Chapter 7

393 45 8
                                    

"To...long ak...u" ucap Sowon hingga dia tidak sadarkan diri.

Chapter 7

Seorang wanita kini sedang tertidur pulas di tempat tidur yang kecil. Wanita itu mengerjapkan matanya, dia bangun dari tidur lamanya.

"Kau sudah bangun?" Tanya seorang wanita paruh baya yang sedang menuangkan air hangat.

"Hmm, apa... yang... terjadi?" Tanya Sowon -wanita yang baru bangun dari tidurnya- ragu-ragu.

"Kau masih beruntung masih selamat, ku pikir tidak akan ada yang selamat" ucap nenek itu.

"Bukan kah kau nenek yang waktu itu melarangku untuk pergi ke hutan?" Tanya Sowon.

Nenek itu hanya mengangguk mengiyakan.

"Mian aku tidak mendengarkan perkataan mu waktu itu nek, oh ya nenek mendapatkan salam dari cucuk mu, yang bernama kei" ucap Sowon.

"Kau...bertemu dengan nya?" Tanya nenek itu.

"Hmm, dia yang menyelamatkanku dari hutan itu" ucap Sowon.

"Ahh jdi begitu, dsar anak itu" gerutu nenek itu.

"Ah lebih baik nanti sore kau segera pergi daru tempat ini sebelum semuanya berubah" ucap nenek kembali.

"Berubah? Apa maksud mu nek?" Bingung Sowon.

"Di hutan itu memiliki pelindung, untuk mencegah makhluk itu keluar, namun pelindung itu hanya berlaku pada saat siang saja, jadi pada saat malam pelindung itu akan hilang, dan makhluk itu akan berkeliaran mencari para mangsanya yang hilang" jelas nenek panjang lebar.

"Jadi maksud nennek... jika aku msih berada disini sampai besok kemungkinan aku akan tertangkap oleh makhluk itu?" Tanya pasti Sowon.

Nenek itu mengangguk.

"Aishh bagaimana aku bisa pulang, semua uang dan barang-barang ku tertinggal di hutan sana" panik Sowon.

"Aku memiliki beberapa uang, dan uang itu cukup untuk kau pulang naik bis" ucap nenek itu sambil memberikan uangnya.

"Tak apa nek? Sepertinya nenek lebih membutuhkannya" ucap Sowon.

"Kau yang lebih membtuhkannya nak" ucap Nenek itu.

"Aaah seperti nya aku harus segera pergi" Sowon.

"Apa kau sudah baikan?" Tanya nenek itu.

"Ne, aku sudah membaik, kalau begitu aku pamit untuk pergi nek, annyeong, dan terimakasih atas segalanya.

Sowon pun segera melangkah pergi meninggalkan rumah nenek.

"Aaaah kaki ku masih sakis" ringis Sowon saat berjalan menuju halte bis.

Beberepa menit kemudian...

Bis pun berhenti di halte yang di tunggu Sowon.

Sowon segera menaiki bisnya, saat dia masuk banyak yang menatap nya dengan tatapan aneh.

Sowon hanya duduk diam dan menatap ke luar jendela.

"Mianhae chingu~ya, seharusnya aku menolong kalian, bukan...berlari seperti ini" gumam Sowon.

Sowon pun tertidur dengan nyenyak.

Beberapa jam kemudian...

Sowon sudah sampai di apartemennya, dia segera berlari kr apartemennya dan langsung menutup pintunya rapat-rapat.

"Lebih baik sekarang aku mandi terlebih dulu" ucap Sowon.

Sowon pun berjalan ke arah toilet, dia hanya diam menatap langit.

Setelah selesai mandi, dia segera menidurkan tubuhnya.

Tiba-tiba saja ada yang bergerak di bawah selimut yang di pakai Sowon, Sowon pun merasakan ada yang bergerak di dekat kaki nya.

Gerakan itu semakin dekat, setelah melihat apa yang ada di bawahnya Sowon membulatkan matanya.

"AAAAAAAAAAA" teriak Sowon.

Dan teriakan itu menghilang dengan hilangnya tubuh Sowon.

Sowon terbangun dari mimpi buruknya.

"Haaah... haaah... haaah...apa yang...OMMO!" Kaget Sowon setelah mengetahui bahwa Sowon sudah tidak berada di kamarnya lagi.

"Ba...bagai...mana...aku bisa...kembali ke...hutan ini lagi?" Bingung Sowon.

"Karena kau di takdirkan mati di tangan ku" bisik seseorang di sampingnya.

"ANNNNNNNNDDWAEEEEEEEE!!" Teriak Sowon.


Tamatt


Yeee ending juga, btw maaf kalo alurnya gaje, dan juga maaf klo ada typo, soalnya gue ngerjainnya pas lagi ngantuk ngantuknya hehhehe.

Jngan lupa votenya yaaa

FOREST ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang