(4)

39 6 0
                                    

Sinar matahari pagi menerobos masuk kedalam retina mebuat mata Isabella berkedip silau dan terbuka lebar.

"Selamat pagi sayang, ayo bangun" sapa Intan membuka lebar-lebar tirai kamar Isabella.

Isabella hanya diam ia tidak tertarik menjawab sapaan Intan, dia bangkit dari tempat tidurnya dan berlalu kekamar mandi.

Silang waktu beberapa menit Isabellapun sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan kemudian turun kebawah.

"Kak bella, ajarin aku plajaran fisika dong abisnya susah banget" kata Jesi memohon.

"Nggk!" Ketus belka.

"Kalau lagi makan jangan bicara, ayo lanjutin lagi sarapanya" tegur Intan.

"Maaf ma" jawab jesi, kemudian kembali makan.

Selesai sarapan Isabellapun bergegas keluar rumah tanpa permisi meninggal kan ayah, ibu dan adiknya yang masih menyantap makanannya .

"Dia semakin tidak sopan saja" kata Rio bangkit dari tempat duduknya dan pergi  .

****
"Nara bangun" ucap Isabella menggoyang-goyangkan tubuh Inara, yang faktanya Inara adalah gadis datar tapi hobinya tidur kaya kebo, apalagi sekarang free kelas yang pasti kerjaannya tidur.

"5 menit lagi mom" kata Inara ngigau

"Gue bukan mommy lo nara, yaudah kalo lo nggk mau bangun gue sama Anggel pergi kekantin berdua aja" ancam isabella kemudian berjalan pergi bersama angel.

"Guys tunggu" teriak Inara mengejar langkah Isabella dan angel, " kalian kok tegak sih sama gue" lanjut Inara.

"Hallo nara lo aja yang kebo" ejek Angel.

Irana hanya mengaruk tengkuknya yg tidak gadal sambil cengar-cengir bikin orang silau lihat giginya yg putih.

"Jangan cengir mulu nar, nanti pada silau" Isabella mulai mengeluarkan suara.

"Nggk papa, kan senyum pepsodent" ucap Inara ngasal.

Merekapun akhirnya sampai dikantin kemudian duduk dibangku paling pojok yang biasa mereka sebut bascame.

"Gue pesen mie ayam, kalian mau apa? Biar gue pesenin?" tawar Angel.

"Gue sama aja, jangan lupa sama jus nanasnya satu, lo nar?", "bakso, sama green tea" jawab Inara, kemudian Angelpun pergi memesan makanan.

"Ehh kok si Bintang nggk kaya biasanya yah gangguin lo?" tanya Inara.

"Mungkin dia udah cape, syukurin aja" jawab Isabella datar.

"Tuh liat dia sekarang akrab banget sama si marmut" tunjuk Inara dengan dagunya ke arah Bintang dan Davin.

"Kan mereka sodara pantas ajakan kalau mereka itu akrab, eh ko lo manggil kak Davin marmut sih? Emang dia kaya marmut?" tanya Isabella menunjukan wajah kepo akutnya, belum sempat Inara menjawab Angel sudah mengagetkannya terlebih dahulu.

"Ehemm" dehem Angel sontak membuat Isabella dan Inara terkejut, " ngerumpi aja lu, pada ngomongin apa?" lanjut Angel bertanya.

"Kepo lu ah!" Isabella memeletkan lidahnya ke arah Angel.

"Rese lo bel" kata Angel dan pokus ke handphonenya.

Beberapa menit menunggu yang membuat perut semakain keroncongan minta diisi, akhirnya pesanan mereka pun datang.

"Akhirnya" gunam Isabella.

"Woy baca doa dulu main nyambet aja" ujar Inara memperingatkan.

Isabella menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian berdoa dan hap langsung makan.

Hanya KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang