|vier| PINK

2.2K 153 35
                                    

Ditulis oleh Ulfa
Diedit oleh saya.



4. PINK : Welcome, New School!

         Pagi ini langit tampak sangat cerah, perpaduan yang sangat pas yang terlukis di langit. Ditambah gumpalan-gumpalan awan seputih kapas mendampingi. Tapi tidak untuk sang mentari. Entah mengapa, matahari pagi ini memancarkan sinar yang begitu terik. Padahal pukul masih menunjukkan jam sembilan pagi, mengingat jam segitu biasanya matahari tidak seterik kali ini.

Aku menggeram kesal saat matahari membuat mataku sedikit mengernyit. Sebenarnya aku sangat suka matahari pagi. Mungkin karena aku sedang badmood makanya jadi begini. Apalagi kalau bukan karena aku terlambat.

Ya, TERLAMBAT!

Berulang kali mulutku bergerutu kesal. Semua perlengkapan MOS memang sudah ku siapkan jauh hari. Namun, aku lupa bahwa ketika MOS semua murid baru tidak boleh terlambat dan datang lebih awal dari yang lainnya.

Setelah memastikan bahwa rambutku terikat sempurna dengan pita merah, aku langsung berjalan ke tempat tidur dan meraih tasku. Aku terburu-buru menuruni tangga. Ya, tidak ada waktu lagi selain aku harus bergegas.

Di bawah aku merlirik sekilas Mami yang sibuk di dapur.

"Guten Morgen, Mami!" ucapku begitu sampai sambil memeluk sang mami dari belakang.

Mami sempat terkejut sebentar, setelahnya ia tertawa dan tersenyum senang melirikku.

"Guten Morgen, mau selai apa sayang?" tanya Mami yang sedang memegang roti tawar.

"Tentu saja selai strawberry," jawabku dengan sedikit tertawa, lalu ia mengecup pipi Mami dari samping.

Sebenarnya aku tak ingin sarapan mengingat jarum jam terus berputar. Namun, perutku terasa lapar karena tadi malam aku tak sempat makan. Yah, aku mengerjakan rangkaian bunga pesanan. Mami sudah melarangku untuk membuat rangkaian itu. Akunya keras kepala dan tetap mengerjakannya.

"Anak mami segitunya ya suka sama warna pink, sampai-sampai suka selai strawberry hanya karna warnanya yang seperti pink?" tanya ibuku tersenyum jahil, lalu mencolekkan sedikit selai strawberry ke pucuk hidungku. Hal itu membuat aku mengaduh protes.

"Mami tau aja deh. Lagipula mami juga suka warna pink kan? Sampai-sampai ngasih nama anak berarti pink?" belaku dengan cemberut.

Sisa beteku pada Mami masih tersisa, walaupun selai strawberry tersebut sudah hilang dari hidungkarena begitu di colek aku langsung mengelap. Namun, tampaknya hal itu membuat Mami kembali tertawa.

"Ih..., Mami udah dong."

"Iya-iya mami udahan ni."

Mami memang mengatakan demikian, tapi sisa-sisa ketawa tersebut masih ada, terlihat dari kerutan di sudut bibirnya yang mencoba menahan tawa hingga membuatku mengerucutkan bibir.

***

Aku sibuk melahap roti dan susu vanila buatan Mami. Dengan cepat tentunya sambil mengawasi jam. Bagiku jam seperti film horor, setiap jarumnya bergerak ngalahin film insidious.

Sedangkan Mami sejak tadi sudah kembali ke kamar untuk bergegas pergi ke toko kue. Selain memiliki toko bunga, Mami juga membuka sebuah toko kue khas Jerman yang letaknya tidak jauh dari Blume Florist. Meskipun Mami jatuh cinta pada Indonesia, bukan berarti ia juga meninggalkan segala sesuatu tentang negaranya. 

Toko kue tersebut letaknya tidak jauh dari Blume Florist, hanya berselang dua persimpangan.Mami hanya akan mampir sebentar ke toko kue untuk melihat persediaan bahan pembuatan kue yang habis, lalu ia akan membeli bahan tersebut. Setelahnya ia akan ke Blume Florist.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pink and BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang