Maps 4

1.8K 243 0
                                    

VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.
.
.

🌐🌐🌐


Seungwan POV.

"Wan, sendirian saja?" tanya Yoongi yang tiba-tiba menepuk punggungku. Sepontan aku menoleh dan terkejut Yoongi berada di sampingku.

"Ash, ngapain tanya-tanya? Sudah tau sendiri," dingin ku pada Yoongi .

"Wan, aku kan cuma tanya saja. Tapi kamu ngeliatin apa sih di atas, gak ada pemandangan bagus. Cuma daun pohon yang lebat dan bewarna hijau mudah. Gak ada yang menarik, hanya seperti pohon-pohon biasa," heran Yoongi yang kuyakini ia melihat ku melamun sambil mendongak keatas melihat daun pohon.

"Kenapa?" tanyaku lihir tapi masih terdengar oleh Yoongi.

"Apa? Kau sakit? Lebih baik ijin pulang saja istirahat dirumah!" suruh Yoongi yang semakin merasa diriku aneh.

Aku bingung, semua yang kulihat tidak ada semenjak Yoongi bersamaku. Daun yang kulihat sudah tua menjadi masih segar dan muda. Pohon yang kulihat hanya beranting saja sekarang sudah berdaun lebat. Musim yang tadi gugur menjadi musim panas yang begitu cerah.

"Apa yang tadi aku lihat?" heranku dalam hati.

"Wan?" panggil Yoongi sambil mengayunkan tangannya di depan mukaku yang berhasil membuatku tersadar dari lamunanku. "Mr. Kangta! Sepertinya...," lanjut Yoongi yang mulai khawatir dengan keadaanku.

"Tidak, aku baik-baik saja," selahku lalu pergi dari hadapan Yoongi dan menuju ke tendaku yang kulihat Seulgi dan Yeri ada disana.

Setelah aku melewati Yoongi, langkahku seketika berhenti ketika melihat sesuatu di kedua lengan bawah Yoongi. Aku kembali berbalik badan menghadap Yoongi. Aku melihat lengan bawah Yoongi dengan teliti. Aku tidak asing dengan suatu tanda di lengan Yoongi. Aku seperti pernah melihat gambar itu. Tapi dimana?

"Kenapa Wan? Ini tanda lahirku. Apa salah?" tanya Yoongi yang mengerti aku memperhatikan lengan kanannya.

"Ah, tidak. Tapi kamu yakin itu tanda lahirmu?" tanya ku pada Yoongi.

"Ya, aku yakin. Tanda ini emang benar ada mulai aku lahir. Kenapa?" heran Yoongi dengan pertanyaan ku itu.

"Tidak, tidak perlu dipikirkan," aku langung pergi meninggalkan Yoongi.

Seungwan POV. End

🌐🌐🌐

Pada malam harinya semua peserta disuruh berkumpul di tengah dan membentuk lingkaran yang mengelilingi api unggun yang membuat kehangatan di balik dinginnya malam.

Ketua pemandu mengintruksikan sesuatu sebelum acara dimulai,"Semua harus menuruti perintahku, kalau tidak sebaiknya pulang! Pertama, kumpul ke kelompok camp kalian"

Semua murid membentuk kelompok camp yang sudah di atur secara acak. "Acara saat ini kalian akan bermain," jelas pemandu itu diikuti sorakan murid-murid yang ada disana.

"Setelah terbentuk, kalian harus memikirkan suatu hal yang membuat suasana ini menjadi dingin lalu ceritakan salah satu dari kelompok kalian kedepan sini!" intruksi ketua pemandu itu.

"Kelompok 1," pemandu memilih kelompok satu untuk bercerita lebih dulu. Kelompok satu pun menceritakan suatu yang sangat membuat suasana dingin. Api unggun pun yang membuat tubuh kita menjadi hangat kalah dengan cerita kelompok 1.

"Kelompok 4," pilih pemandu. Jimin salah satu anggota kelompok empat mewakili untuk bercerita kedepan.

"Suatu saat aku pergi kerumah saudara laki-lakiku di suatu desa yang terpencil. Di sana aku melihat suatu ruangan yang saat aneh dan kusam seperti ruangan yang tua dan tidak terpakai lagi. Kata saudaraku aku tidak boleh membuka ruangan itu karena ruangan itu sangan rahasia. Tapi aku sangat penasaran dengan ruangan itu. Ku buka pintu ruangan itu pelan-pelan. 'KREKK' suara pintu yang sangat tua dan penuh dengan debu-debu. 'BRAK' ku dengar ada suara benda yang jatuh dibalik pintu. Aku mulai melangkahkan kakiku pelan-pelan. Ku lihat kesekeliling ruang itu, aku merasa aneh dengan ruang itu, aku tidak heran saudara laki-lakiku menyembunyikan ruang ini bagi setiap orang. Aku mendekati jendela ruang itu, aku mengambil satu barang yang terpampang jelas di jendela yaitu boneka berbie Pegasus dengan kuda terbangnya. Aku baru sadar bahwa saudara laki-laki ku adalah banci," cerita Jimin panjang lebar dan di tanggapi dengan tawa para murid-murid KKFS.

