Maps 13

1.1K 171 1
                                    

VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.

VOTE -- COMMENT

.
.
.

🌐🌐🌐

JLEP!!!

Pedang yang dibawa Kangta berhasil mendarat mulus di tubuh Seungwan. Ia menusuk Seungwan dengan sekali tusukan yang langsung menembus tubuh Seungwan. Suara sorakan orang-orang Redhania memenuhi tempat itu. Kebahagiaan atas kemenangan mereka.

"Seungwan," suara Umji lirih.

Umji dan Lisa tidak bisa melihat semua ini. Mereka tidak bisa menahan air matanya untuk keluar. Melihat pengorbanan Seungwan diantar orang-orang Redhania dan merelakan tubuhnya ditusuk pedang.

"Umji, berhentilah! Kau ingatkan yang dikatakan Yang Mulia tadi. Berhentilah menangis," Lisa menenangkan Umji yang mulai menangis melihat Seungwan seperti itu.

Seungwan terlihat tak berdaya di dalam sangkar. Seungwan terduduk dan menunudukkan kepalaya. Ia tidak bergerak sedikitpun. Seungwan seperti sudah tidak berada di dunia ini.

"Redhania WIN!!!!," teriak Kangta dan diikuti sorakan yang lain.

Umji dan Lisa hanya bisa melihat semua itu dan tidak melakukan apa pun. Mereka hanya menunggu waktu yang tepat untuk menyelamatkan Seungwan.

"Persiapkan semuanya untuk perang!" suruh Kangta pada pasukannya. "Mati kau Withania!" seru Kangta dalam hati dan melihat Seungwan yang tidak berdaya itu.

Semua pasukan Redhania bersiap-siap untuk berperang. Mereka meninggalkan Seungwan yang sendirian berada disangkarnya itu. Tempat itu menjadi sepi dan mereka semua pergi untuk bersiap –siap.

"Umji, sekarang waktunya," kata Lisa.

"...," Umji mengangguk setuju.

Umji dan Lisa berjalan menuju ketempat Seungwan berada. Mereka melihat kesekeliling untuk mengawasi. Umji menarik pedang yang menusuk Seungwan perlahan-lahan. Mmbuang jauh pedang itu sebagai tanda amarahnya.

Umji dan Lisa saling memandangi Seungwan. Satu per satu jari-jari Seungwan mulai bergerak sedikit. Seungwan sudah mulai lepas dari tubuhnya yang lemah.

"Lisa," panggil Umji sambil menarik tangan Lisa dan menyuruhnya menoleh ke Seungwan.

"Wan," panggil Lisa pelan.

"...," Seungwan tidak merespon Lisa. Ia hanya sibuk untuk menggerakkan tubuhnya.

"Seungwan," panggil Umji ulang.

"...," Seungwan tetap tidak menjawab dan mulai mendongakkan kepalanya yang masih tertutup matanya.

"Kau baik-baik saja Wan?" tanya Lisa yang mulai khawatir dengan keadaan Seungwan.

"...," Seungwan masih belum berbicara.

Seugwan mulai membuka matanya perlahan-lahan. Ia mencoba mengumpulkan nyawanya kembali yang sempat meninggalkan tubuhnya. Ia membuka matanya dan melihat Umji dan Lisa yang tepat berada di depannya.

"Huh.. Huh.. Huh..," Seungwan tiba-tiba terengah-engah setelah sadar total dan menahan tubuhnya denga tanganya.

"Wan," teriak Umji dan Lisa serempak melihat keadaan Seungwan yang seperti itu.

"Aku baik-baik saja," Seungwan berbicara dengan sedikit terengah-engah. "Aku butuh istirahat," lanjutnya.

Umji dan Lisa pun membopong Seungwan untuk keluar dari sangkar itu dan menuntun Seungwan ke atas batu yang cukup datar dan pas untuk istirahat Seungwan.

[✔] Mysterious MAPS || BANGTANVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang