejak dia kelas 2 sd.
Revina mendalami ilmu bela diri sejak umur 6sd, Dia tidak mau lemah seperti ibunya yang selalu disakiti oleh ayahnya itulah gambaran kenapa Revina.
Akhirnya Revina menuju kamar untuk istirahat.
Tiba-tiba tidurnya terbangun karna Renata membangunkannya.
"Sayang kamu kenapa? Tadi bibi nelfon mamah kata bibi tadi kamu pucet banget langsung naik kekamar, makannya mama pulang cepat." Ucap Renata dengan lembut kepada putri sematawayangnya.
"Badan kamu panas selaki Ree" Ucap ibunya yang sedang memegang pipi Revina.
"Gatau mah, kayanya aku kecapean doang"
"Kita kerumah sakit aja yah sayang atau engga mamah telpon Dokter Reza buat ngcek kamu."
"iyauda mah"
Jam 20:00
"Gimana keadaannya dok?" Tanya mamah Revina.
"Revina hanya kecapean saja dan telat makan kok bu." Ucap Dokter Reza dengan ramah.
"Ohbaik lah dok." Ucap mamah Revina.
22:03
Revina sudah terlelap tidur karna efek obat yang tadi dia minum, mungkin besok dia tidak akan sekolah dan mamahnya yang akan minta izin kepada wali kelasnya.
Dilain tempat Revo yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Dia merasakan insomnia. Tiba-tiba dia mengingat kejadian tadi bersama Revina. Tidak biasanya dia seperti ini terhadap prempuan.
'Tuh cewe gimana ya keadaannya, pas gua liat kayanya rumahnya gada penghuninya. Kalo misalkan gada orang trus dia gimana kerumah sakit? Anjir kasian amat. Besok dia masuk ga yaa? ' batin Revo yang sedang menatap dinding yang bernuansa biru laut.
"Ah bodo amat itu bukan urusan gua. Ngapain gua pikirin." Revo tersadar apa yang batinnya katakan tadi.
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Dipagi yang cerah Revo memasuki kelasnya, entah angin apa tiba-tiba Revo berangkat pagi. Dia bergabung kebarisan tengah belakang yang terdapat Anggara ddk.
"Wehh sob" Tegur Anggara sambil mejabat ala-ala tosan cowo.
"Besok nongkrong bisa gak Vo ditempat biasa kita-kita nongkrong. Lu kan anak baru disini, kita mau ngajak lu nobar." Jelas Rainhard.
"Oh oke oke bisa diatur." Ucap Revo.
Setengah jam mereka mengobrol dan tertawa, seperti biasa Rainhard selalu punya cara tersendiri untuk temen-temannya tertawa. Sampai akhirnya bel masuk pun berbunyi dan mereka duduk ditempatnya masing-masing.
"Selamat pagi anak-anak" Sapa Bu Rani guru cantik yang buat anak IPS-3 bersorak-sorak ria.
"Pagi juga ibu" Ucap Rainhard dengan nada manjanya itu.
"Idih najis geli han dengernya gua" Jawab Falih dengan ketus.
Sorak-sorak ria mengisi kelas IPS-3 karna celotehan murid-muridnya yang selalu menggombali guru-guru cantik terutama Rangga ddk.
"Baik ibu absen." Ucap Bu Rani yang memegang buku absen kelas.
"Anggara Nugraha Aditya"
"Masuk"
"Bunga Lilly"
"Masuk"
"Falih Abinandri"
"Hadir"
"Rainhard Alexsander"
"Masyukkk bu" Jawab Rainhard dengan suara yang so imut. Dan membuat kelas menjadi ramai seketika.
"Revo Alatas" Revo hanya mengacungkan tangannya keatas.
"Revina Amanda"
"Kemana Revina?" Tanya Bu Rani.
"Lilly kemana Revina? Kamu kan teman dekatnya?" Ucap Bu Rani.
"Saya tidak -" namu ucapnnya terpotong karna guru piket masuk dan memberikan amplop putih kepada Bu Rani.
"Oh oke Revina Sakit. Ayo kita mulai pelajaran kita hari ini." Ucap Bu Rani.
Selama jam pelajaran Revo sangat tidak fokus entah karna apa tapi yang jelas karna Revina.
Disebrang sana ada prempuan yang sedang memperhatikan gerak gerik seorang Revo.
Revo mengambil buku dibawah mejanya. Dan ada selembar kertas yang bertulisan.
Lihat lah aku. Aku selalu melihatmu. Tapi kau tak tau itu.
Revo malah berdecak sebal. Karna menurut dia itu sangat menjijikan. Apa lagi seorang prempuan yang melakukan itu.
Karna menurut Revo Prempuan cantik mempunyai harga diri yang tinggi dan prempuan itu takdirnya dikerjar bukan mengejar. Karna disaat prempuan yang mengejar lelaki tidak merasakan rasanya berjuang disaat mereka bersama. Maka dari itu Revo lebih suka mengejar.