"Jimin!!!!," marah Mr. Kangta. "Itu tidak mengerikan!" lanjutnya.

"Kelompok 2," pilih pemandu acara. Seulgi yang mewakili kelompok 2 untuk bercerita.

"Ada seorang nenek tua yang tinggal di tengah hutan. Ia tidak memiliki biaya hidup di perkotaan. Suatu malam nenek itu pulang ke rumahnya melewati jalan yang berbeda dari biasanya. Ia berjalan terus dan mendengar suara gemericikan air yang berasal dari balik batu besar yang saat ini ia lihat. Nenek itu berjalan ke balik batu itu untuk melihat gemericik air. Disana ia melihat seorang yeoja separuh baya sedang mandi di bawah air itu. Nenek itu heran malam-malam yang gelap gulita ada yang mandi. Nenek itu mendekati yeoja itu untuk bertanya. Tetapi sebelum bertanya 'JLEP' sekilas pisau sudah menancap tubuh nenek itu," cerita Seulgi semua murid-murid pun mendengarnya dengan teliti dan tiba-tiba angin berhembus kencang.

BRUKKKK

Suara salah satu ranting pohon jatuh begitu saja ketika Seulgi berhenti bercerita untuk mengambil nafas.

"AAAAAAAAAAA," itulah yang terdengar saat ini semua murid-murid berjeritan termasuk Seulgi, Yeri, Umji dan Lisa tetapi Seungwan tetap memasang muka yang misterius melihat pohon yang rantingnya jatuh itu.

"Bukannya itu pohon yang tadi?" Tanya Seungwan lirih yang masih terdengar oleh Yoongi.

"Ya, itu pohon yang kamu lamunin," setuju Yoongi.

"Hah? Aku tidak melamun," bela Seungwan.

"Jangan bohong! Aku tadi melihatmu dari kejauhan menatap pohon itu dengan misterius."

"Huh," hela nafas Seungwan. "Aku merasa aneh dengan pohon itu," lanjutnya.

"Iya, aku juga. Tadi, setelah kau pergi dari tempat itu pohon itu menjatuhkan selembar kertas yang sudah kusam dan jelek dan gak ada isinya. Setelah ku tinggal pergi, pohon itu menggoyangkan daunnya agar kertas itu terbang kearahku, seperti aku harus memiliki kertas itu," cerita Yoongi.

"Kalian masih disini? Yang lain sudah berada di tenda masing-masing. Jangan-jangan kalian mau...." Tanya Mrs. Boa yang tiba-tiba berada di belakang Seungwan dan Yoongi.

Yoongi POV.

"Kalian masih disni? Yang lain sudah berada di tenda masing-masing. Jangan-jangan kalian mau...." Tanya Mrs. Boa yang tiba-tiba berada di belakang ku dan Seungwan.

"Ah, tidak Mrs. aku bukan pria yang seperti itu," elak ku dengan muka yang kuyakini pasti merah yang langsung pergi dari Seungwan dan Mrs. Boa.

"Huh, dasar anak remaja," kata Mrs. Boa yang masih terdengar olehku dan tawa kecil Seungwan yang langsung tertuju ke pikiranku yang memuat ku tersenyum malu.

Aku menuju tendaku bersama Jimin dan Jungkook. Aku membaringkan badanku dan menutup mataku berharap bisa tidur. Tapi, tetap aku tidak bisa tidur hanya membola-balikkan badan saja. Aku tidak bisa tidur memikirkan kertas yang turun dari pohon itu.

Aku langsung bangun dan mengambil kertas itu dari tasku yang kusimpan. Aku membolak-baikkan kertas itu dengan rasa penasaran. Kuamati dengan teliti kertas itu, mungkin ada suatu petunjuk tentang kertas itu tetepi tetap saja aku tidak menemukan yang misterius dari kertas itu.

Ku baringkan tubuhku kedua kalinya tapi tetap saja aku masih memikirkan kertas itu. Aku duduk kembali dan melihat dengan teliti untuk kedua kalinya. Kertas ini sungguh menggangku pikiranku.

"Yoon, kau belum tidur?" Tanya Jimin yang terbangun.

"Tidak, aku tidak bisa tidur. Kamu sudah bangun? Sekarang terlalu pagi untuk bangun. Masih jam 2 pagi," kataku sambil melihat jam.

"Ya, aku sedang kebelet. Aku ke toilet dulu," jawab Jimin yang beranjak pergi dari tenda menuju toilet.

Aku berbaring lagi dan menutup mataku dan gak akan aku buka lagi mata ini walau apaun pikiranku terganggu.

.
.
.

🌐🌐🌐


Holla...
Aneh dengan cerita?
Maap ya, dulu masih labil waktu bikin nya..

Makasih yang mau sepetin buat baca ceritanya 😘😘😘

[✔] Mysterious MAPS || BANGTANVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang