Teruntuk Ayah dan Ibu, Jangan Memperparah Patah Hatiku

4.4K 208 4
                                    

Sejauh ini aku telah berhasil bertarung dengan perasaan-perasaan yang mematahkan hatiku dengan sangat parah, ayah ibu. Jangan memperparah dengan sikap saling menjatuhkan juga menjelekkan. Bersikaplah sebaik mungkin, tunjukkan tanggung jawab sebagai orangtua yang baik dan biarkan hati dan kepalaku bekerja untuk menilai.

Sedewasa ini aku juga telah memahami hal-hal yang mematahkan hatiku di masa lalu ternyata hanyalah sebuah proses yang mendewasakan. Aku paham bahwa jiwaku tidak berhak untuk menghakimi keadaan, separah apapun ia mematahkan hatiku. Sebab, aku percaya bahwa hati yang patah meskipun tidak akan pernah sembuh seutuhnya dari luka namun setiap kepala akan menemukan cara untuk bahagia.

Aku gerah, saat kalian berlomba-lomba saling menjelekkan. Menceritakan banyak hal dengan tujuan agar kepalaku membenci salah satu dari kalian. Dengar, kini aku telah dewasa. Kepalaku bekerja dengan baik, hatiku bisa memilah dan memilih hal-hal yang baik. Jangan memperparah hatiku yang telah patah berkali-kali, ayah ibu. 

Aku telah ikhlas dengan banyak hal, kalian berpisah aku bisa memahami dengan baik. Menerima dengan baik, agar kalian tidak terluka. Di fase ini, aku juga meminta kalian untuk memahami hatiku dengan baik. Hatiku telah patah berkali-kali, tolong jangan memperparahnya. 

Ah iya, ayah ibu mari memeluk rindu. Meski kalian tidak lagi sebagai sepasang suami istri tetapi bagiku kalian adalah orangtuaku. Jika suatu saat ruang dan waktu  mempertemukan kita, semoga kita bisa saling memanjakan rindu.

A journey of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang